PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Oleh : Tim Wacana Nusantara
Dikutip dari Wacana Nusantara, 23 Oktober 2010
(www.wacananusantara.org/)

Apa yang kira-kira terlintas dalam benak ketika kita menyebutkan nama-nama seperti Hayam Wuruk, Sanjaya, Purnawarman, Mulawarman, Sultan Hasanuddin, Patiunus, Pattimura, atau sederet nama lain yang telah mengukirkan nama dalam sejarah bangsanya? Apa yang kemudian menjadikan pendahulu-pendahulu kita tercatat dalam ingatan dan sejarah? Lantas, apa yang akan ditulis oleh orang-orang jauh di masa depan tentang kita?
Sejarah tidak akan menulis sebuah peristiwa biasa-biasa saja, ia tidak akan merekam seorang tokoh yang biasa-biasa saja. Sejarah akan menulis peristiwa dan merekam tokoh yang luar biasa, yang mengubah wajah peradaban sekelompok masyarakat atau dunia. Bagaimana pun kiprah seorang Tan Malaka berusaha dilupakan, sejarah akan tetap menjemput dan mencatatnya, sedalam apa pun Perang Paregreg mencoba dikubur, sejarah akan tetap mengangkatnya ke permukaan.

 Sesungguhnya, manusia-manusia macam apakah mereka itu? Sehingga mereka begitu dicintai oleh sejarah? Apakah mereka adalah orang-orang yang diberi kecerdasan berlebih? Kekuatan yang mumpuni? Atau sekadar orang yang tepat di saat yang tepat? Mungkin saja! Namun satu hal yang pasti, melalui sejarah pula kita akan menemukan bahwa mereka memiliki bahan utama yang menjadi dasar seorang manusia sejati—dalam bahasa popular, saat ini apa yang mereka miliki: karakter.
  Karakter adalah kumpulan kualitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan dan kesederhanaan, karakter juga mencakup integritas, moral yang baik dan terhormat diramu dengan tepat bersama kecerdasan dan kepandaian. Berdiri di baris depan dalam sebuah pertempuran tidak selalu berarti berani, dalam kesempatan lain hal tersebut justru membahayakan diri sendiri dan orang lain, begitu pun dengan  membagi rata sesuatu hanya berdasarkan jumlah tidak selalu dapat disebut sebagai adil.
 Membangun karakter tidak sulit sekaligus juga tidak mudah. Tidak sulit karena bangsa ini memiliki banyak kearifan lokal sebagai materi; sementara tidak mudah, karena hal tersebut harus disampaikan dan dilatih sedini mungkin. Sedari dini berarti dimulai sejak sang anak mulai mengenal kata dan mengidentifikasi objek, mencoba memahami perilaku, dan bertanya tentang segala sesuatu. Mengapa? Karena usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut di masa depan.
Apabila kita cermati materi dan metode pendidikan di Indonesia akan sangat terasa sekali kurangnya muatan-muatan pendidikan yang dapat menghasilkan seorang manusia yang berkarakter, dan materi pendidikan yang memiliki muatan pendidikan karakter salah-satunya adalah pendidikan Sejarah dan Budaya Bangsa – tolong dipahami, belajar sejarah bukan hanya mengingat tahun, tokoh dan peristiwa, dan belajar Budaya Bangsa tidak selalu mengidentifikasi sebuah seni tradisi berasal dari suku dan daerah mana.
 Di sisi lain, forum diskusi, latihan merangkai konsep dalam sebuah uraian yang terstruktur kemudian mempresentasikannya, dan berorganisasi pun saat ini di semua tingkat pendidikan sudah sangat kurang, terutama di tingkat perguruan tinggi. Bahkan di tingkat ini, berorganisasi justru dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan politik praktis, ironis.
 Saat ini pendidikan di Indonesia mencoba “sinergis” dengan pasar, apa yang sedang dan akan ramai, itu yang akan ditingkatkan. Namun pada akhirnya pendidikan yang dibangun dengan konsep ini berkecenderungan menghasilkan manusia-manusia kelas kacung. Dengan materi dan metode pendidikan yang baik, para pengajar yang ahli dan mumpuni, serta sedikit keberuntungan, sisi bidang keahlian mungkin mampu bersaing secara global, namun tetap saja, hanya mampu bersaing di kelas kacung!
 Kami kadang berimajinasi, alangkah “hidup” suasana pendidikan di negeri ini apabila celoteh-celoteh siswa tidak hanya bertanya atau membahas hukum Newton, kalkulus atau hukum probabilitas, tetapi juga berbincang tentang filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima causa, dan di sana akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter. Sungguh!
 Mari rekan-rekan, kita merenung sejenak dan berimajinasi, apa yang akan terjadi dengan sebuah negeri yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan sumber daya manusia yang berkarakter!
 Salam Nusantara!

231 comments:

«Oldest   ‹Older   1 – 200 of 231   Newer›   Newest»
NIDA FITRIA said...

Saya setuju dengan artikel ini,karena manusia diciptakan sebagi makhluk yang memiliki otak yang dapat berkemang secara terus-menerus hingga manusia itu mati.Perkembangan otak akan menghasilkan ide-ide atau gagasan-gagasan cemerlang yang berguna untuk kemajuan bangsa.Tetapi otak juga dapat merusak dunia menjadi hancur-sehancurnya jika perkembangan otak tidak pernah menyentuh filosofis kebenaran,nilai,kejujuran,keadilan,dan prima causatif.
Coba bayangkan jika yang menjadi orang jahat adalah orang-orang cerdas !
Pasti rusaklah dunia ini.
Jadi orang jenius adalah orang-orang yang dapat mengembangkan otaknya melalui pendidikan dan orang-orang yang mampu memehami filosofis keeneran,kejujuran,nilai,keadilan dan prima causa(atau yang lebih dikenal sebagai manusia berkarakter).
Ingat : Karakter bangsa ditentukan oleh karakter anak bangsa.
(NIDA FITRIA ULFA/1G/PGSD/10.1.01.10.0266)

Anonymous said...

Saya spendapat dengan artikel ini,karena sejarah memberikan pelajaran yang amat berharga,betapa perbedaan,pertentangan,dan pertukaran pikiran itulah sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan.
Tapi sekarang Indonesia seolah semakin kehilangan tokoh-tokoh yang bisa dijadikan panutan.
Oleh karena itu pendidikan karakter perlu dikembangkan agar mendorong kebiasaan dan perilaku yang terpuji sejalan dengan nilai-nilai
universal,tradisi budaya,dan religiositas agama.
Watak/karakter adalah paduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap.Sehingga dapat menanamkan jiwa kepemimpinan yang bertanggungjawab sebagai penerus bangsa dan tidak terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang.
Pendidikan yang berkarakter mengutamakan 3 komponen karakter yang baik,yakni pengetahuan tentang moral,perasaan tentang moral,dan perbuatan tentang moral.
Menurut saya pribadi"Dari mana asalmu tidak penting,ukuran tubuhmu juga tidak penting,ukuran otakmu cukup penting,ukuran hatimu itulah yang sangat penting" karena otak(pikiran) dan kalbu hati yang paling kuat menggerak seseorang "bertutur dan bertindak" Sehingga mampu mengembangkan sikap-sikap,kejujuran,integritas,komitmen,kedisiplinan,visioner, dan kemandirian.
Pendidikan karakter secara filosofis yuridis tidak ada masalah,masalahnya adalah dalam out put(praktiknya).Jadi pendidikan karakter bangsa bukanlah sekedar wacana tetapi realitas emplementasinya,bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan,dan bukan simbol/slogan tetapi keberpihak yang cerdas untuk membangun keberadapan bangsa Indonesia sehingga terwujud masyarakat yang"BERADAP" yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia...Pembiasaan berperilaku santun dan damai adalah refleksi dari tekat kia SEKALI MERDEKA,TETAP MERDEKA...!!!
(ARIF PRASETYO/1G/PGSD/10.1.01.10.0041)

nofiana said...

Saya setuju sekali dengan artikel di atas, indonesia memang kurang sekali dengan manusia-manusia yang berkarakter pada masa ini kita bisa melihat jelas seorang peserta didik yang di tuntut harus pintar dalam segala hal terutama soal hukum newton,kalkulus, dan sejenisnya. tetapi mereka seakan-akan di butakan tentang karakter bangsa ,tentang kebenaran,kejujuran dan keadilan,. seolah hukum newton itu lebih baik dari pada sopan santun dan budi pekerti untuk peserta didik.
saya juga terkadang berfikir alangkah bahagianya atau bisa juga mengutip kata-kata dari artikel diatas "alangkah hidupnya" suasana pendidikan di negri ini jika setip peserta didik bisa memilih bidang ilmu peljaran apa yang sesuai dengan bakat atau karakter yang dimilik oleh peserta didik tersebut. sehingga seorang peserta didik tidak akan merasa tertekan ,dan dengan sendirinya karater yang ada dalam dirinya mungkin akan berkembang dengan baik
(NOFIANA SUDARWATI/1G/PGSD/10.1.01.10.0275)

noni theresia said...

Pada dasarnya Sejarah adalah peristiwa yang sudah terjadi (obyek), dan bersifat subyektif tergantung dari siapa yang menceritakan. Pahlawan adalah sebagian dari sejarah. Menurut gerak sejarah dari manusia adalah jiwa yang besar yang di dalamnya terdapat karakter. Jadi, manusia yang berjiwa besar dan berkarakter mampu menggerakkan sejarah. Pentingnya sebuah karakter sangatlah mempengaruhi suatu sistem, baik sistem kehidupan, sistem pendidikan, sistem bernegara, dll. Dalam sistem pendidikan, karakter akan menjadi tolak ukur suatu keberhasilan. Dalam arti, keberhasilan pendidik mencetak anak didiknya untuk menjadi manusia yang lebih bermartabat dalam berkarakter .
Dewasa ini, pendidikan masih kurang menghasilkan seorang manusia yang berkarakter. Secara teori , dengan kearifan lokal yang dimiliki bangsa saat ini seharusnya mampu bersaing secara global. Tapi dalam praktek, Pendidikan kita saat ini hanya mampu menghasilkan seorang dengan karakter pasiv, sehingga sulit menjadikannya untuk berkembang. Menghasilkan manusia yang “menunggu bola” dan bukan“menjemput bola”. Inilah salah satu faktor yang menjadikan Pendidikan di bangsa ini tertinggal dengan bangsa lain. Tugas kita sebagai generasi muda dalam proses regenerasi, seharusnya dapat merombak paradigma-paradigma primitive dan menjadi generasi-generasi positif untuk menghasilkan karakter yang lebih bermartabat.

Nama : Almeda Maya Rieneke
Kelas : I H
Prodi : PGSD
No. mahasiswa : 10101100028

wahyu,s blog baru buat deh said...

saya setuju dengan artikel tersebut memang menyakitkan mengetahui kenyataan yang seperti ini pendidikan ditujukan hanya untuk mengejar pekerjaan bukan untuk menciptakan sebuah pekerjaan baru tapi inilah bangsa Indonesia mereka lebih mementingkan untuk mengejar pekerjaan ,mereka hanya berfikir secara sempit jika mereka mau berfikir lebih luas maka mereka akan lebih memilih untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru karena hal tersebut akan lebih berguna bagi banyak orang ,karena jumlah pekerjaan yang disediakan tidak terlalu banyak tetapi peminatnya begitu banyak .
Mengingat kenyataan diatas entah apa yang bisa ditulis oleh generasi penerus kita tentang kita ,Apakah hanya cerita tentang sebuah generasi bangsa yang manja dan malas untuk berfikir tentang masa depan ? ,Apakah kita mau seperti itu ? Tentu kita tidak akan mau seperti itu ,oleh karena itu mari kita mencoba untuk menghapus pendapat seperti itu dengan tidak membatasi kreatifitas dan imajinasi yang kita miliki.Mari generasi Nusantara jangan terbelenggu dengan belenggu manja dan menggantungkan diri kini saatnya kita mulai beraksi ,menghancurkan belenggu tersebut dan bebaskan pola fikir kita dari hal tersebut.
Mengenai pendidikan karakter saya sangat setuju karena Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan dan diajarkan.
nama : wahyu setyawan
kelas :1G
prodi :PGSD
NPM :10.1.01.10.0415

Ahmad Sulhan A said...

Saya setuju dengan artikel diats tentang sistem pemikiran masyarakat Indonesia masih dibawah rata-rata. Sistem ini latar belakang nya berasal dari karakter masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu kita berusaha membentuk katrakter dan moral kita lebih baik daripada sebelumnya.Tapi justru disnilah kesulitannya. Karena pemikiran masyarakat indonesia justru terbiasa dengan pemikiran yang beraanekaragam.dan berubah-ubah menurut perkembangan dalam istilah jawa bisa dikatakan bahwa manusia Indonesia “melok2-tok”. Sebenarnya indonesia memiliki karakter dan moral yang luar biasa akan tetapi masyarakat sendiri yang lebih memilih untuk “melok2“ terhadap perkembangan zaman, tanpa memperhatikan latar belakang mereka (masyarakat Indonesia) yang tanpa disadari jauh lebih baik dari pemikiran mereka yang sekarang. Tetapi dilihat dari kenyataan di masyarakat memang ada pemikiran yang harus dirubah sejak dulu.yaitu masyarakat lebih mementingkan sebuah “hasil” daripada sebuah suatu “proses”.

Tetapi saya juga kurang setuju dengan pemikiran diatas.tentang pembentukan karakter seseorang. Menurut saya “bukan karakter yang membuat seseorang bersejarah, tetapi sejarahlah yang membuat seseorang menjadi berkarakter” karena karakter itu sendiri timbul dari pengalaman yang telah dialami di masa lalu. Pengalaman dimasa malu yang membuat manusia berfikir lebih maju dan membuat mereka berusaha menjadi lebuh baik daripada sebelumnya.


nama : Ahmad Sulhan Arif
Kelas : 1-H
Absen : 07
NIM : 10.10.1.10.0018

nia said...

Saya setuju dengan artikel ini, karena jika mengingat sejarah perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan, tentu melalui proses yang sangat panjang. Dengan usaha, persatuan dan hadiah dari tuhan yang maha esa bangsa indonesia bisa mencapai kemerdekaan tsb. Di dalam sejarah ada yang disebut pahlawan yang slalu di kenang, namun di zaman sekarang ini masih banyak juga yang bisa di sebut pahlawan walau nama - nama mereka tidak tertulis di dalam buku sejarah. Dan siapa yang bisa di sebut pahlawan???
hati kita masing - masing pasti bisa tahu, jadi orang yang di katakan pahlawan bukan hanya mereka yang namanya di tulis di dalam buku sejarah.
Pada dasarnya manusia diciptakan dengan otak yang kosong, tapi setelah berjalanya waktu manusia akan mengenal bahasa dan ilmu. Dengan bahasa, suatau ilmu akan bisa tersampaikan k otak. Sehingga otak manusia berkembang, sesuai dengan bangsa kita sekarang ini, bangsa kita kita sekarang ini tidak berhenti, namun akan terus berkembang dengan generasi muda yang berkarakter dan dilandasi filosofi kebenaran dan causa prima. Pendidikan bangsa kita sekarang ini sedang berkembang dan membutuhkan proses. jadi kita selaku generasi muda harus mendukung pendidikan bukan malah merusak. Banyaknya kriminalitas di bangsa kita sekarang ini tentu dilakukan oleh orang yang berilmu tapi tidak dilandasi dengan filosofi kebenaran, nilai, kejujuran dan causa prima. Jadi smakin berkembangnya ilmu, bangsa kita juga smakin berkembang dan kita sebagai mahasiswa juga sebagai generasi muda harus mendukung perkembangan yang menyentuh filosofi kebenaran, nilai, kejujuran. dan causa prima.


NAMA : NIA DAMAYANTI
KELAS : I.H
NO ABS : 31http://kunt34.blogspot.com/2010/11/pendidikan-karakter-bangsa.html#more
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA | EQUILIBRIUM
kunt34.blogspot.com
Saya setuju dengan artikel ini,karena manusia diciptakan sebagi makhluk yang memiliki otak yang dapat berkemang secara terus-menerus hingga manusia itu mati.Perkembangan otak akan menghasilkan ide-ide atau gagasan-gagasan cemerlang yang berguna untuk kemajuan bangsa.Tetapi otak juga dapat merusak du
Share

ajeng putri said...

saya setuju dengan artikel tersebut.Dengan kita mempelajari sejarah tidak hanya mendapat pengetahuan akan tetapi kita juga mendapat panutan tentang semua karakter yang dimiliki para tokoh misalnya: Hayam Wuruk,Sanjaya,Purnawarman dsb. Dengan mempelajari sejarah dapat menciptakan penerus bangsa yang pandai,tegas,jujur dan bertanggung jawab. Akan tetapi sangat ironis melihat karakter dan sifat yang dimiliki bangsa ini.Pada saat ini bangsa Indonesia sangat kehilangan orang-orang yang memiliki karakter yang baik.Misalnya para koruptor dapat kita lihat orang-orang yang memiliki jabatan tinggi dalam segi otak dapat diakui bahwa mereka sangat pandai akan tetapi dari segi karakter mereka sangat rendah.Misalnya dengan otak cemerlang mereka hanya berfikir tentang bagaimana cara menghabiskan uang rakyat untuk kepentingan pribadi.Dan itu semua membuktikan bahwa mereka memiliki karakter yang rendah.Padahan bangsa indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang memilik otak yang cemerlang dan yang berkarakter yang baik.Pada jaman sekarang ini peserta didik hanya dituntut pandai saja,tetapi kita juga tidak boleh melupakan pendidikan karakter bangsa. Karena pendidikan karakter bangsa sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila otak yang cemerlang tanpa adanya karakter yang baik akan menjerumuskan dirinya-sendiri bahkan secara langsung maupun tidak langsung akan merugikan bangsa.Oleh karena itu sangat diperlukan keseimbangan otak dan karakter yang baik.Oleh karena itu marilah kita menunjukkan sebuah karakter yang baik sehingga bangsa ini bangga memiliki penerus seperti kita.

NAMA : AJENG PUTRI K
KELAS : 1G
PRODI : PGSD
NIM : 10.1.01.10.0025

fathya arrosy said...

saya sangat sependapat dengan argumen di atas karena kemajuan dan perkembangan bangsa juga sangat di tentukan oleh karakter orang-orang yang menempati bangsa tersebut.sedangkan dalam membentuk suatu karakter harus di tunjang di dunia pendidikan,bisa dengan melalui pendidikan sejarah dan budaya bangsa.dengan pendidikan tersebut,peserta didik di harapkan tidak hanya memperoleh kecerdasan pikiran tapi juga memiliki moral yang baik seperti:kebijaksanaan,keberanian,keadilan dan kejujuran.jadi dengan pendidikan yang berorentasi akal dan moral yang seimbang tersebut akan melahirkan calon pemimpin-pemimpin bangsa yang berkarakter yang suatu swaat akan tercantum dalam ukiran sejarah atas jasa dan pengaruh positif yang luar biasa yang dapat menjadikan inspirasi,dorongan serta semangat hidup pada orang-orang jauh di masa depan.


NAMA : FAHTIA NUR ROSYIDA
KELAS: IG/12
PRODI: PGSD
NIM : 10.1.01.10.O125

yuliatul windasari said...

Assalamu'alaikum Warochmatullohi Wabarokatuh. menurut Opini saya.
saya setuju dengan artikel tersebut. jelasnya, sejarah tidak akan pernah terhapus selama kita memberi tahu kepada generasi penerus bangsa dengan cara mengajarkan dan memberitahukan akan jasa-jasa para pahlawan kepada para anak didik bangsa sejak usia dini, karena hal ini akan lebih mudah terpatrikan ke dalam hati dan otak si anak didik tersebut. mengapa kok sejak usia dini lebih mudah terpengaruh(rawan)?? karena otak anak usia dini bagaikan kertas putih yang belum terisi, tersentuh dengan hal-hal luar. sehingga ketika menginjak ke masa dewasa dan dari pengetahuan yang diperoleh ketika ia masih kecil, hal-hal tersebut akan bisa membantu dalam proses pembentukan jati diri dan karakter seseorang untuk lebih baik menuju manusia yang sejati.
akan tetapi semuanya kembali kepada masing-masing individu, mereka tidak bisa dipaksa didalam berkarakter "Kamu nanti harus mencontoh cara-cara Ibu Kartini, Pak Harto atau Gus Dur yang berhasil didalam membela Bangsa Kita menuju kemajuan" misalnya.
disisi lain setiap manusia yang tercipta telah diberi kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda, mereka pun didalam membela negara memiliki cara-cara tersendiri dan dengan kemasan karakter yang berbeda-beda pula yang jelas mereka sejak kecil sudah terarah.

Satu hal yang perlu ditanamkan di dalam jiwa anak bangsa didalam pembentukan karakter. selain diajarkan rasa Nasionalisme, mereka juga harus diajarkan rasa dan pentingnya kebersamaan dan menghargai kelebihan serta kekurangan yang dimiliki setiap individu.

para generasi muda Indonesia, Kita sebagai penerus para pahlawan yang telah gugur kita harus melanjutkan perjuangan para pahlawan kita untuk mencapai bangsa yang lebih maju ddengan karakter kita masing-masing meskipun kita beda ras, beda agama dan beda budaya. kita harus tetap bersatu memperjuangkan Negara tercinta Indonesia sesuai dengan "BHINEKA TUNGGAL IKA" (Berbeda-beda tetapi tetap satu jua)..! Wassalamu'alaikum Warochmatullohi Wabarokatuh....
Nama: Yuliatul Winda Sari
Prodi: PGSD
Kelas: 1-G
No. NPM: 10.1.10.0447
Tanggal: 05-12-2010/11:24am

ekasetyaning said...

Saya sependapat dengan artikel diatas karena dunia pendidikanlah yang diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan karakter kepada para peserta didik, baik informal ( keluarga ), dan berlanjut pada pendidikan formal (sekolah),serta nonformal (masyarakat luas ),yang sangat mempengaruhi terhadap karakter dan watak individu, Seperti yang dikemukakan olehQurais Shihab (1996;321) bahwa situasi kemasyarakatan dengan system nilai yang dianutnya mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat secara keseluruhan. Ini merupakan tantangan bagi kita bagaimana kita dapat menempatkan pendidikan sebagai suatu kekuatan bangsa. Maka pendidikan harus diletakkan pada posisi yang tepat,pendidikan karakter bukan hanya wacana atau hanya sekedar kata – kata tetapi lebih kepada realitas dan implementasinya untuk membangun keberadaban bangsa.

Selain itu, bila kita amati bahwa para pendidik kita sejak zaman kemerdekaan, seperti Ki Hajar Dewantara telah mendesain pendidikan yang mengarah kepada pembebasan, penyadaran dan kreativitas, tetapi saat ini ternyata para peserta didik lebih senang membahas dan membicarakan tentang hokum Archimedes dll (yang sebenarnya bagus untuk kognitifnya ) tetapi itu semua jarang diimbangi dengan pembahasan tentang etika seperti kejujuran dan filosofi kebenaran seperti yang diungkapkan artikel di atas. Jadi menurut saya membangun karakter bangsa melalui pendidikan sangat diperlukan, mulai dari lingkungan keluarga hingga di sekolah dan masyarakat luas, dengan mencontoh para tokoh pendahulu yang patut untuk diteladani.

(EKA SETYANING PRATIWI/1G/PGSD/10.1.01.10.0100)

Said said...

Dalam pendidikan karakter penting sekali dikembangkan nilai-nilai etika inti seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap diri danorang lain bersama dengan nilai-nilai kinerja pendukungnya seperti ketekunan, etos kerja yang tinggi, dan kegigihan--sebagai basis karakter yang baik. Sekolah harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter peserta didik berdasarkan nilai-nilai dimaksud, mendefinisikannya dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dalam kehidupan sekolah sehari-hari, mencontohkan nilai-nilai itu, mengkaji dan mendiskusikannya, menggunakannya sebagai dasar dalam hubungan antarmanusia, dan mengapresiasi manifestasi nilai-nilai tersebut di sekolah dan masyarakat. Yang terpenting, semua komponen sekolah bertanggung jawab terhadap standar-standar perilaku yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai inti.


Pendidikan karakter yang efektif harus menyertakan usaha untuk menilai kemajuan. Terdapat tiga hal penting yang perlu mendapat perhatian: (1) karakter sekolah: sampai sejauh mana sekolah menjadi komunitas yang lebih peduli dan saling menghargai? (2) Pertumbuhan staf sekolah sebagai pendidik karakter: sampai sejauh mana staf sekolah mengembangkan pemahaman tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk mendorong pengembangan karakter? (3) Karakter siswa: sejauh mana siswa memanifestasikan pemahaman, komitmen, dan tindakan atas nilai-nilai etis inti? Hal seperti itu dapat dilakukan di awal pelaksanaan pendidikan karakter untuk mendapatkan baseline dan diulang lagi di kemudian hari untuk menilai kemajuan.

Nama : Achmad Said
Kls :Ia
No :10.1.01.10.0003
FKIP : PGSD

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel tersebut bahwa materi dan metode di Indonesia kurang sekali untuk membentuk sebuah karakter siswanya, padahal karakter siswa sangatlah penting untuk mengetahui sebuah identitas
Saat ini pendidikan di Indonesia banyak yang hanya sinergis dengan pasar sehingga siswa mampu bersaing secara global. Tetapi tidak bias bersaing di kelas yang tinggi setiap manusia dapat dididik, tetapi tingkat pendidikan di Indonesia sudah sangat kurang oleh karena itu saya setuju dengan artikel tersebut dapat menjadikan sisiwa memilih bakat sesuai yang diinginkan tidak harus hal tertentu yang mereka tidak pahami dengan demikian karakter seseorng dapat terbentuk dengan sendirinya.

(LINA KARYANINGSIH/1G/PGSD/10.1.01.10.0218)

eviKantik said...

Saya setuju dengan artikel pahlawan sebagai karakter bangsa, menurut saya Pahlawan adalah sebagian dari sejarah. Yang merupakan sejarah dari manusia adalah jiwa yang besar yang di dalamnya terdapat karakter. Jadi, manusia dengan sejarah sebagai karakter bangsa yang membentuk pribadi bangsa dengan pengalaman masa lalu menjadikan bangsa menjadi lebih bermatabat dimasa yang akan datang. Pentingnya sebuah karakter sangatlah mempengaruhi suatu sistem, baik sistem kehidupan, sistem pendidikan, sistem bernegara. Dalam sistem pendidikan, karakter akan menjadi tolak ukur suatu keberhasilan.
Tapi justru disnilah kesulitannya. Karena pemikiran masyarakat indonesia yang terbiasa dengan pemikiran yang beraanekaragam.dan berubah-ubah menurut perkembangan yang tidak mementingkan kepentingan umum, sehingga mementingkan kepentingan pribadi, seharusnya pendidikan karakter bangsa bukanlah sekedar wacana tetapi realitas emplementasinya,bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan,dan bukan simbol/slogan tetapi pikiran yang cerdas untuk membangun keberadapan bangsa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu kita sebagai bangsa indonesia
dengan tugas kita sebagai generasi muda dalam proses regenerasi, seharusnya dapat merombak paradigma-paradigma yang dulu menjadi generasi-generasi yang lebih baik untuk menghasilkan karakter yang lebih bermartabat yang lebih baik dimasa mendatang.


Nama : Evi Retno Palupi
Kelas : 1-G
Absen : 11
NIM : 10.1.01.10.0122

trieztna said...

Saya setuju atas artikel tersebut bahwa pendidikan itu berfungsi untuk membentuk karakter bangsa. Dan pembentukan karakter tersebut harus dimulai sejak anak di usia dini,saat anak mengenal dunia dan mengetahui objek tertentu. Hal itu dikarenakan anak usia dini sangat peka sekali dalam menerima rangsangan dari luar baik rangsangan yang baik maupun buruk,dan sebisa mungkin kita berikan yang terbaik untuk anak anak kita.
Dan menurut saya, pendidikan yang utama itu bagaimana membentuk karakteristik seorang anak agar berguna di kehidupan nantinya. Bagaimana anak tersebut benar benar mengaplikasi nilai nilai dalam kehidupan yang nyata.dan menjadi sosok yang berkarakter pastinya.
Dan orang orang yang bersejarah adalah orang yang semasa hidupnya memiliki perjuangan yang hebat, yang bertoleran tinggi dan mempunyai kenangan yang baik dengan orang lain..
Namun apakah orang orang yang bersejarah itu hanyalah orang-orang yang berkharakter dan mempunytai peran yang lebih?? Bagaimana dengan para pendukung dari orang yang berperan,apakh masuk dalam sejarah?

NAMA : DWI TRISNAWATI
KELAS : IB
PRODI : PGSD
NPM : 10.1.01.0095

Unknown said...

Bicara tentang artikel tentang "pendidikan karakter bangsa" diatas saya sangat setuju sekali kalau di sekolah-sekolah di terapkan pendidikan tersebut, namun keluarga memainkan peran utama dalam penanaman nilai-nilai dan karakter bangsa. Karena pendidikan karakter bangsa yang disemai di sekolah harus selaras dengan kehidupan di dalam rumah. "Tanpa dukungan keluarga, revitalisasi pendidikan karakter bangsa tak akan berhasil,"
"Ini memang tantangan yang tak mudah, mengingat orangtua masa kini minim sekali pertemuan dengan anak-anaknya. Karena itu, keluarga birokrat harus bisa menjadi contoh agar pola-pola pengajaran karakter pada anak menjadi contoh bagi masyarakat sekitar. Penanaman karakter bangsa butuh keteladanan,"

SUKRON IMAM MUNAWAR
1-H / PGSD / 10.1.01.10.0389

tugas said...

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Dengan adanya artikel ini saya merenungi bagaimana nasib anak Bangsa didalam dunia Pendidikan sekarang ini .Bagaimana seorang anak Bangsa hanya bisa membanggakan akan sosok yang dia kaguminya dimasa lalu,yaitu sosok seorang Pahlawan yang membangun Bangsa ini .Mereka tidak sadar bahwa Pejuangan akan mendirikan dan memerdekakan Bangsa kita.
Semua belum selesai,masih panjang perjuangan-perjuangan kita untuk Bangsa agar lebih maju dan merdeka.Banyak anak Bangsa kita yang hanya mengacuhkan Pendidikan akan ilmu yang bermanfaat bagi bangsanya sendiri terutama dalam hal Sumber Daya Alam yang berlimpah ruah.Dan banyak sekali anak bangsa kita yang menempuh jenjang lebih tinggi namun tidak serius dalam berkuliah hanya mengandalkan sebuah gelar saja.Maka pendidikan juga harus dapat pada posisi yang sesuai untuk memperoleh anak didik yang cerdas fikiran,moral,kebijaksanaan,dan kejujuran.Agar anak didik dapat mampu bersaing.
Bagi saya ilmu saja tidak cukup,karena belajar arti sesungguhnya Filosofi kebenaran akan nilai kejujuran,keadilan,dan prima causa sangatlah sulit kalau tidak seseorang jiwa pemikir.Maka akan membentuk sebuah penerus anak bangsa yang mempunyai power yang bagus dalam Sumber Daya Alam dan berkarakter seperti para Pejuang-pejuang kita terdahulu harus mempunyai jiwa pemikir dan pejuang pemikir akan kebenaran-kebenaran yang ada pada Bangsa INDONESIA...
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Nama :BAGUS VALINTINO
Kelas :1'A
Prodi :PGSD
NPM :1.01.01.10.0048

Unknown said...

Menurut saya,pendidikan sejarah dan budaya sangat diperlukan dalam dunia pendidikan.karena agar dapat menciptakan sebuah karakter tersendiri bagi bangsa dan dunia.sehingga dapat dijadikan semangat bagi para generasi muda dalam melanjutkan cita- cita bangsa.
Oleh karena itu kita sebagai calon pendidik, maka kita harus menciptakan situasi belajar yang menyenangkan agar kelak para siswa- siswi kita dapat menyukai dan mau mempelajari bahkan mau memahami akan pendidikan sejarah dan budaya.sehingga sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa Indonesia akan lebih maju dan dapat bersaing dengan dunia luar, dan juga mereka dapat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia cukup melimpah di negara tercinta ini Indonesia.agar mereka ingat akan jasa-jasa para pejuang bangsa dahulunya yang rela mempertaruhkan nyawanya demi merebut bangsa Indonesia dari tangan penjajah.mungkin tanpa mereka kita semua tak dapat menikmati indahnya hidup seperti sekarang ini.Terima Kasih Pahlawanku....namun, kita tak boleh terlalu memandang kebelakang karena kita semua mempunyai cita- cita yang ada di depan, jadi buatlah sejarah itu sebagai acuan diri dalam memperbaiki segala sesuatu, kita pasti dapat hidup lebih baik.amin.....
Dini Eka Prastiwi/PGSD/IB/10.1.01.10.0086

woeland_idud said...

Assalamualaikum….
Saya sependapat dengan artikel diatas karena dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak kalangan pendidik yang menyatakan bahwa keberhasilan pendidikan hanya diukur dari tercapainya target akademis siswa. Belum terfikirkan bagaimana proses pembelajaran membawa siswa menjadi sosok generasi bangsa yang tidak hanya sekedar memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki moral yang mencerminkan nilai2 luhur yang tertanam dalam benak siswa. Seiring dengan era globalisasi dan kemajuan dunia informasi, bangsa Indonesia tengah dilanda krisis nilai – nilai luhur yang menyebabkan martabat bangsa Indonesia dinilai rendah oleh bangsa lain. Oleh karena itu KARAKTER BANGSA INDONESIA saat ini perlu dibangun kembali.
Karakter bangsa dapat dibangun melalui pendidikan, pengenalan pentingnya sejarah serta peranan para generasi muda.
MEMPELAJARI SEJARAH sangat penting karena sejarah tidaklah sebatas pengetahuan kognitif melainkan juga berguna bagi pembentukan karakter bangsa. Pembentukan karakter ini berasal dari nilai – nilai sejarah yang diajarkan dan ditanamkan kepada peserta didik.
PENDIDIKAN merupakan langkah paling sistematik dan berjangka panjang untuk menjadi media utama membangun karakter bangsa. Pendidikan merupakan media internalisasi nilai2 kebangsaan yang paling strategis dimulai dari pendidikan keluarga, masyarakat lembaga pndidikan formal dengan langkah – langkah yang sistematis yang muatan utamanya nilai – nilai luhur kebangsaan.
Dalam pembentukan karakter bangsa yang positif GENERASI MUDA mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya. Dikarenakan arus globalisasi yang memuncak ditambah adanya sejumlah erosi karakter positif bangsa disebabkan karena adanya penguatan mentalitas negative. Seperti korupsi, malas dll. Peran ini tentunya sangat berat, namun esensinya adanya kemauan keras dan komitmen dari generasi muda untuk menjunjung nilai – nilai moral diatas kepentingan sesaat serta mengimplementasikan pada kegiatan sehari – hari.
Jadi membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak diperlukan dengan meneladani para tokoh yang memang patut untuk dicontoh agar dapar diharapkan menjadi sosok manusia yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan yang bersifat materialis saja tetapi juga mengerti bagaimana membuat karakter bangsa yang positif melalui aplikasi terhadap nilai – nilai serta moral positif. Sehingga nasib bangsa kelak lebih beradap, maju, sejahtera kini, esok dan selamanya.

NAMA : IDA AYU WULANDARI
KELAS : IH
NO. : 23
PRODI : PGSD
NIM : 10.1.01.10.0168

icandra said...

Saya setuju dengan artikel diatas pada hakikitnya manusia itu butuh pendidikan baik pengetahuan maupun emosional(karakter) sebagai wujud cita-cita dan tujuan bangsa kita harus sadar bahwa pembentukan karakter ini sangat penting karena saat kini terjadi krisis ekonomi dan moral yang melanda bangsa dan belum ada solusi secara tegas dan jelas.
Pendidikan di indonesia seperti halnya permainan,kalau ramai maka banyak yang mengikuti serta masih banyaknya polemik tentang pendidikan yang ada di indonesia,misal profesionalitas pendidiknya,sistem pendidikan yang masih lemah,perilaku pendidiknya,dsb.Berhadapan dengan berbagai masalah dan tantangan pendidikan nasional mempunyai peran multidimensi yaitu selain mentranfer pengetahuan juga berfungsi membentuk karakter.Namun pembentukan karakter tersebut tidak akan berhasil tanpa adanya kesinambungan antara lingkungan,keluarga,sekolah,dan masyarakat,di lingkungan masyarakat sangat mempengarui terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai etika dan estetika untuk pembentukan karakter.
Sekarang ini di indonesia forum-forum diskusi sudah langka adapun organisasi-organisasi digunakan untuk tujuan individual.
Oleh karena itu membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak di perlukan bahkan tidak bisa di tunda mulai dari keluarga,sekolah,dan masyarakat dengan meneladani para tokoh yang memang patut untuk di contoh.

EKA SUWARNI/PGSD/1-H(17)/10.1.01.10.0101

me said...

Melihat bangsa kita sekarang ini,menurut saya memang sangat diperlukan pendidikan karakter bangsa, karena bangsa sedang membutuhkan profil-profil yang mempunyai karakter tinggi untuk dapat memimpin bangsa selanjutnya.juga untuk membawa perubahan yang lebih baik pada negara ini.
Selain itu pendidikan karakter yang mencakup kebijaksanaan,kebenaran,keadilan,kesederhanaan,intregritas serta moral yang baik dan terhormat sangat didutuhkan dalam bangsa ini untuk menyelamatkan bangsa ini selanjutnya.
Mungkin saat ini banyak sekali orang yang pandai dan cerdik,tetapi mereka hanya memanfaatkan semua itu untuk dirinya sendiri.apalagi semua kepandaian tersebut tidak didukung oleh moral yang baik.apa jadinya pada bangsa ini?
Yang kita perlukan adalah sumber daya manusia yang berkarakter untuk menyeimbangi sumbr daya alam kita yang melimpah,maka menurut saya barulah negara ini akan maju.

Nama : IKE AMELIA WAHYUDI
Kelas : 1 H
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0181

wahiboy said...
This comment has been removed by the author.
wahiboy said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Saya setuju dengan artikel ini. Artikel ini sangat bagus untuk menciptakan generasi muda calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter. Karena manusia diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) dan manusia telah dibekali dengan otak. Otak manusia terdiri dari berjuta-juta sel yang dapat menghasilkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang cemerlang yang berguna untuk memajukan bangsa dan negara.

Oleh sebab itu, untuk menciptakan pemikiran-pemikiran yang cemerlang pada generasi muda calon pemimpin bangsa perlu adanya pendidikan yang membahas tentang filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima causa.

Sebab, karakter merupakan kumpulan kualitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan dan kesederhanaan, serta integritas, moral yang baik dan terhormat yang dikembangkan seiring dengan kecerdasan dan kepandaian dari masing-masing individu. Jadi, karakter baik dari seseorang tidak akan tumbuh begitu saja tanpa adanya pendidikan yang baik pula.

Sehingga pendidikan sangat diperlukan untuk melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter. Agar sebuah negara tidak hanya kaya akan sumber daya alam, namun juga kaya akan sumber daya manusia yang berkarakter dan dapat memajukan negara serta mampu bersaing secara global. Karena karakter bangsa ditentukan oleh karakter generasi muda calon-calon pemimpin bangsa.


Nama : NENING DAMAYANTI
Kelas : 1-H
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0263

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel tersebut,bahwa sejarah tidak akan pernah terhapus selama kita memberi tahu kepada generasi penerus bangsa dengan cara mengajarkan dan memberitahukan akan jasa-jasa para pahlawan.Apalagi dengan sejarah para pahlawan-pahlawan yang telah memerdekakan bangsa,mengubah peradapan masyarakat menjadi lebih baik. Di samping itu dengan mempelajari sejarah Hayam Wuruk,Sanjaya, dll kita juga akan mendapat
panutan, contoh yang baik Pendidikan karakter perlu dikembangkan agar mendorong kebiasaan dan perilaku yang terpuji. Karakter adalah Suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan atraktif. Sehingga dapat menanamkan jiwa kepemimpinan yang bertanggungjawab sebagai penerus bangsa dan tidak terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang/hal yang negatif.
Pendidikan memang seharusnya di berikan sejak dini. Ketika baru di lahirkan anak mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang, mempunyai otak yang sangat besar serta mempunyai pusaf saraf yang berfungsi untuk menerima pengaruh dari luar dirinya.
Saya sependapat dengan metode pendidikan Di Indonesia terasa kurang sekali. Anak pada jaman sekarang lebih cenderung tidak memikirkan belajar dan pentingnya pendidikan, karena semakin majunya perkembangan jaman dan semakin luasnya pergaulan yang cenderung mengarah kepergaulan yang tidak baik.
Memang iya berorganisasi tingkat perguruan tinggi kadang-kadang digunakan untuk hal- hal yang tidak baik. Contohnya demo dan anarkis yang akhir-akhir marak terjadi dilingkungan mahasiswa.
sehingga kita sebagai generasi harus lebih mementingkan pendidikan, menumbuhkan karakter yang baik, lebih bermatabatdan harus bisa merombak hal-hal yang kurang baik agar terwujud kesejahteraan hidup.

cesa said...

Kalau menurut pendapat saya pendidikan karakter memang sangat penting,karena dengan pendidikan karakter kita dapat membentuk manusia yang bijaksana,berani,adil,sederhana,bermoral,serta manusia yang cerdas. Disamping itu karakter juga penting untuk kemajuan negeri ini dimasa depan, agar Indonesia dapat memiliki generasi yang berkualitas, Indonesia harus memiliki generasi yang berkarakter agar Indonesia bisa lebih maju, agar Indonesia tidak tertinggal terus dengan negara lain.
Dan pendidikan ini sebenarnya harus ditanamkan sejak dini karena pada masa ini adalah merupakan masa emas, masa dimana seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu dimasa depan.
Bangsa Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan sumber daya manusia seharusnya dapat memiliki karakter yang luar biasa dan bisa lebih maju daripada negara lain,namun pada kenyataannya negara Indonesia masih tetap tertinggal dengan negara lain. Untuk itu kita sebagai calon generasi bangsa harus bisa memahami dan mampu menerapkan generasi yang berkarakter, dimulai dari diri sendiri dan diteruskan ke orang-orang disekitar kita. Karena bangsa yang besar adalah bangsa mengahrgai sejarahnya. Oleh karena itu pendidikan karakter sangat mentukan kemajuan bangsa indonesia tercinta ini...........

Nama : PISCESA KARTIKASARI
Prodi : PGSD
Kelas : I.G
NPM : 10.1.01.10.0300

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel tersebut,bahwa sejarah tidak akan pernah terhapus selama kita memberi tahu kepada generasi penerus bangsa dengan cara mengajarkan dan memberitahukan akan jasa-jasa para pahlawan.Apalagi dengan sejarah para pahlawan-pahlawan yang telah memerdekakan bangsa,mengubah peradapan masyarakat menjadi lebih baik. Di samping itu dengan mempelajari sejarah Hayam Wuruk,Sanjaya, dll kita juga akan mendapat
panutan, contoh yang baik Pendidikan karakter perlu dikembangkan agar mendorong kebiasaan dan perilaku yang terpuji. Karakter adalah Suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan atraktif. Sehingga dapat menanamkan jiwa kepemimpinan yang bertanggungjawab sebagai penerus bangsa dan tidak terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang/hal yang negatif.
Pendidikan memang seharusnya di berikan sejak dini. Ketika baru di lahirkan anak mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang, mempunyai otak yang sangat besar serta mempunyai pusaf saraf yang berfungsi untuk menerima pengaruh dari luar dirinya.
Saya sependapat dengan metode pendidikan Di Indonesia terasa kurang sekali. Anak pada jaman sekarang lebih cenderung tidak memikirkan belajar dan pentingnya pendidikan, karena semakin majunya perkembangan jaman dan semakin luasnya pergaulan yang cenderung mengarah kepergaulan yang tidak baik.
Memang iya berorganisasi tingkat perguruan tinggi kadang-kadang digunakan untuk hal- hal yang tidak baik. Contohnya demo dan anarkis yang akhir-akhir marak terjadi dilingkungan mahasiswa.
sehingga kita sebagai generasi harus lebih mementingkan pendidikan, menumbuhkan karakter yang baik, lebih bermatabatdan harus bisa merombak hal-hal yang kurang baik agar terwujud kesejahteraan hidup.


NAMA : DEWI WIDOWATI
KELAS : IB
PRODI : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0071

christi dian pratiwi said...

Saya setuju dengan artikel diatas bahwa melalui sejarah kita akan menemukan bahan utama menjadi dasar seorang manusia sejati yaitu karakter.Artikel dengan tema “ Pendidikan Karakter Bangasa” sungguh menjadi kejutan bagi banyak orang yang sudah lama lupa dengan konsep Pendidikan Moral Pancasila yang kini telah tiada dan hanya tinggal sebuah nama dalam perjalanan sejarah masa lalu dan sekarang kita melihat di negeri kita ini telah dihuni oleh banyak para pelaku korupsi, video mesum, makelar kasus dan para penegak hukum yang justru dihukum yang setiap hari dibahas dalam acara televisi dan semua itu berujung pada karakter .Kemudian upaya untuk mencetak generasi yang berkarakter adalah salah satunya melalui proses pendidikan , seperti yang telah dipaparkan di artikel diatas apabila suasana pendidikan di negeri ini terdapat celoteh – celoteh anak yang tidak hanya sekedar bertanya tentang penegetahuan tapi berbincang tentang filosofi, kebenaran ,nilai, kejujuran, keadilan dan prima causa maka akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter.Tapi kalau kita lihat proses pendidikan disekolah ternyata masih lebih mengutamakan aspek kognitif daripada afektif dan psikomotorik.Ujian Nasional pun tingkat kejujuran hanyalah 20% karena masih banyak peserta didik yang menyontek dalam mengerjakan soal – soal.Menurut Daniel Goleman kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan diperlukan 80%sementara kecerdasan intelektual 20%.Maka pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan yang yang beradab.
Pendidikan karakter memang harus dimulai dibangun di rumah ,dikembangkan di lembaga pendidikan yaitu sekolah, kemudian diterapkan secara nyata di masyarakat .Jadi pendidikan yang bagaimanakah yang harus dikembangkan di negeri kita ? secara spesifik perlu penekanan yaitu karakter kejujuran karena di negeri kita masih banyak tindak korupsi dan KKN ,kedua karakter keadilan karena kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak pemilukada yang kalah ternyata tidak mau secara legowo menerima kekalahannya, ketiga fenomena tawuran antarmahasisiwa, antarwarga, antaretnis sangat memerlukan karakter toleransi rasa hormat persamaan .Untuk tujuan khusus missal menumbuhkan semangat bagi para olahragawan yang akan bertanding ditingkat Internasional maka rasa percaya diri dan keberanian perlu mendapat penekanan.Jadi dengan Pendidikan yang dapat meningkatkan semua potensi kecerdasan anak bangsa dengan dilandasi pendidikan karakternya diharapkan anak – anak bangsa di masa depan akan memiliki daya saing yang tinggi untuk hidup damai sejahtera sejajar dengan bangsa – bangsa lain di dunia yang semakin maju dan berkarakter.

Christi Dian Pratiwi
Kelas 1.H/PGSD
NPM 10.101.10.0057
christidian.bloogspot.com

christi dian pratiwi said...

Saya setuju dengan artikel diatas bahwa melalui sejarah kita akan menemukan bahan utama menjadi dasar seorang manusia sejati yaitu karakter.Artikel dengan tema “ Pendidikan Karakter Bangasa” sungguh menjadi kejutan bagi banyak orang yang sudah lama lupa dengan konsep Pendidikan Moral Pancasila yang kini telah tiada dan hanya tinggal sebuah nama dalam perjalanan sejarah masa lalu dan sekarang kita melihat di negeri kita ini telah dihuni oleh banyak para pelaku korupsi, video mesum, makelar kasus dan para penegak hukum yang justru dihukum yang setiap hari dibahas dalam acara televisi dan semua itu berujung pada karakter .Kemudian upaya untuk mencetak generasi yang berkarakter adalah salah satunya melalui proses pendidikan , seperti yang telah dipaparkan di artikel diatas apabila suasana pendidikan di negeri ini terdapat celoteh – celoteh anak yang tidak hanya sekedar bertanya tentang penegetahuan tapi berbincang tentang filosofi, kebenaran ,nilai, kejujuran, keadilan dan prima causa maka akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter.Tapi kalau kita lihat proses pendidikan disekolah ternyata masih lebih mengutamakan aspek kognitif daripada afektif dan psikomotorik.Ujian Nasional pun tingkat kejujuran hanyalah 20% karena masih banyak peserta didik yang menyontek dalam mengerjakan soal – soal.Menurut Daniel Goleman kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan diperlukan 80%sementara kecerdasan intelektual 20%.Maka pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan yang yang beradab.
Pendidikan karakter memang harus dimulai dibangun di rumah ,dikembangkan di lembaga pendidikan yaitu sekolah, kemudian diterapkan secara nyata di masyarakat .Jadi pendidikan yang bagaimanakah yang harus dikembangkan di negeri kita ? secara spesifik perlu penekanan yaitu karakter kejujuran karena di negeri kita masih banyak tindak korupsi dan KKN ,kedua karakter keadilan karena kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak pemilukada yang kalah ternyata tidak mau secara legowo menerima kekalahannya, ketiga fenomena tawuran antarmahasisiwa, antarwarga, antaretnis sangat memerlukan karakter toleransi rasa hormat persamaan .Untuk tujuan khusus missal menumbuhkan semangat bagi para olahragawan yang akan bertanding ditingkat Internasional maka rasa percaya diri dan keberanian perlu mendapat penekanan.Jadi dengan Pendidikan yang dapat meningkatkan semua potensi kecerdasan anak bangsa dengan dilandasi pendidikan karakternya diharapkan anak – anak bangsa di masa depan akan memiliki daya saing yang tinggi untuk hidup damai sejahtera sejajar dengan bangsa – bangsa lain di dunia yang semakin maju dan berkarakter.

Christi Dian Pratiwi
Kelas 1.H/PGSD
NPM 10.101.10.0057

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel ini karena menurut saya, penanaman karakter pada seseorang memang sangat penting. Hal ini dikarenakan, apabila seseorang hanya mengandalkan keberanian, kebijaksanaan, keadilan dan kesederhanaan saja itu tidak cukup. Karakter selain untuk membedakan dirinya dengan orang lain juga untuk menjadikannya sebagai manusia yang berkarakter dan mampu bersaing secara global.
Di dalam artikel ini dikemukakan bahwa pendidikan berkarakter dapat melalui materi pendidikan yang memiliki muatan pendidikan karakter seperti Sejarah, namun kenyataannya pendidikan Sejarah begitu diremehkan oleh sebagian siswa bahkan bisa disebutkan bahwa Sejarah merupakan pelajaran yang tidak penting bagi mereka. Saya sendiri pun sempat mengalami ketika saya masih duduk di bangku sekolah menengah. Ketika siswa diberikan pengajaran tentang Sejarah, mereka mengeluh kenapa mereka di berikan pelajaran Sejarah padahal mereka bukan dari jurusan Ilmu Sosial. Sedangkan Sejarah merupakan salah satu materi untuk pembentukkan karakter seseorang. Memperhatikan materi Sejarah adalah contoh kecil untuk membentuk karakter kita.
Negeri kita kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Maka dari itu, jadikan kita seorang generasi bangsa yang berkarakter walaupun dimulai dari hal kecil sekalipun agar di negeri ini banyak berkumpul generasi-generasi bangsa yang unggul dan berkarakter.




Nama : Savita Rahayu Ningtyas
Kelas : I-G
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0358

Unknown said...

Menurut saya,penanaman karakter pada seseorang itu harus di mulai sejak sang anak mulay mengenal kata dan mengidentifikasi objek dan mampu bertanya segala sesuatu.karna membangun karakter tidak sulit,bila penanaman karakter di lakukan sejak dini.Karna pada usia dini merupakan masa seseorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan bisa menjadi pondasi individu tersebut di masa depan.Karna seseorang tidak cuma mengandalkan keberanian,keadilan, kebijaksanaan,dan kesederhanaan,itu tidak cukup.Contohnya :Kalau kita berdiri di baris depan dalam sebuah peperangan tidak selalu berani,dalam kesempatan lain hal itu bisa membahayakan diri senadiri maupun orang lain.Karna karakter selain untuk membedakan dirinya dengan orang lain juga untuk menjadikan manusia mampu bersaing secara global.Pendidikan karakterdapat kita peroleh melalui materi pendidikan yang memiliki muatan Pendidikan karakter yaitu Pendidikan Sejarah,dan Budaya.Tapi kenyataannya sekarang Pendidikan Sejarah begitu di remehkan oleh sebagian orang bahkan di kalangan pelajar Pendidikan Sejarah di anggap tidak penting.Padahal belajar Pendidikan sejarah dan Budayatidak hanya mengingat tahun,tokohdan peristiwa.Dan belajar Budaya tidak selalu mengidentifikasi sebuah seni tradisiberasal dan daerah mana.karna sekarang budaya sudah banyak yang di modifikasi.
Saya sangat setuju artikel tersebut yang dapat memberi gambaran kepada kita bahwa memang Pendidikan karakter bagi penerus-penerus bangsa sangatlah penting dan bisa menjadi acuan bagi mereka-mereka.


Nama :Nur Satyawati
Kelas :IG
Prodi :PGSD
NPM :10.1.01.10.0288

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel ini, karena Indonesia merupakan bangsa yang besar, berpotensi, kaya dan berkarakter, namun saat ini Indonesia sedang terlena akan kemewahan, yang disajikan oleh dunia, sehingga kita terlihat seperti bangsa yang lemah dan lupa akan karakter yang sejak dulu tertanam dan menjadi akar bagi bangsa Indonesia, karena sebab itulah kita menjadi ajang mainan bagi dunia, tidak mampu bersaing dengan yang lain malah semakin terpuruk. Para penguasa yang loyo lemah dihadapan uang bukan menjadi panutan malah memberikan kesan bahwa kita sebagai bangsa takhluk akan kemewahan. Karakter yang seharusnya terus terpupuk, bangsa yang seharusnya terus berkembang namun semakin terpuruk akan keadaan. Bukan manusia yang pandai dalam bidang akademik saja yang dikembangkan melainkan juga manusia yang cerdas dalam mental, akhlak dan terutama manusia yang berkarakter adalah manusia yang sesungguhnya, manusia yang bisa menjadi pemimpin. Pemimpin yang bijaksana dan berkarakter. Itulah yang sedang dicari oleh bangsa kita.
Bukan hanya pemimpin, namun kita harus menjadi masyarakat yang berkarakter suatu hal yang belum terwujud dalam masyarakat kita. Sehingga pemerintah masih harus berjuang lebih keras lagi demi mewujudkan masyarakat yang berkarakter terutama dengan memberikan materi pendidikan yang memiliki muatan pendidikan karakter yang dijelaskan dalam artikel ini yaitu pendidikan Sejarah dan Budaya Bangsa yang harus bisa dipahami dan terus tertanam sebagai bekal untuk membentuk pribadi yang berkarakter, karena dengan karakter yang kuat suatu negara dapat menjadi negara yang besar dipersaingan dunia.


Nama : Nur Ajeng Rahayuningati
Kelas : I-G
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0283

Unknown said...

Dari artikel di atas sudah jelas bahwa bangsa ini membutuhkan manusia-manusia(penduduk Indonesia) yang memiliki karakter. Yang mampu untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik dimata dunia. Sasaran utama untuk dapat mewujudkannya adalah generasi muda. Untuk mencetak generasi muda yang berkarakter,kunci utamanya adalah dengan cara menanamkan keberanian, keadilan,kesederhanaan, serta moral/akhlak yang baik serta pendidikan yang baik sedini mungkin (sejak dini). Agar kelak saat ia tumbuh menjadi manusia yang dewasa ia akan tumbuh menjadi manusia yang berkarakter,yang dibutuhkan oleh bangsa ini demi kemajuan pendidikan serta kesejahteraan bangsa Indonesia.
Disisi lain pendidikan di Indonesia janganlah ikut-ikutan/latah meniru bangsa lain dalam penerapan konsep pendidikan.

Melainkan harus membangun konsep pendidikan yang sesuai dengan masyarakat Indonesia, dengan mengedepankan pembentukan karakter.
Dalam pembentukan individu yang berkarakter semua komponen harus saling mendukung, tidak hanya konsep mpendidikan yang bagus saja melainkan peran orang tua dan pendidik(guru) mempunyai peran besar dalam pembentukan individu yang berkarakter. Mulai sekarang mari kita bersatu demi mewujudkan karakter bangsa,yang bisa merubah peradaban dunia menjadi lebih baik. Agar kelak sejarah mencatat keberhasilan bangsa Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang berkarakter. Saya yakin bangsa ini akan lebih maju dan sejahtera dengan bermodalkan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang berkarakter.

Cacuk Muji Lestari/1A/PGSD/10.1.01.10.0053

Unknown said...

. saya setuju bahwa sejarah tidak akan menulis peristiwa yang biasa - biasa saja setiap orang dalam sejarah tersebut pasti mempunyai karakter yang luar biasa , karena memudahkan kita untuk mengenal dan memahami peristiwa sejarah itu . karakter membantu kita mengetahui dan memudahkan kita untuk menilai sifat manusia .
. saya setuju " berbincang tentang filosofi kebenaran , nilai , kejujuran , keailan , dan prima causa , dan disana akan melahirkan calon calon pemimpin yang berkarakter " karena pemimpin seperti itulah yang layak menjadi pemimpin .
. Yang akan terjadi dengan sebuah negeri yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan sumber daya manusia yang berkarakter negeri ini akan menjadi negeri yang luar biasa dengan di dalamnya pemimpin - pemimpin yang luar biasa pula .

DIAH SAPTO SARI / 1B / PGSD / 10.1.01.10.0074

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel diatas,.dengan adanya artikel ini, pembaca dapat memahami arti tentang sejarah, budaya, karakter dan perkembangan metode pendidikan di indonesia. Yang harus kita ketahui bahwa sejarah tidak bisa dihapus begitu saja, karena sejarah itulah yang melandasi sebuah kemajuan yang ada saat ini ataupun di masa yang akan datang. Begitu pula dengan karakter pendidikan, karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan pikiran, sifat, pikiran, perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Kita harus sadar, bahwa pembentukan karakter dan watak atau kepribadian ini sangat penting, bahkan sangat mendesak dan mutlak adanya (tidak bisa ditawar-tawar lagi). Hal ini cukup beralasan. Mengapa mutlak diperlukan? Apabila kita amati secara garis besar, pencapaian pendidikan nasional kita masih jauh dan harapan, apalagi untuk mampu bersaing secara kompetitif dengan perkembangan pendidikan pada tingkat global. Baik secara kuantitatif maupun kualitatif, pendidikan nasional masih memiliki banyak kelemahan mendasar. Bahkan pendidikan nasional, menurut banyak kalangan, bukan hanya belum berhasil meningkatkan kecerdasan dan keterampilan anak didik, melainkan gagal dalam membentuk karakter dan watak kepribadian, bahkan terjadi adanya degradasi moral. Itu sebabnya pendidikan karakter sangat mutlak diperlukan untuk membangun karakter atau watak suatu bangsa, bahkan merupakan kebutuhan mendesak. Pada intinya bertujuan untuk membangun Indonesia yang lebih demokratis dan berkeadaban, sehingga betul-betul menjadi Indonesia baru yang madani, yang bersatu padu (integrated). Di samping itu, peran pendidikan nasional yang berkarakter dengan berbagai jenjang dan jalurnya merupakan sarana paling strategis untuk mengasuh, membesarkan dan mengembangkan warga negara yang demokratis dan memiliki keadaban (civility) kemampuan, keterampilan, etos dan motivasi serta berpartisipasi aktif, merupakan ciri dan karakter paling pokok dari suatu masyarakat madani Indonesia. Jangan sampai yang terjadi malah kekerasan yang meregenerasi seperti halnya yang terjadi di IPDN yang menjadi sorotan akhir-akhir ini, Kekerasan fisik yang mengorbankan nyawa dan harta benda tersebut, sangat jelas terkait pula dengan masih bertahannya "kekerasan struktural" (structural violence) pada tingkat tertentu. Akibatnya, perdamaian hati secara hakiki tidak atau belum berhasil diwujudkan.
Oleh karena itu, membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak diperlukan, bahkan tidak bisa ditunda, mulai dari lingkungan sekolah dan masyarakat dengan meneladani para tokoh yang memang patut untuk dicontoh. Semoga ke depan bangsa kita lebih beradab, maju, sejahtera kini, esok dan selamanya. Amin.
Nama : Dian Vindia Rakhmawati
Kelas : I-B
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0080

Unknown said...

Sejarah Indonesia memiliki begitu banyak peristiwa penting yang telah dicetak oleh para tokoh- tokoh yang luar biasa, yang telah mengubah peradaban bangsa dan dunia menjadi berbeda. Yang menjadikan suatu bangsa memiliki sebuah karakter, seperti kebijakan, kebenaran, keadilan, dan kesederhanaan. Namun menurut saya, sebuah karakter tersebut tak dapat dengan mudah dibentuk, seperti halnya pendidikan di Indonesia, yang masih sangat sulit membentuk karakter pada para siswa- siswinya, karena salah satu muatan pendidikan karakter yaitu dengan mempelajari pendidikan sejarah dan budaya.
Pada masa sekarang ini, banyak para siswa yang tak mau mempelajarinya, karena mereka beranggapan jika mempelajari pendidikan sejarah dan budaya harus menghafalkan tahun, nama tokoh, dan peristiwa- peristiwa penting, padahal dalam mempelajari sejarah dan budaya tidak harus menghafalkannya, namun diperlukan pemahaman yang membuat kita dapat mengerti akan sejarah yang ada dalam bangsa Indonesia maupun dunia. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus, sudah seharusnya mengenalkan dan megajarkan untuk memahami akan pendidikan sejarah dan budaya pada anak didik kita dimasa yang akan datang.

NAMA : DENNY LUVITASARI
KELAS/ PRODI : 1B/PGSD
NPM : 10.1.01.10.0065

dhanu priyo said...

Assalamu’alaikum…
Seperti dalam artikel tersebut, dewasa ini masyarakat Indonesia masih sangat lemah dalam pembentukan karakter. Hal ini tidak lepas dari pengaruh system pendidikan yang di terapkan di Indonesia,
Seblum itu mari kita tengok para pahlawan dulu, mereka dengan gigih membela dan mempertahankan nusantara. Dari situ kita mencoba belajar untuk membentuk sikap yang bijaksana serta bertangung jawab. Sehingga kita kelak menjadi orang yang bisa menorehkan hasil yang maksimal bagi nusa dan bangsa.
Karakter pribadi seseorang sebenarnya bisa di bentuk, yaitu dengan cara pendidikan dan pengarahan yang dilakukan sejak dini dan berulang-ulang yang sehingga menjadi kebiasaa. Sedangkan pendidikan yang gunakan di Indonesia tidak sepenuhnya mengarah pada karakter bangsa pada dasarnya.
Pada intinya yang di sampaikan pada artikel tersebut memeng benar, tapi alangkah baiknya kalau tidak hanya dalam artikel ketidak puasanya di sampaikan namun dengan menerapkan pada dunia pedidikan secara langsung. Jadi akan ada perbuatan dan perubahan bukan hanya sebatas teori.
Nama : Dhanu priyo nugroho
Kelas : 1b
Prodi : pgsd
NPM :10.1.01.10.0073

jonathan f. said...

Saya setuju dengan artikel diatas,karena memuat tentang mencetak generasi generasi penerus yang berkarakter sehingga dapat membentuk karakter bangsa.Manusia diciptakan Tuhan sebagai makluk yang paling sempurna,ia diberi akal fikiran dan mengembangkan akal fikiran itu dengan baik.Untuk mengembangkan akal fikiran tersebut manusia perlu dididik supaya bisa menjadi manusia yang berkarakter dan bisa menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang berkarakter kuat.Untuk menciptakan generasi generasi yang berkarakter haruslah dididik usia dini dimana usia ini adalah usia yang sangat potensial dimana anak bisa merekam dan menyimpan dalam memorinya untuk bisa dijadikan pondasi karakter pada masa depannya.
Pendidikan karakter bangsa bertujuan untuk memperbaiki,meningkatkan seluruh perilaku yang mencakup adat istiadat,nilai-nilai,potensi,kemampuan,bakat dan pikiran bangsa Indonesia.Untuk memperoleh tujuan seperti itu sekurang-kurangnya ada 17 nilai karakter bangsa yang diharapkan dapat dibangun oleh bangsa Indonesia yaitu iman,takwa,berakhlak mulia,berilmu/berkeahlian,jujur,disiplin,demokratis,adil,bertanggung jawab,cinta tanah air,orientasi pada keunggulan,gotong royong,sehat,mandiri,kreatif,menghargai dan cakap.Alangkah’makmur’ negeri ini jika memiliki generasi-generasi penerus yang memiliki karakter kuat,sehingga nantinya bisa diandalkanuntuk bisa menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang berkarakter,dan diharapkan Indonesia tidak lagi dipandang sebelah oleh bangsa lain.
Nama:NURFIKA TRI SUTRISNO
Kelas:1G
Prodi:PGSD
NO.Mahasiswa:10.1.01.10.0289

Unknown said...

Saya satuju dengan artikel ini karena pada kenyataanya,sejarah telah ada sebelum kita lahir,jadi kita hanya bisa mendengar cerita sejarahnya tanpa mengetahui kejadian dan peristiwa yang sebenarnya.Kita hanya bisa menyimpulkan dan membayangkan betapa hebatnya pahlawan kita,yang telah tertulis dan dikenang abadi dalam sejarah yang telah memiliki karakter dan kisah masing-masing.
Pada dasarnya manusia di ciptakan sebagai kholifah yg di beri akal dan fikiran.sejak manusia dalam kandungan.Mereka telah mendapatkan pendidikan dan pada dasarnya manusia akan memperoleh pendidikan sejak ia lahir hingga mati.Dari pendidikan itulah otak akan bekerja dan berkembang membentuk sebuah intuisi yang akan menghasilkan suatu yang menajubkan.Tinggal bagaimana cara kita untuk mengembangkan otak tersebut.Karena apabila kita salah dalam mengembangkan dan menggunakanya,otak juga bisa menjadi racun atau senjata yang siap untuk menghancurkan tuanya.
Jadi dengan kata lain,perkembangan otak harus selalu di dasari dan di landasi dengan filosofi kebenaran,nilai kejujuran,keadilan,dan prima causatif yang seimbang.Pada hakikatnya manusia memiliki karakter sendiri-sendiri hanya saja mereka tak pernah mau menggali,menyadari,mengembangkan dan tak pernah mau ingin tahu.
Dewasa ini.Sekali untuk menemukan sesuatu hal atau seseorang yang berkarakter tanpa di dukung peranan-peranan yang memadai.Kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi di dunia ini.Apabila terlalu banyak orang cerdas tapi tak berkarakter dan orang tak cerdas tapi berkarakter.Apa setiap orang cerdas selalu berkarakter?
Sungguh fenomena yang sulit untuk di tebak dan di jawab.Sesungguhnya manusia yang berkarakter tak harus selalu manusia yang genius.Tetapi manusia yang mampu mengasah,mengembangkan,dan menyalurkan otak fikiran dan karyanya untuk hal-hal positif walau hanya hal sepele dan seseorang yang mampu memahami serta mengenali potensi dan apa yang ada pada dirinya.

NAMA : EVA TRI ADCHA N.
KELAS : 1H PGSD
NPM : 10.1.01.10.0119
NO ABSEN : 18

Unknown said...

Artikel diatas mengingatkan kita kepada tokoh-tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan dan mengangkat nama bangsa.
Indonesia saat ini sebenarnya memiliki sumber daya manusia yang tinggi dan dapat menunjang keberhasilan bangsa untuk lebih maju
tetapi memang manusia Indonesia sendiri yang tidak mau bekerja keras dan berpikir lebih luas.
Pendidikan karakter memang sangat dibutuhkan untuk membentuk untuk membentuk jiwa yang dapat membentuk potensi diri, namun tidak sepenuhnya
karakter memegang peran penuh dalam pembentukan potensi diri seseorang,namun semua manusia pasti belajar dari pengalaman.
Sebenarnya pengalaman masa lalu yang membuat manusia saat ini lebih berkembang dan belajar dari pengalaman
RONA NUROCHIM
1-G
PGSD
10.1.01.10.0353

rita0008 said...

Saya sangat setuju dengan pendapat tim wawancara nusantara UNP Kediri karena memang selama ini pendidikan di Indonesia hanya sebatas mengikuti kemajuan jaman modern tanpa ada dasar yang sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia dan juga pembentukan karakter diri yang kurang.

Pembentukan karakter diri sangatlah penting karena menjadi pondasi karakter tiap individu di masa depan, selain berguna bagi seseorang tapi juga berguna bagi Negara Indonesia. Jadi ini menjadi PR bangsa Indonesia yang harus merubah pola pendidikan yang lebih mementingkan pembentukan karakter diri.

RITA ELISABET/IG/PGSD/10.1.10.10.0339

RiZa_riYa said...

Saya setuju dengan artikel di atas, dengan melihat kenyataan yang ada sekarang ini indonesia mulai mengalami atau bahkan telah mengalami dehumanisasi, dan perlu disadari bahwa bangsa indonesia memerlukan suatu tindakan untuk mengembalikan serta meningkatkan karakter bangsa. Dalam membangun karakter bangsa seharusnya di lakukan sejak masih dini, sebab pada masa itulah terjadi pembentukan pondasi karakter yang sangat penting dimana akan menentukan karakter yang akan tumbuh pada seseorang, apakah dia menjadi pribadi yang berkarakter atau tidak, karena pada masa itu 70% kemampuan otak berkembang, dan apa yang dilihat dan ditirukan akan terekam. Sedangkan permasalahan yang saat ini dihadapi adalah bagaimana memperbaiki karakter, yang mana karakter itu sendiri akan sulit dirubah apabila telah mendarah daging.
Memperbaiki suatu karakter sama saja dengan merubah makanan yang tidak enak rasanya supaya menjadi enak. Bagaimana merubah sesuatu yang terlanjur terjadi, terlanjur mendarah daging, hal inilah yang menjadi permasalahan karena perlu ditegaskan lagi bahwa pembentukan karakter seharusnya dilakukan sejak sedini mungkin. Pendidikan masa sekarang lebih banyak di isi materi yang kurang memiliki bobot dalam membentuk karakter manusia dan hanya mengikuti intruksi-intruksi , dan berisi teori-teori yang kurang menyentuh bagian pokok. Yang meliputi apa alasan mempelajari teori-teori, Apa alasan mempelajari geometri Serta apa kegunaannya bagi kehidupan?dan sebagainya. Setiap hari peserta didik hanya “dicekoki” dengan materi-materi pelajaran yang menghasilkan manusia yang hanya bisa bersaing di kelas kacung.
Harapan saya kedepan supaya segera terselenggara materi pendidikan, kegiatan ataupun bentuk lainnya yang dapat membentuk serta memperbaiki karakter bangsa. Disini saya sangat mendukung apabila diselenggarakan suatu usaha untuk memperbaiki bangsa kita, Bangsa Indonesia. Terus semangat pertahankan yang baik dan tinggalkan yang buruk. Tetap berusaha untuk yang terbaik, HIDUP INDONESIA…!!!
Riyadhul Muyasaroh
PGSD / I F
10.1.01.10.0340

kikiaurora said...

saya setuju dengan artikel tersebut,karena menjelaskan bahwa sebagai manusia kita harus memiliki karakter,kenapa kita di haruskan memiliki karakter?karena karakter tersebut mwmiliki arti yakni kumpulan terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia seperti kebijaksanaan,keberanian,keadilan,dan kesederhanaan,karakter juga mencangkup integritas,moral baik dan terhormat di ramu dengan tepat bersama kecerdasan.Dengan adanya manusia yang bermoral,sumber daya alam yang berlimpah dapat dikelola dengan baik oleh manusia-manusia yang berkarakter.Perlu diketahui bahwa sumber daya alam banyak yang tidak termanfaatkan secara baik karena kurang terciptanya manusia yang berkarakter utuk mengolahnya.Mereka hanya bisa memanfaatkannya saja tanpa memperdulikan bagaimana cara mengolahnya.
Harapan saya kedepan pemerintah harus lebih memperdulikan nasib pendidikan di negara kita,karena dari tangan-tangan kitalah dapat menciptakan negara yang lebih maju,sebab dari pngelihatan saya pendidikan di negara kita sangat jauh tertinggal dari negara lain..

nama:kiki rizki ananda
kelas:1A
absen:40
nim:10.1.01.10.0207

Unknown said...

Pertama kali yang terlintas di benak saya ketika mendengar nama Purnawarman, Sultan Hasanudin, Patimura, Sanjaya adalah tentang bagaimana kecerdasan dan keberanian yang mereka miliki.Bukankah sejarah tidak akan mencatat sebuah peristiwa yang biasa-biasa saja? Disitulah letak keistimewaan mereka,dengan kecerdasan berlebih yang mereka miliki mereka mampu mengolah keahlian, kebijaksanaan dan keberanian yang mereka miliki menjadi satu karakter yang kuat untuk merubah peradaban sekelompok masyarakat bahkan dunia.Tentunya hal tersebut juga tidak lepas dari factor keberuntungan, yaitu keberuntungan memperoleh kesempatan.Karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti mereka .Ketika mereka mendapatkan kesempatan itu,mereka menggunakan karakter yang mereka miliki tadi tepat seperti apa yang dibutuhkan.Dari situ masyarakat akan dapat menilai sendiri seperti apa perjuangan mereka dan tahu bagaimana cara menghargai jerih payah mereka untuk memajukan bangsa.Misalnya dengan cara menobatkan mereka sebagai pahlawan bangsa,ketika mereka meninggal nama mereka tidak akan terkubur bersama jasad mereka tapi akan tetap hidup dalam catatan sejarah.
Di Indonesia sendiri bangsa yang berkarakter masih menjadi angan-angan. Hal tersebut mungkin karena kelirinya pemahaman tentang pendidikan.Pendidikan dijadikan sebuah tolok ukur untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih baik,tapi pada kenyataannya hal tersebut dimaknai dengan proses pencapaian akhir yaitu memperoleh ijazah untuk mempermudah mencari pekerjaan.Dari situ mereka berusaha mendapatkan ijazah yang tinggi ,entah dengan usaha sendiri atau lewat belakang(suap).Bukankah sangat memalukan ketika kita mengetahui bahwa pendidikan dapat dibeli?Kapan pendidikan di Indonesia maju kalau praktek kecurangan tersebut terus berlanjut?Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan peristiwa anak miskin yang putus sekolah.Meskipun pemerintah telah menggalakkan dana BOS dan program beasiswa bagi anak kurang mampu ,namun masih banyak diantara mereka yang putus sekolah.Jika ingin mencapai bangsa yang berkarakter, system pendidikan di Indonesia pun harus dibenahi untuk menumbuhkan karakter bangsa seperti yang diharapkan.Karakter yang dibangun tidak hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan moral. Karakter tersebut bias ditumbuhkan dari sikap keteladanan seseorang yang menjadi cerminan bagi orang lain.Hal tersebut harus diberikan sedari dini melalui keluarga dan lingkungan sosialnya yang nantinya akan menjadi dasar karakter individu tersebut. Lembaga pendidikan dan pemerintah bekerja sama mengikis nilai-nilai kebebasan dan individualis yang melekat dalam diri pelajar agar memiliki tenggang rasa dan kepedulian terhadap lingkungan.Tugas kita sekarang sebagai pelajar,pengajar,pemerintah dan keluarga adalah menggali kembali nilai-nilai kebenaran yang mulai tergerus oleh zaman. Karakter akan menempatkan manusia pada posisi yang tepat dan kompetensi yang maksimal.Mari kita wujudkan bangsa yang berkarakter dengan membenahi pola piker dan mentalis kita selama ini.
(ANA INDRIANI / I-A / PGSD / 10.1.01.10.0030)

-candra- said...

Negara Indonesia adalah sebuah Negara kesatuan yang sangat luas dan berpotensi besar sehingga sangat diperhitungkan dalam pergaulan dunia. Negara sangat kaya sehingga para pendahulu kita menyebut Negara ini adalah Negara yang “gemah ripah loh jinawi” yang artinya apa yang terkandung di negeri ini sangat berlimpah dan beraneka ragam. Namun sayang Negara yang kaya raya dan istimewa ini mengalami keterpurukan dalam pergaulan dunia. Kita masuk dalam daftar Negara-negara terkorup di dunia dengan birokrasi yang tidak jelas. Semua Undang-Undang maupun peraturan serta keputusan di Negara ini bisa diatur dengan uang sehingga kita sering dilecehka dan dipermainkan oleh Negara-negara lain. Kita telah kehilangan kewibawaan,martabat maupun harga diri bangsa,bahkan kedaulatan Negara. Semua ini akibat kekeliruan kita saat memilih pemimpan. Kita keliru telah memilih pemimpin yang hanya pandai bicara tanpa bertindak. Pemimpin-pemimpin negeri ini semua hanya bias bicara dan membuat Undang-Undang tanpa bisa menjalanhkan serta melaksanakan Undang-Undang yang mereka buat tersebut dengan benar.

Negeri ini tidak hanya membutuhkan pemimpin yang pandai tetapi juga aharus bernurani sehingga bisa menjadi panutan dan tauladan rakyatnya. Untuk menciptakan pemimpin-pemimpin yang pandai dan bernurani, kita sebagai penerus bangsa harus banyak belajar dan mengkaji ulang ajaran-ajaran yang telah diwariskan oleh para pendahulu yang telah mendirikan negeri ini.Jika sebuah negeri yang sudah kaya akan sumber daya alam didukung dengan kaya sumber daya manusia yang berkarakter,maka negeri tersebut akan menjadi negeri yang maju dan disegani oleh negeri lain.

Nama : Candra Puspita
Prodi : PGSD
Kelas : 1.H
No. : 10
NPM : 10.1.01.10.0054

Unknown said...

saya setuju dengan artikel ini,karana pendidikan karakter bangsa.sangat perlu dalam kehidupan sehari-hari dan perlu ditanamkan sejak dini..agar kita sbagai anak bangsa mempunyai nilai -nilai yang lebih dalam brkarakter.pada halnya kita manusia cukup untuk memiliki potensi dalam segi hal apapun termasuk karakter.dan karakter adalah hal yang diutamakan dalam segi pendidikan.


oleh karena itu,mari kita sebagai penerus bangsa.untuk mempelajari,memahami pengertian karakter bangsa.karna pendidikan tanpa karakter pasti tidak akan pernah berjalan lancar.diharapkan pendidikan yang akan datang bisa lebih bermoral,beretika tidak hanya pintar dalam segi pembelajaran.harapan saya,dalam mempelajaari pendidikan karakter ini,bisa menjadikan bangsa ini lebih maju dan berkarakter.

NAMA : APRI LIA KAULINA
KELAS : 1A
PRODI : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0037

tia........ said...

Dari wawancara diatas saya dapat memberikan argumen/pendapat sebagai berikut :

Bila sebuah negara memilki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkarakter maka tercipta menjadi negara yang maju, berkarakter serta berkualitas. Dan memiliki modal untuk menjadi negara yang lebih baik. Berkarakter disini dapat dilihat dari beberapa aspek. Seperti halnya negara yang bijaksana dalam mengambil segala keputusan, keberanian untuk melangkah lebih maju ataupun keberanian untuk menyelesaikan segala masalah. Dapat menjalankan tata negara secara adil. Akan tercipta moral bangsa yang baik san menjadi negara yang dihormati serta disegani oleh negara lain.

Karakter negara yang baik bukan hanya menjadikan suatu bangsa berhasil dalam aspek dalam negeri,tapi juga di aspek luar negeri. Negara tersebut akan lebih mudah berhubungan dan bekerja sama dengan negara laindalam bidang apapun. Bila suatu negara sudah berjalan baik, akan berdampak kepada generasi penerus bangsa berikutnya, akan dapat menciptakan generasi penerus yang juga berkarakter dan SDM yang berkarakter dimassa sekarang dan akan menjadi sejarah dimassa yang akan datang.

NINING YULISTIANAWATI/I G/22/PGSD/10.1.01.10.0271

Unknown said...

saya sependapat dengan artikel tersebut,karena dari artikel tersebut kita sebagai warga negara indonesia seharusnya sadar betapa pentingnya karakter bangsa kita sendiri.bahwa manusia harus memiliki karakter untuk menjadi manusia yang utuh dalam artian karakter tersebut akan menjadi motivator didalam dirinya.namun dalan membangun karakter tersebut tidaklah mudah,karakter seseorang harus dilatih sedini mungkin dengan membangun potensi diri yang mereka punya,karena dengan potensi tersebut anak manusia mempunyai modal dasar untuk membentuk karakter diri.melalui pendidikan karakter bangsa,anak manusia akan diberi motivasi untuk membentuk karakter diri mereka.dengan bangsa yang berkarakter maka negara kita akan menumbuhkan dan menciptakan SDM yang berkwalitas yang mampu memenuhi harapan negara,untuk membangun negara yang lebih maju agar negara kita tidak tertinggal dengan negara lain.serta melalui pendidikan karakter bangsa diharapkan kita mampu mengelola SDA Yang melimpah dinegara kita tercinta.harapan saya melalui pendidikan karakter anak manusia mampumenjadi pribadi yang bermoral dan bermartabat serta dapat meningkatkan pendidikan yang lebih bermutu.melalui pembentukan karakter diharapkan generasi masa depandapat lebih berkwalitas dan berkarakter untuk membangun negara indonesi menuju arah yang lebih baik.karena maju atau tidak nya suatu bangsa tergantung dari tangan-tangan generasi muda yang berkarakter.

Unknown said...

saya sependapat dengan artikel tersebut,karena dari artikel tersebut kita sebagai warga negara indonesia seharusnya sadar betapa pentingnya karakter bangsa kita sendiri.bahwa manusia harus memiliki karakter untuk menjadi manusia yang utuh dalam artian karakter tersebut akan menjadi motivator didalam dirinya.namun dalan membangun karakter tersebut tidaklah mudah,karakter seseorang harus dilatih sedini mungkin dengan membangun potensi diri yang mereka punya,karena dengan potensi tersebut anak manusia mempunyai modal dasar untuk membentuk karakter diri.melalui pendidikan karakter bangsa,anak manusia akan diberi motivasi untuk membentuk karakter diri mereka.dengan bangsa yang berkarakter maka negara kita akan menumbuhkan dan menciptakan SDM yang berkwalitas yang mampu memenuhi harapan negara,untuk membangun negara yang lebih maju agar negara kita tidak tertinggal dengan negara lain.serta melalui pendidikan karakter bangsa diharapkan kita mampu mengelola SDA Yang melimpah dinegara kita tercinta.harapan saya melalui pendidikan karakter anak manusia mampumenjadi pribadi yang bermoral dan bermartabat serta dapat meningkatkan pendidikan yang lebih bermutu.melalui pembentukan karakter diharapkan generasi masa depandapat lebih berkwalitas dan berkarakter untuk membangun negara indonesi menuju arah yang lebih baik.karena maju atau tidak nya suatu bangsa tergantung dari tangan-tangan generasi muda yang berkarakter.


nama:betty.rahayu
kelas:1A
jurusan:PGSD

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Dari wacana diatas dapat diketahui bahwa terjadi kemerosotan pendidkan serta moral yamg terjadi di bangsa ini.
Saya setuju dengan artikel diatas, pendidikan karakter bangsa sangat dibutuhkan untuk memperbaiki karakter-karakter para masyarakat khususnya generasi muda, demi memperbaiki sistem-sitem yang ada di negara ini, baik sistem pendidikan, sitem pemerintahan dan sistem-sistem lainnya.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.

Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Akan tetapi jangan sampai pendidikan karakter yang sebenarnya bagus itu nasibnya sama seperti Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di masa Orde Baru yang bentuknya indoktrinasi," kata HAR Tilaar, Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam diskusi terbatas sejumlah pemerhati masalah pendidikan di Jakarta, Kamis (23/12/2010).

Tilaar mengatakan, Bhineka Tunggal Ika mampu menjadi keunikan negara dan bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi. Keberhasilan Indonesia membentuk karakter anak-anak bangsa yang mampu hidup berdampingan dalam beragamnya suku bangsa, agama, ras, dan antargolongan akan menjadi kontribusi terbesar bangsa ini di kancah global.

Charlotte K Priatna, Direktur Sekolah Athalia, menjelaskan mudah saja untuk menyampaikan pendidikan karakter dalam teori atau mata pelajaran. Namun, sekolah yang memang berkomitmen untuk membentuk anak-anak yang cerdas dan berkarakter justru harus mampu membudayakannya di dalam diri anak-anak yang didukung semua anggota komunitas sekolah.

"Jangan pendidikan karakter itu cuma letupan-letupan saja. Seperti kantin jujur yang bagus, kini hampir tak lagi terdengar gaungnya. Kita harus komitmen untuk menjalankan pendidikan karakter di setiap sekolah," kata Charlotte.

Semoga dengan pendidikan karakter bangsa ini, dapt memperbaiki bangsa kita dan mencapai cita-cita bangsa.
aminnn...

ANNI KUMARA DEWI
1H/09
NIM: 10.1.01.10.0036

Unknown said...

Memang benar,untuk menjadi seorang manusia sejati kita harus memiliki modal utama yaitu KARAKTER.Setiap manusia pasti mempunyai karakter yang berbeda-beda.Begitu juga yang dimiliki para pendahulu kita.Dan untuk membentuk karakter tersebut harus dimulai sejak dini,sebab manusia yang baru dilahirkan masih mempunyai potensi untuk berkembang.
Saya sependapat bahwa metode pendidikan di Indonesia masih sangat kurang untuk dapat menghasilkan seorang manusia yang berkarakter.Saat ini generasi muda cenderung enggan untuk mempelajari Sejarah dan Budaya Bangsa.Mereka lebih senang mempelajari hal-hal baru yang justru lebih mengarah ke pergaulan bebas.Seperti yang kita tahu bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenang jasa-jasa pahlawannya.
Sebagai generasi penerus bangsa mari kita bersama-sama berjuang untuk menjadi generasi penerus yang “positive thinking”,artinya tidak hanya mengandalkan emosi dan ego saja tapi juga mampu membawa bangsa yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan sumber daya manusia ini lebih maju.Suasana pendidikan yang membahas tentang IPA atau MATEMATIKA saja tidak cukup,tapi juga berbincang tentang FILOSOFI KEBENARAN.Dengan demikian akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berKARAKTER.
ELYSA OCTA NIASARI/10.1.01.10.0110/1-B.

Anonymous said...

Pendidikan Karakter Bangsa
Menurut saya pendidikan karakter bangsa harus dikobarkan dan ditetapkan oleh semua komponen, pendidik, keluarga, masyarakat. Karena manusia hidup diciptakan sebagai maklhuk yang mempunyai karakter untuk mengembangkan dan untuk manggali potensi diri, manusia yang mempunyai otak untuk berimajinasi dan mengembangkan ide-ide atau gagasan yang berguna untuk kepentingan dan kemajuan bangsa.
Jika seorang pendidik ingin menjadikan anak didiknya sebagai anak bangsa yang berkarakter tentu saja tidak mudah. Herus melalui proses-proses sejak anak di usia dini,yaitu dengan cara menabur benih-benih kebajikan setiap saat, agar tercipta generasi anak bangsa berkarakter dan mempunyai integrasi tinggi.
Marilah mengupayakan pendidikan karakter anak bangsa dengan terus menabur benih-benih kebajikan.

HILDA AYU RATNASARI/IH/PGSD/10.1.01.10.0617

Ratri Asmara said...

Saya setuju dengan artikel di atas,memang benar bahwa di Indonesia telah salah dalam menjalankan pendidikannya (sudah tau salah tidak dibenarkan tapi dibiarkan lebih jauh lagi),padahal pendidikan yang benar akan membuat negara itu maju.Mungkin pemerintah kurang peduli dan menyepelekan tentang pendidikan. Indonesia juga kurang menghargai orang berprestasi.Sehingga orang berprestasi lebih memilih lari keluar negeri karena diluar negeri mereka lebih dihargai dan hidup lebih layak dari pada dinegaranya sendiri.Hal ini disebabkan karena orang-orang atas lebih memilih mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya daripada mengurus pendidikan untuk generasi seterusnya.
Itulah Indonesia,jika kita bodoh kita akan terus dibodohi tapi bila kita pintar tapi tidak punya uang kita juga ditelantarkan.Memang Indonesia telah diakui seluruh dunia bahwa telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.Tapi tanpa disadari ternyata Indonesia masih dijajah oleh bangsanya sendiri (dijajah oleh kemiskinan, alam, kekuasaan dan kebodohan)
Lalu siapa dan bagaimana caranya supaya arah pendidikan yang keluar jauh dari jalurnya bisa teratasi?Kitalah yang dapat merubah Indonesia,untuk belajar kita jangan terpaku dengan materi-materi dan teori-teori Indonesia.Cobalah kita belajar tidak hanya dari pemikiran Indonesia yang sekarang,belajarlah dari filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima causa.Agar kita semua dapat mendidikan anak cucu kita lebih baik dan menggeser kedudukan orang yang tidak layak disebut pemimpin seperti para pejuang-pejuang kita yang gigih mempertahankan bangsanya.


RATRI ASMARA SARI
I.F/PGSD
10.1.01.10.0320

Unknown said...

Setelah membaca dan memahami artikel di atas, saya sangat setuju kalau karakter bisa dijadikan bahan utama dalam menjadikan seorang yang sejati. Dan orang-orang terdahulu yan berjasa besar dan tercatat dalam sejarah, merekalah orang-orang yang memiliki karakter, tidak hanya keberanian diri semata.
Karakter mencakup kualitas terbaik yang dimiliki seseorang seperti kebijaksanaan, keribadian yang berani, adil dan integritas moral yang baik serta diibangi kecerdasan moral maupun intelektual. Menumbuhkan serta membangun bangsa yang berkarakter tidak semudah membalikkan telapak tangan, pengajar dan pemerintah harus bekerjasama dalam mengikis nilai-nilai kebebasan dan individualisme dalam diri pelajar. Karakter harus dilatih sedini mungkin karena usia dini merupakan masa seseorang memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa kini akan menjadi karakter individu dimasa depan. Oleh karena itu, keluarga harus menjadi lembaga pertama dan yang utama yang harus memberikan pemahaman yang benar seputar karakter.
Karakter ibarat sebuah tolok ukur yang dijadikan pijakan untuk menghantarkan kemajuan suatu bangsa. Kini saatnya kita sebagai generasi penerus bangsa, harus bisa menggali karakter dalam diri kita dan membenahi pola pikir serta mentalitas dalam diri kita agar terwujud bangsa yang maju dan berkarakter.

NAMA : YULI IKA SUSANTI
KELAS : 1 F
PRODI : PGSD
NPM :10.1.01.10.0441

Unknown said...

Pendidikan adalah kunci dari segala keberhasilan. Sejarah telah memberikan pelajaran yang amat berharga, betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran pikiran itulah sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. Oleh karena itu pendidikan karakter harus digali dari landasan idiil Pancasila, dan landasan UUD’45. Seperti contoh ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun negara Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan.

Pembangunan karakter bangsa adalah upaya sadar untuk memperbaiki, meningkatkan seluruh perilaku yang mencakup adat istiadat, nilai-nilai, potensi, kemampuan, bakat dan pikiran bangsa Indonesia. Untuk membangun karakter bangsa, haruslah diawali dari lingkup yang terkecil. Mulai dari lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat.

Saya pun sependapat dengan argument diatas, bahwa nilai-nilai karakter bangsa harus ditanamkan ke perseta didik sedini mungkin. Agar seiring dengan pertumbuhannya ia mampu menjadi individu yang berkarakter di masa depan yang dibutuhkan oleh bangsa ini. Kebijakan dan penerapan pendidikan yang berbasis karakter seperti ini menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa Indonesia.

Pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas penerapannya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Dengan demikian, berikan layanan yang terbaik kepada anak didik sehingga terwujudnya masyarakat yang beradab yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Nama : BAGUS PAMBUDI W
Kelas / No. : I A / 33
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0049

Unknown said...

Sejarah seharusnya bisa menjadi sebuah cerminan bangsa yang sekarang telah berusaha mencari jati diri, sebuah karakter yang sempurna dari tokoh sejarah bangsanya seharusnya menjadi cerminan kehidupan bangsanya yang sekarang. Dimana individu yang selalu berjuang demi bangsa dengan kebijaksanaan,keberanian,keadilan,kesederhanaan serta kehormatan sehingga bisa terus bersemayam di hati rakyat dan penerusnya. Yang demikianlah yang harus kita punyai sekarang. Demi membangun negeri yang kaya akan Sumber Daya Alam ini, maka kita harus menjadi bangsa yang berkarakter. Pembentukan karakter tersebut harus di bentuk sejak dini dengan fundamental yang sudah menjadi budaya bangsa kita yaitu kearifan dan materi yang sudah ada yaitu keabadian karakter tokoh sejarah kita,pendidikan sejarah dan budaya bangsa. Bangsa kita harus bisa berpikir ke depan bukan sibuk sendiri dengan keadaan yang sekarang, agar bangsa kita mempunyai karakter yang baik dan yang akan sekaligus menjadi jati diri bangsa ini dimata dunia. Pendidikan karakter bangsa haruslah bisa di wujudkan dan kalau hanya sekedar teori saja maka hal tersebut tidak akan tercipta tanpa adanya perwujudan yang nyata.Pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas penerapannya, agar sumber daya alam dan sumber daya manusianya dapat menjadikan bangsa ini lebih maju dan harum di mata negara lain. seperti apa yang telah tokoh sejarah bangsa Indonesia lakukan dulu dengan karakter yang mereka miliki. Dengan harapan bangsa kita bisa menjadi pembuat bukan hanya sekedar penikmat saja.


Agus Suwandi, 1A, PGSD, 10.1.01.10.0012

rahma said...

Saya sependapat dengan artikel diatas. Bangsa dan Negara kita membutuhkan manusia-manusia yang berkarakter. Tidak hanya cerdas dan Intelek namun juga mempunyai jiwa kepemimpinan yang jujur, adil, dan bijaksana bukan hanya manusia-manusia yang pintar,namun bisanya cuma membodohi sesamanya demi kepentingan pribadi.

Seperti yang dikatakan tadi,tidak sulit,namun juga tidak mudah, ini perlu dicermati. Untuk membentuk suatu karakter haruslah dilakukan di usia dini. Hal ini penting karena, jika pada usia dini telah diberikan pengarahan-pengarahan tentang kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan kesederhanaan, serta pendidikan tentang sejarah dan budaya bangsa, maka seiring perkembangan usianya akan tumbuh karakter yang kuat pada dirinya. Karena sudah memiliki fondasi yang kuat. Kita sebagai Pendidik atau Calon Pendidik harus paham betul tentang hali ini,bukan mengikuti sistem pendidikan yang "sinergis" dengan Pasar,apa yang sedang dan akan ramai itu yang ditingkatkan. Itu kurang tepat<karena dengan hal ini hanya akan mencetak manusia yang hanya mementingkan perutnya sendiri.

Masa depan bangsa dan negara kita ini ada di tangan kia. Adalah tanggung jawab kita untuk benar-benar memahami dan mendidik generasi penerus tentang karakter bangsa. Agar negara ini selain kaya akan sumber daya alam juga memiliki manusia-manusia yang mempunyai karakter dan berkualitas. Jika demikian negara ini mungkin saja bisa bersaing di level Internasional dan menjadi negara yang diperhitungkan dimata dunia seperti yang kita impi-impikan. Padahal zaman dahulu pada masa kerajaan Singosari, Majapahit, Sriwijaya, negara kita begitu maju dan begitu disegani dimata dunia. Hal ini disebabkan karena dipimpin dan mempunyai SDM yang berkarakter. Jika dulu kita bisa,mengapa sekarang tidak???

Nama: RAHMA MARGARETA
Kelas/No: 1F/13
Prodi: PGSD
NPM: 10.1.01.10.0315

Unknown said...

Menurut saya Pendidikan karekter sangat dibutuhkan,
untuk menjadikan masyarakat yang menghargai nilai-nilai kejujuran, keadilan, dsb.
Dan sifat atau karakter tesbt baikny ditanamkan sejak usia dini,
usia dimana seorang anak mash sangat relatf mudah untuk dididik dan dikendalikan.
Dengn pendidikan seprti itu diharapkan ank akan tumbuh dewasa sebagai pemimpin yng tahu tentang
berharganya nilai kejujuran, keadilan dimasyarakt.
Bisa di contohkn sebagai orang yang tidak mendptkan pendidikan karakter, seorang pejabat
bisa melakukan penggelpkan uang rakyat yang jumlhny berratus-ratus ribu bahkan milyaran. Pdahal
dia dipilih dan dipercaya banyk orang , tetapi bisa melakukan hal tidk terpuji yang dapat
menjtuhkan nama baik keluarga dan dirinya sendiri.
bisa jadi itu salh stu penyebab seorang melakukan kejahatan karena tidak mendaptkan pendidikan
karakter sejak dini yang dapt merugikan banggsa & negara. :)

(RATNA DEWI/1F/PGSD/10.1.01.10.0317)

annis "the green world" said...

Kurangnya muatan-muatan pendidikan yang dapat menghasilkan seorang manusia yang berkarakter memang cukup terasa dewasa ini. Selama ini hanya satu komponen yang disorot dan disalahkan. Entah pendidik, peserta didik ataupun kurikulum yang digunakan. Perlu diingat bahwa pendidikan ini merupakan suatu sistem, tak melulu menyalahkan satu komponen saja. Perlu introspeksi dan jika diperlukan pembenahan harus dilakukan dari setiap komponen yg membentuk sistem pendidikan ini.

Pendidikan yang melingkupi segenap daya jiwa yaitu cipta ( kognitif ), rasa ( afektif ), dan karsa ( konatif ) diperlukan. Dengan begitu, penekanan pada keberadaan pribadi di mana aspek-aspek kemanusiaan ditumbuhkembangkan jauh lebih utama. Sebab, pendidikan yang terlampau menekankan aspek intelektual tidaklah menciptakan keutuhan perkembangan manusia.

Pendidikan yang humanis mesti melihat pentingnya pelestarian eksistensi manusia; membantu manusia jadi lebih manusiawi dan berbudaya. Dengan demikian, yang dihasilkan adalah manusia yang berkepribadian merdeka secara politis, ekonomis dan spiritual.

Pendirian Taman Siswa sejatinya bertujuan membangun budayanya sendiri, jalan hidup sendiri dengan mengembangkan kemerdekaan dalam hati setiap manusia melalui media pendidikan yang berlandaskan aspek-aspek nasional sekaligus universal. Sebuah sistem pendidikan yang tak mengasingkan manusia dari kebudayaan dan lingkungannya. Metode yang cocok dengan itu adalah sistem among. Metode yang berdasar asah, asih, dan asuh : " Ing ngarsa sung tulada, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani." Guru harus mampu menjadi pinandita satria yaitu guru spiritual yang berjiwa kesatria, bukan menjadi satria pinandita atau kesatria berwatak guru spiritual.

" Jangan belajar untuk menjadi sukses, tapi untuk membesarkan jiwa. Jadilah orang yang berjiwa, kesuksesan akan mengikutimu."


Anis Wahyuni
10.1.01.10.0034
I-A / PGSD

Unknown said...

Menurut saya mereka adalah pahlawan yg memiliki kelebihan dibidang lain yang tidak semua orang memilikinya dan mampu membuktikan pada dunia bahwa mereka patut dan layak disebut sebagai pahlawan yang mampu mengukir sejarah untuk kita dan meneladani kegigihan serta pengorbanan mereka sampai saat ini.

Memahami diri setiap individu yang memiliki beragam karakter tidaklah mudah. Akan tetapi tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau mencoba dan berusaha. Sebelum kita memahami karakter orang lain maka sudah sepatutnya kita menguasai dan memahami karakter diri kita sendiri.Kesuksesan seseorang juga tidak terlepas dari karakter pribadi yang melatarbelakanginya karena karakter tersebut salah satu kunci keberhasilan itu. Karakter dibangun sejak dini untuk membentuk kepribadian anak yang kelak menjadikan bagaimana anak tersebut dalam menentukan langkahnya dan mengambil sikap serta tindakan yang tepat dan akurat untuk kebaikan dirinya dan untuk kepentingan orang banyak.

Materi dan metode pendidikan di Indonesia sangatlah kurang terhadap muatan-muatan pendidikan karakter salah satunya adalah pendidikan sejarah dan budaya bangsa sehingga tidak dapat menghasilkan seseorang manusia yg berkarakter, dgn materi dan metode pendidikan yg baik dan tepat akan mampu merubah manusia menjadi manusia yg berkarakter.

Arga Cantika
10.01.1.10.0040
I-A / PGSD

Unknown said...

Saya sependapat dengan penjabaran pada artikel yang membahas mengenai pendidikan berkarakter tersebut.Pada kenyataannya,materi dan metode pendidikan di Indonesia memang belum sepenuhnya memiliki muatan pendidikan yang dapat menghasilkan seorang manusia yang berkarakter.Terkadang kita mengagumi tokoh yang kita idolakan,tokoh yang mengukirkan nama dalam sejarah bangsa.Melalui sejarah kita akan menemukan bahwa mereka memiliki bahan utama yang menjadi dasar seorang manusia sejati,yaitu karakter.

Apabila kita ingin menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi pendidikan yang berkarakter,maka kita harus membangun karakter sumber daya manusia terlebih dahulu.Membangun karakter harus disampaikan dan dilatih sedini mungkin.Pada usia dini,seorang individu memiliki kemampuan merekam yang luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa ini akan menjadi pondasi karakter di masa depan.Pendidikan berkarakter juga dapat diberikan melalui pendidikan Sejarah dan Budaya Bangsa.Selain itu,pelajar Indonesia seharusnya tidak hanya membahas mengenai apa yang mereka lihat,tetapi juga membahas filosofi kebenaran dan nilai yang terkandung didalamnya.Dengan terbentuknya manusia yang berkarakter ,maka Indonesia akan menjadi negara yang maju dan suasana pendidikan akan lebih hidup.

Citra Dwi Desy
10.01.1.10.0059
I-A / PGSD

Unknown said...

Saya sependapat dengan artikel tentang pendidikan berkarakter tersebut,sebab dijelaskan untuk menjadi manusia sejati diperlukan karakter.Namun apabila kita cermati materi dan metode pendidikan yang menghasilkan manusia berkarakter terasa sangat kurang.Salah satu materi yang memiliki muatan pendidikan berkarakter adalah Pendidikan Sejarah dan Budaya Bangsa,karena didalam sejarah diberikan contoh tokoh yang mengubah peradaban sekelompok masyarakat.

Pembentukan karakter harus disampaikan dan dilatih sedini mungkin,karena usia dini merupakan masa yang tepat untuk merekam sesuatu yang luar biasa dan segala memori pada masa ini akan berpengaruh terhadap karakter di masa depan.Pendidikan di negara ini seharusnya tidak hanya membahas tentang teori saja,tetapi juga harus membahas tentang filosofi kebenaran,nilai,kejujuran dan keadilan,yang nantinya akan melahirkan calon pemimpin bangsa yang berkarakter untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik dalam segala bidang.

Arum Nuri Rahayu
10.01.1.10.0043
I-A / PGSD

Unknown said...

Mendengar nama Hayam Wuruk, Sanjaya, Punawarman, serta nama-nama pahlawan lainnya. Terlintas dalam pikiran saya seperti apakah mereka itu? sehingga dapat tercatat dalam sejarah. Bukankah sejarah tidak akan mencatat peristiwa yang biasa dan manusia yang biasa saja?. Pastinya mereka adalah manusia-manusia yang istimewa, manusia yang mempunyai dasar untuk menjadi manusia sejati yaitu dengan karakter yang mereka miliki. Dengan adanya kesempatan mereka mampu menyatukan kebijaksanaan, kecerdasan, kepandaian, keberanian, keadilan dan kesederhanaan, menjadi karakter yang mempunyai kualitas terbaik, sehingga mereka dapat membuat keputusan besar dengan cara berpikir, berperilaku serta bekerja sama. Keputusan yang mampu membawa perubahan besar dalam dirinya, lingkungan, bangsa, bahkan mampu membawa perubahan pada dunia.
Di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia, seharusnya juga kaya akan manusia-manusia yang berkarakter. Tetapi dalam kenyataannya di bumi pertiwi ini masih saja minim akan manusia-manusia yang berkarakter. Membentuk karakter memang tidak sulit sekaligus tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena dalam proses pembentukan karakter sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga lingkungan memiliki peranan yang cukup besar dalam membentuk jati diri dan perilaku. Dasar pendidikan karakter sebaiknya di terapkan sejak usia kanak-kanak/usia emas (golden age), karena usia ini sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Di sinilah sudah sepatutnya pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak. Hal itu sangat penting karena karakter bangsa harus terbentuk menjadi suatu kebiasaan yang tidak bisa dilakukan tiba-tiba tetapi membutuhkan waktu dan pembiasaan. Namun bagi sebagian keluarga, barang kali proses pendidikan karakter sangat sulit terutama bagi sebagian orang tua yang terjebak pada rutinitas padat. Karena itu seyogyanya pendidikan karakter juga perlu diberikan di lingkungan pendidikan. Tetapi permasalahannya pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma/nilai-nilai dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata.
Di dalam UU Sisdiknas tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadiaan/berkarakter sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Tetapi kenyataannya pendidikan di Indonesia hanya melahirkan ahli matematika,fisika dan kimia, tetapi lulusannya tidak memiliki karakter. Agaknya pendidikan di Indonesia sudah saatnya untuk memihak pada kompetensi keahlian maupun kompetensi karakter, bukan hanya kompetensi matematika, kimia, fisika dan sejenisnya. Apabila pendidikan karakter dapat terwujud dengan baik, maka tidak akan ada lagi kenakalan-kanakalan remaja yang sering kali menjadi masalah utama dalam dunia pendidikan.
Semoga pendidikan di Indonesia bisa menerapkan pendidikan karakter, agar nantinya lahir generasi bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama. Dan pendidikan karakter tidak hanya menjadi proses pencarian watak bangsa saja, melainkan sebagai corong utama titik balik kesuksesan peradapan bangsa. Intelligence plus character...that is the goal of true education(Kecerdasan yang berkarakter...adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya). MARI BERSAMA WUJUDKAN BANGSA INDONESIA YANG BERKARAKTER.
INDONESIA BISA....!!!!

NAMA : ADJENG D.
KELAS/PRODI : I-A / PGSD
NPM : 10.1.01.10.0005

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel tersebut memang menyakitkan sekali jika kita mengetahui,bahwa pendidikan kita hanya berbincang pada materi-materi pelajaran saja.alangkah indahnya jika pendidikan kita juga berbincang tentang filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima causa sehingga akan membentuk karakter peserta didik yang mampu bersaing, beretika, bermoral dan berinteraksi dengan masyarakat,dengan karakter yang baik
Pendidikan bangsa kita sekarang ini memang sedang berkembang dan membutuhkan proses. jadi kita selaku generasi muda marilah mendukung pendidikan Indonesia ini dengan menjadi mahasiswa yang berkarakter. Karena banyaknya sekali kriminalitas di bangsa kita ini dilakukan oleh orang yang berilmu tapi tidak dilandasi dengan filosofi kebenaran, nilai, kejujuran dan causa prima. Jadi semakin berkembangnya ilmu, bangsa kita juga semakin berkembang dan kita sebagai mahasiswa juga sebagai generasi muda harus mendukung perkembangan yang berlandaskan filosofi kebenaran, nilai, kejujuran. dan causa prima.Jadi kita dapat menciptakan penerus bangsa yang pandai,tegas,jujur dan bertanggung jawab. Akan tetapi sangat ironis jika kita melihat karakter dan sifat yang dimiliki bangsa kita sekarang ini.Pada saat ini bangsa Indonesia kita sangat kehilangan orang-orang yang memiliki sifat dan karakter yang baik seperti pahlawan-pahlawan dulu.tidak seperti para koruptor sekarang yang hanya memikirkan uang saja. Sebenarnya mereka memiliki otak yang sangat pandai akan tetapi dari segi karakter mereka sangatlah rendah.Misalnya saja dengan otak-otak cemerlang mereka hanya berfikir tentang bagaimana cara menghabiskan uang rakyat untuk kepentingan pribadinya.Dan itu semua membuktikan bahwa mereka memiliki karakter yang rendah.Padahal negara Indonesia ini sangat membutuhkan pemimpin yang memiliki otak yang cemerlang dan yang berkarakter baik.sehingga sejak usia dini perlu diadakannya pendidikan yang berkarakter pada filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima causa.dan kita sebagai generasi penerus bangsa ini marilah kita menjunjung filosofi kebenaran dan prima causa.agar bangsa Indonesia kita menjadi bangsa yang mempunyai power yang bagus dan berkarakter baik seperti para Pejuang-pejuang kita terdahulu yang mempunyai jiwa pemikir akan kebenaran-kebenaran yang ada pada bangsa dan diri kita.
HIDUP INDONESIA KU………

NAMA : FITRIYA APRILIYANTI
KELAS : 1 B
NPM : 10.1.01.10.0139
PRODI : PGSD

Unknown said...

Saya setuju banget dengan artikel tersebut karena seharusnya pada usia sejak dini seorang anak harus diajari tentang filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima causa sehingga akan membentuk karakter anak yang baik dan mampu bersaing, beretika, bermoral dan berinteraksi dengan masyarakat,dengan karakter yang baik.Sehingga akan membentuk suatu bangsa yang baik tanpa ada KKN.Karena sangat ironis banget pada bangsa ini,yang mempunyai banyak orang pandai tapi malah menyalah gunakan kepandaianya untuk membodohi seseorang atau menguntungkan dirinya sendiri.Dan semua ini membuktikan bahwa mereka mempunyai karakter yang sangat rendah.Padahal bangsa kita ini membutuhkan seorang pemikir yang pandai dan mempunyai karakter yang baik dan berlandasan pada filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima causa.Dalam hal ini pemerintah juga mendukung dengan adanya UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Sehingga akan membentuk calon-calon generasi bangsa yang mempunyai karakter dan memiliki nilai-nilai kebenaran yang hakiki.Sebagai Negara yang tergolong Negara berkembang,kita sangat membutuhkan generasi-generasi yang pandai yang jujur dan berkarakter sejati,seperti para pahlwan kita yang dahulu yang memiliki jiwa patriot dan kebangsaan yang baik.kita sebagai generasi muda bangsa ini marilah mencontoh mereka.

NAMA : DIAN SAFRIDAR LATIF
KELAS : 1 B
NPM : 10.1.01.10.0079
PRODI :PGSD

Fari Ulin said...

Artikel yang sempurna!! Sejarah adalah Ilmu pengetahuan sosial yang sangat berpengaruh dalam mewujudkan bangsa yang berkarakter. Karakter, adalah hal yang sebenarnya sangat sensitif namun, sering terlupakan oleh kita. Karakter yang dimiliki para Pahlawan adalah karakter Nasionalis, dimana mereka punya kesadaran akan kewajiban dalam membela negaranya., bukan untuk agar namanya tercatat dalam sejarah. Karakter tersebut sangat didukung oleh kesadaran, untuk itu pertama yang harus dilakukan adalah menggali serta menumbuhkan kesadaran anak bangsa sebagai penduduk asli Indonesia. Kita berhak dan wajib membela negara, menjunjung tinggi nilai-nilai dan cita-cita leluhur, mempertahankan dan mengembangkan budaya bangsa, tentu harus berlandaskan Pancasila dan UUD ’45. Pancasila adalah satu-satunya landasan dan ideologi yang hanya dimiliki negara Indonesia, nilai-nilainya telah melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak terukirnya sejarah. Karakter inilah yang harus tetap ditanamkan pada jiwa-jiwa anak bangsa saat ini karena pentingnya sebagai pondasi kita dalam menghadapai perubahan zaman. Pendidikan karakter memang harus dilakukan sejak usia dini dan diterapkan dari dasar, yaitu ketika anak menduduki sekolah dasar sehingga akan terwujud karakter yang utuh ketika mendalami ilmu yang lebih tinggi.
Lembaga sekolah berperan penting dalam membentuk karakter, apalagi jika setiap sekolah memiliki school culture dan memiliki sarana-prasarana yang khusus dan istimewa dalam proses penyadaran dan pembiasaan. Jika sebuah lembaga memiliki konsep menarik dalam sistem school culture, maka dengan mudah akan menarik perhatian pelajar dalam menumbuhkan kesadaran sebagai anak bangsa yang berkarakter tanpa adanya keterpaksaan. Namun, bagaimana implementasinya? Inilah yang menjadi homework bagi kita semua, apa yang membuat sebagian besar anak bangsa melupakan pentingnya karakter bangsa?, dan bagaimana caranya menarik kesadaran bangsa ke permukaan untuk ditumbuhkembangkan menjadi sebuah karakter bangsa yang sejati dan abadi?.
Mungkin, jawabannya akan muncul jika masing-masing dari kita mau merenunginya. Mari, kita mulai dari diri sendiri, apa yang salah, apa yang kurang, apa yang harus dikembangkan, dan sudah sedalam apa karakter Nasionalis kita?.
Ayolah, modal pertama harus yakin dan percaya diri. Kita pasti bisa kok, mewujudkan sebuah negara dengan manusia-manusianya yang berkarakter!
Salam Nusantara!!

FARIHAH ULIN NUR / 10.1.01.10. 0130 / FKIP PGSD I - H

Unknown said...

Semua manusia dibekali akal dan pikiran oleh sang pencipta. Tokoh-tokoh para ahli sejarah dikenang masyarakat hingga saat ini karena mereka memiliki jasa. Jadi dari hal tersebut manusia memanfaatkan sebaik mungkin akal dan pikirannya untuk menghsilkan sesuatu yang bermanfaat dan berkesan bagi orang lain.

Pendidikan berkarakter merupakan pendidikan yang mempunyai tujuan dan konsep yang matang untuk membentuk pribadi anak didik secara afektif,kognitif dan psikomotor. Memang membangun pendidikan yang berkarakter bisa dikatakan mudah, namun di sisi lain juga tidak mudah. Tidak sulit karena bangsa Indonesia memiliki banyak kearifan lokal sebagai materi seperti norma-norma, adat istiadat dan budaya. Faktor-faktor tersebut bisa mendorong perkembangan intelektual anak dalam kehidupan bermasyarakat, bagaimna cara bersosialisasi maupun beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitar.
Di sisi lain membangun karakter juga tidak mudah,karena hal tersebut harus disampaikan dan dilatih sedini mungkin. Hal tersebut bisa diatasi dengan cara menumbuhkan pada anak perasaan senang berimajinasi, dan menggali hal-hal kecil di sekitarnya. Jika anak sudah memiliki rasa senang untuk hal-hal seperti itu maka kedepan akan tumbuh rasa senang untuk belajar. Selain hal itu yang perlu dipertimbangkan adalah kemampuan kognitif,afektif dan psikomotor anak. Pendidikan tidak dimaksudkan sekedar mencetak orang pandai menghafal dan berhitung, tapi melahirkan orang-orang berkepribadian baik. Pendidikan tidak hanya bertujuan mengasah otak tapi sebagai perantara nenanamkan nilai-nilai dasar kehidupan untuk menggapai masa depan dan hidup bermasyarakat. Hal tersebut bertujuan melahirkan generasi muda yang tangguh, dan bertanggung jawab, dan mampu memperbaiki kehidupan bangsa ini.

AFIFAH SHOFI/10.1.01.10.006/FKIP PGSD 1A

ulul.ayi91 said...

Sejarah memberikan pelajaran yang berharga bagi kita,dimana ada perbedaan,pertentangan yang mengantarkan bangsa Indonesia pada gerbang kemerdekaan. Di dalam sejarah pada jiwa seorang pahlawan terdapat karakter yaitu manusia yang berjiwa besar yang mampu menggerakkan sejarah.Maka dari itu pembentukan karakter seseorang sangat diperlukan untuk membangun keberadaban bangsa di masa mendatang.

Usaha pengembangan pendidikan karakter untuk membangun keberadaban merupakan kearifan dari keanekaragaman nilai dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat. Memang benar pendidikan di Indonesia belum optimal dalam menghasilkan seseorang yang berkarakter. Sebenarnya hal ini bukan tugas seorang pendidik sepenuhnya tetapi dunia pendidikan juga merupakan sebagai motor penggerak untuk menfasilitasi perkembangan karakter sehingga peserta didik mempunyai kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam prakteknya pendidikan sekarang ditujukan hanya untuk mengejar pekerjaan bukan untuk menciptakan sebuah pekerjaan.Hal ini memang kewajiban kita sebagai generasi penerus dan juga calon seorang pendidik untuk menjadi manusia yang bermartabat dan berkarakter.

Ahmadi Harja said...

Sjak kecil, anak-anak diajarkan menghafal tentang bagusnya sikap jujur, berani, kerja keras, kebersihan, dan jahatnya kecurangan. Tapi, nilai-nilai kebaikan itu diajarkan dan diujikan sebatas pengetahuan di atas kertas dan dihafal sebagai bahan yang wajib dipelajari, karena diduga akan keluar dalam kertas soal ujian. Membangun karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi soal ujian, dan teknik-teknik menjawabnya. Kadang agama juga belum cukup untuk mengajarkan karakter. karakter memerlukan pembiasaan. Karakter tidak terbentuk secara instan, tapi harus dilatih secara serius dan proporsional agar mencapai bentuk dan target yang ideal. Dewasa ini kita ketahui pengajran karakter sering digunakan dan digabungkan dengan disiplin ilmu lain (misal: artikel diatas menyebutkan sejarah yang mengajarkan nilai-nilai moral masa lalu yang begitu bagus) bahkan ada pengajaran karakter sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri(banyak kita jumpai di kabupaten kediri contohnya ada mata pelajaran budi pekerti). Namun itu semua belum cukup. Justru itu akan menyebabkan materi-materi karakter menjadi suatu ilmu padu yang harus dihafalkan untuk bahan ujian tulis. Sedangkan pendidikan karakter itu sendiri, yang utama dinilai adalah perilaku, bukan pemahamannya. Marilah kita kembali kepada esensi pendidikan. Pendidikan bukan mengajarkan, tetapi memahamkan sekaligus mampu diapresiasikan. Pendidikan karakter bukan pendidikan yang bisa diatur oleh aturan formal instansi pendidikan. Karakter hanya bisa diajarkan dengan keterrbukaan, ada contoh serta tauladan. Hanya pendidik yang sudah berkarakterlah yang mampu mengajarkan pendidikan karakter bangsa. Smoga kemultidimensian dan jaman globalisasi bukan menjadi penyebab utama lambannya pendidikan karakter bangsa di Indonesia. Tenaga pengajar wajib dipertimbangkan pula.


NAMA : Ahmadi Harja
KELAS/PRODI : I-A / PGSD
NPM : 10.1.01.10.0021

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel diatas,kurangnya muatan-muatan pendidikan tidak dapat menghasilkan seseorang yang berkarakter dalam kenyataannya masyarakat Indonesia kurang memiliki karakter, kebanyakan merekan hanya ikut-ikutan saja dan mudah terpengaruh. terhadap perkembangan zaman.

Sebenarnya tidak sulit untuk membentuk karakter. Karakter dapat kita bentuk dari diri kita sendiri, melalui kesadaran kita masing-masing dengan menanamkan kebijaksanaan,kebenaran,keadilan dan kesederhanaan. Semua orang sebenarnya dapat memiliki karakter jika memiliki kemauan. Jika semua masyarakat memiliki kebijaksanaan,keberanian,keadilan dan kesederhanaan mungkin akan memiliki pendirian teguh dalam mengambil keputusan, tidak hanya ikut-ikutan saja dalam perkembangan zaman. Kita boleh mengikuti perkembangan zaman tetapi yang positif. mungkin dengan demikian masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat yang sejahtera. Kita sebagai calon generasi penerus bangsa dan sebagai calon pendidik jangan menunggu seseorang yang dapat mengubah kita menjadi manusia-manusia berkarakter. Tetapi mulailah dari diri kita masing-masing, dari kesadaran,keyakinan dan semangat untuk menjadi masyarakat yang berkarakter.


NAMA : AGUSTIE AYU W
KELAS : 1-A
PRODI : FKIP PGSD
NPM : 10.1.01.10.0014

ulul.ayi91 said...

Sejarah memberikan pelajaran yang berharga bagi kita,dimana ada perbedaan,pertentangan yang mengantarkan bangsa Indonesia pada gerbang kemerdekaan. Di dalam sejarah pada jiwa seorang pahlawan terdapat karakter yaitu manusia yang berjiwa besar yang mampu menggerakkan sejarah.Maka dari itu pembentukan karakter seseorang sangat diperlukan untuk membangun keberadaban bangsa di masa mendatang.

Usaha pengembangan pendidikan karakter untuk membangun keberadaban merupakan kearifan dari keanekaragaman nilai dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat. Memang benar pendidikan di Indonesia belum optimal dalam menghasilkan seseorang yang berkarakter. Sebenarnya hal ini bukan tugas seorang pendidik sepenuhnya tetapi dunia pendidikan juga merupakan sebagai motor penggerak untuk menfasilitasi perkembangan karakter sehingga peserta didik mempunyai kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam prakteknya pendidikan sekarang ditujukan hanya untuk mengejar pekerjaan bukan untuk menciptakan sebuah pekerjaan.Hal ini memang kewajiban kita sebagai generasi penerus dan juga calon seorang pendidik untuk menjadi manusia yang bermartabat dan berkarakter.


NURUL ARI W/10.1.01.10.0293/FKIP PGSD 1A

Anonymous said...

Saya setuju dengan artikel ini. Bangsa ini sudah mulai melupakan sejarah bahkan bangsa ini juga mulai kehilangan karakter. Banyak tempat-tempat dan peninggalan-peninggalan bersejarah yang tidak terawat bahkan ada juga yang dilelang karena pemilik menganggap pemerintah juga sudah tidak memperdulikannya. Perjuangan para pahlawan dengan pengorbanannya yang begitu besar seakan-akan tidak ada artinya. Sungguh suatu dilema yang sangat membuat hati miris. Bangsa ini memiliki banyak kearifan lokal sebagai materi untuk membangun karakter, tetapi justru tidak di kembangkan dengan baik. Ditambah lagi dengan perkembangan zaman dan teknologi, bangsa kita mulai meniru kebudayaan bangsa barat.
Untuk membangun sebuah bangsa yang berkarakter maka yang harus dilakukan terlebih dulu yaitu menumbuhkan karakter pada setiap individu dari warga Negaranya. Suatu rencana yang bagus apabila pendidikan karakter dimasukkan ke dalam dunia pendidikan secara langsung melalui kurikulum. Tetapi itu saja belum cukup. Membangun karakter harus dilakukan dan dilatih sejak dini. Oleh karena itu, peranan orang tua juga sangatlah penting dalam membangun karakter. Selain itu, yang perlu diperhatikan lagi yaitu memperbaiki pelaksanaan pendidikan bangsa ini. Karena sekarang ini pelaksanaan pendidikan di Indonesia sudah tidak sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri.
Marilah kita sebagai generasi muda, kita bangun karakter diri kita sendiri. Jangan hanya menyalahkan atau menunjuk orang lain. Mulailah dari diri kita sendiri. Karena kesadaran dari setiap individu akan sangat membantu terbentuknya karakter bangsa ini.

Nama : Risma Novia Sari
Kelas : I.F
Prodi :PGSD
NPM : 10.1.01.10.0338

Anonymous said...

Saya setuju dengan artikel renungan di atas , bahwa pendidikan karakter bangsa sangat penting dalam pembentukan kepribadian bangsa yang lebih bermartabat. Di Negara berkembang seperti di Indonesia ini, tentu sangat membutuhkan bantuan Negara lain dalam memajukan Negara agar dapat menyejajarkan diri dengan Negara lain. Hal ini tidak menutup kemungkinan masuknya berbagai budaya asing yang dapat mempengaruhi jati diri bangsa. Maka dari itu pendidikan karakter harus di tanamkan sejak dini guna memberi pengetahuan agar berbagai budaya asing yang masuk ke Indonesia tidak begitu saja di telan mentah-mentah , tetapi di seleksi terlebih dahulu. Membentuk karakter seseorang bukanlah hal sulit tetapi juga tidak mudah . tidak sulit karena pada dasarnya manusia sudah baik, sementara tidak mudah karena hal tersebut telah disampaikan sendiri mungkin dan telah menyatu dalam diri bangsa.
Materi pendidikan yang sekarang banyak diterapkan diberbagai lembaga pendidikan berisi sebagian besar kurikulum tradisi yang tidak membuat pendidikan lebih baik tetapi malah lebih membingungkan. Peserta didik dianggap sebagai suatu wadah ( gelas) yang terus diisi air hingga penuh , tanpa memperhatikan manfaat dan kegunaannya. Pendidikan di jalankan untuk mencapai target tertentu tanpa memperhatikan peserta didik. Lalu untuk pendidikan ? Bagaimana bangsa kita bisa berkembang ? Nahhh, alangkah baiknya jika pendidikan juga membicarakan tentang kebenaran- kebenaran yang mutlkak, norma- norma yang baik dan sebab serta akibat terlaksananya suatu proses pendidikan. Nahh, dari beberapa uraian di atas sangat jelas bahwa bangsa kita sangat membutuhkan pendidikan karakter, yakni dimulai dari sejak dini , sejak anak sudah mulai mengenal tentang segala sesuatu. Karena pendidikan sejak dini sangat berpengaruh pada kehidupan di masa depan, karena hal tersebut dijadikan sebagai pondasi dalam merintis masa depan. Jadi dapat dikatakan bahwa bagaimana pola pendidikan yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi karakter seseorang.
Dengan adanya perenungan tersebut, saya sangat mendukung apabila pemerintah dapat mewujudkan atau melaksanakan suatu usaha yang dapat memperbaiki tatanan pendidikan di bangsa kita yakni dangan diadakannya PENDIDIKAN KARAKTER. Ayo para generasi penerus bangsa berlomba- lombalah untuk mengharumkan nama bangsamu dengan prestasimu !!!!!!!

Nama : Riska Andriyani
Kelas : I-F
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0336

Anonymous said...

Saya sependapat dengan artikel ini, saat ini memang benar bangsa indonesia sangat kurang mengetahui tentang sejarah bangsanya sendiri. Sehingga kebanyakan anak bangsa mengesampingkan tentang sejarah, dianggapnya sejarah bagi mereka itu kuno. Mendengar kata "SEJARAH" saja membuat geli telinga. Sehingga anak bangsa saat ini kurang memiliki jiwa nasionalis, patriot, rela berkorban terhadap bangsanya sendiri.


Indonesia saat ini, kaya dengan SDA nya tetapi kebanyakan dari mereka yg memiliki ilmu bnyak yg menyalahgunakan ilmunya. Dengan cara menguras habis SDA tanpa melihat akibat yg dilakukannya. Maka dari itu pendidikan karakter sangat perlu dilakukan agar dapat membentuk manusia yang bijaksana, berani, adil, bermoral dan beradab.pendidikan juga harus di selingi dengan pendidikan agama,agar mampu menciptakan pribadi yang religius.agama juga dapat mendekatkan diri kepada tuhan disaat kita mengalami suka dan duka.dengan kita berserah diri kita juga mendapatkan tempat disisi-Nya.Disisi lain karakter juga sangat berpengaruh dalam memajukan negeri kita ini dimasa mendatang, agar bangsa indonesia memiliki generasi yg berkualitas maka bangsa ini harus memiliki generasi yang berkarakter, agar bangsa indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain didunia ini . mari bagi para generasi bangsa yang berkarakter kita bangun negeri ini dengan semangat PEMUDA .Ayo bersama-sama kita mampu !!!!!
(ROHMAN CHAMIN/IF/PGSD/10.1.01.10.0349)

Ayu Puspita Pratjna Paramita said...

Saya setuju dengan artikel tersebut. Sejarah memberikan pelajaran yang amat berharga, betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran pikiran itulah sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. Melalui perdebatan tersebut kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa mencermati, betapa kuat keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak menjadi persoalan bagi mereka. ”Dari mana asalmu tidak penting, Ukuran tubuhmu juga tidak penting, Ukuran Otakmu cukup penting, ukuran hatimu itulah yang sangat penting” karena otak (pikiran) dan kalbu hati yang paling kuat menggerak seseorang itu ”bertutur kata dan bertindak”.
Pendidikan karakter sangat penting untuk bangsa. Sekarang kita lihat banyak penegak hukum yang justru dihukum, pelayan publik yang justru minta dilayani. Semuanya itu berujung pada karakter. Pada dasarnya pembentukan karakter itu dimulai dari fitrah yang diberikan Ilahi, yang kemudian membentuk jati diri dan prilaku. Dalam prosesnya sendiri fitrah Ilahi ini dangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga lingkungan memilki peranan yang cukup besar dalam membentuk jati diri dan prilaku. Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Nagara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Bidang pendidikan yang merupakan lahan kegiatan investasi masa depan yang merupakan aspek fundamental dalam kegiatan pembangunan kurang mendapat perhatian. Seharusnya setiap sekolah dan seluruh lembaga pendidikan memiliki school culture , dimana setiap sekolah memilih pendisiplinan dan kebiasaan mengenai karakter yang akan dibentuk. Dan para pemimpin dan pendidik lembaga pendidikan tersebut harus mampu memberikan suri teladan mengenai karakter tersebut.
NAMA : AYU PUSPITA PRATJNA PARAMITA
PRODI : PGSD
KELAS : 1-A
NPM : 10.1.01.10.0046

Unknown said...

Assalamualaikum wr.wb

Saya sangat setuju dengan artikel ini, mengapa? Seperti yang kita tahu dengan mempelajari sejarah atau kejadian di masa lalu, di harapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menjalani kehidupan sekarang ini, kejadian yang terjadi di masa lampau dijadikan acuan dalam menentukan agar apa yang buruk dimasa lalu tidak terulang lagi di masa kini serta memperbaiki semua apa yang masih kurang di masa lalu di sempurnakan di masa kini atau di masa yang akan datang.
Dengan adanya artikel kita akan mulai berfikir bahwa pada dasarnya hidup tidak hanya mengandalkan kepandaian atau kepintaran intelegentcy masing-masing individu.Tapi juga harus memiliki karakter, dimana karakter tersebut yang akan membuat kita mempunyai nilai lebih dan menjadikan kita punya ciri khusus di dalam diri dan menjadi seorag individu yang berkarakter.Maka dari itu sangatlah di butuhkan pendidikan karakter. Dewasa ini, pendidikan masih kurang menghasilkan seorang manusia yang berkarakter. Secara teori , dengan kearifan yang dimiliki bangsa saat ini seharusnya mampu bersaing secara global. Tapi dalam praktek, pendidikan kita saat ini hanya mampu menghasilkan seorang dengan karakter selalu pasiv, sehingga sulit menjadikannya untuk berkembang. Sehingnga menghasilkan manusia yang hanya “menunggu” dan tidak mempunyai inisiatif untuk “mencari”.Maka dari itu kita 1 langkah ketinggalan jalan dengan negara lain.Maka sangatlah penting dengan adanya pendidikan karakter tersebut, apalagi kita menerapkan sejak usia dini, dimana pada usia anak-anak mudah menerima rangsangan yang baik. Maka kita harus bisa smengajarkan sedikit demi sedikit tentang kebenaran, kejujuran, keadiln agar kelak pada usia dewasa anak tersebut sudah mempunyai karakter.Karena percuma kita panda, genius tapi kita tak punya karakter, tidak punya keunikkan, tanggung jawab bahkan moral.Karena seperti yang kita tahu, pada kenyataaanya Orang yang jahat adalah orang-orang yang pandai. Contohnya dalam kasus GAYUS, sebenarnya dia seseorang yang pandai, seharusnya dengan kemampuanya itu dia bisa memajukan bangsa.Tapi yang kita tahu dia malah merugikan bangsa sendiri.Ini menunujukan bahwa moral seseorang sangatlah minus
Maka itu pentingnya sebuah karakter sangatlah mempengaruhi suatu sistem, baik sistem kehidupan, sistem pendidikan, sistem bernegara. Dalam sistem pendidikan, karakter akan menjadi tolak ukur suatu keberhasilan. Jadi membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak diperlukan dengan meneladani para tokoh yang pantas dicontoh baik dalam menguasai pengetahuan yang dimiliki serta karakter dari pahlawan tersebut. Ingat karakter bangsa akan muncul apabila anak bangsa tersebut juga mempunyai karakter.

NAMA : DIAN NOVITA KARTIKA NINGRUM
PRODI : PGSD
KELAS : 1-B
NPM : 10.1.01.10.0078

ridwan said...

Saya setuju dengan artikel pahlawan sebagai karakter bangsa, menurut saya Pahlawan adalah sebagian dari sejarah. Yang merupakan sejarah dari manusia adalah jiwa yang besar yang di dalamnya terdapat karakter. Jadi, manusia dengan sejarah sebagai karakter bangsa yang membentuk pribadi bangsa dengan pengalaman masa lalu menjadikan bangsa menjadi lebih bermatabat dimasa yang akan datang.
Dan menurut saya, pendidikan yang utama itu bagaimana membentuk karakteristik seorang anak agar berguna di kehidupan nantinya. Bagaimana anak tersebut benar benar mengaplikasi nilai nilai dalam kehidupan yang nyata.Karna pada usia dini merupakan masa seseorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan bisa menjadi pondasi individu tersebut di masa depan.Karna seseorang tidak cuma mengandalkan keberanian,keadilan, kebijaksanaan,dan kesederhanaaDi dalam artikel ini dikemukakan bahwa pendidikan berkarakter dapat melalui materi pendidikan yang memiliki muatan pendidikan karakter seperti Sejarah, namun kenyataannya pendidikan Sejarah begitu diremehkan oleh sebagian siswa bahkan bisa disebutkan bahwa Sejarah merupakan pelajaran yang tidak penting bagi mereka.n,itu tidak cukup.
Negeri kita kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Maka dari itu, jadikan kita seorang generasi bangsa yang berkarakter walaupun dimulai dari hal kecil sekalipun agar di negeri ini banyak berkumpul generasi-generasi bangsa yang unggul dan berkarakter.
(Ridwan cahyo Y/1F/PGSD/10.1.01.10.0328)

Unknown said...

Saya sepenapat dengan artikel ini,sebab artikel ini bagus sebagai wacana bagi generasi penerus bangsa. Manusia di ciptakan dengan berbagai karakter yang dimiliki.Membangun karakter tidak mudah dan tidak sulit. Tidak mudah karena harus disamapaikan,dilatih,dan dijelaskan. Memori yang terpatri saat ini akan menentukan karakter individu.Banyaknya SDA dapat dikembangkan melalui berbagai cara,dengan SDA yang melipah di negeri ini harus di imbangi dengan SDM.

SDM sangat penting demi kemajuan bangsa namun untuk mencetak SDM yang berkarakter harus diimbangi dengan kemampuan yang memadai. Jika SDM kita tinggi tapi tidak memperhatikan nilai kejujuran,keadilan,kebenarannya dan hanya berpatok pada materi induk itu percuma saja.Akan lebih baik bila filosofi kebenaran, nilai, kejuuran,keadilan dan prima causa masuk dalam "menciptakan karakter individu untuk bangsa". TERIMA KASIH.



Nama : DWI NOVITASARI
Kelas : I-B
Prodi : FKIP-PGSD
NPM : 10.1.01.10.0092

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel ini karena untuk menciptakan generasi muda calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter. Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah dan manusia telah dibekali dengan otak. Otak manusia terdiri dari berjuta-juta sel yang dapat menghasilkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang cemerlang yang berguna untuk memajukan bangsa dan negara.

Oleh sebab itu, untuk menciptakan pemikiran yang cemerlang pada generasi muda calon pemimpin bangsa perlu adanya pendidikan yang membahas tentang filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima clausa.

Sebab, karakter merupakan kumpulan kualitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan dan kesederhanaan, serta integritas, moral yang baik dan terhormat yang berkembang seiring dengan kecerdasan dan kepandaian dari masing-masing individu.

Sehingga pendidikan sangat diperlukan untuk melahirkan calon pemimpin bangsa yang berkarakter. Agar sebuah negara tidak hanya kaya akan sumber daya alam, namun juga kaya akan sumber daya manusia yang berkarakter dan dapat memajukan negara serta mampu bersaing secara global. Karena karakter bangsa ditentukan oleh karakter generasi muda calon-calon pemimpin bangsa.


Nama : Dimas Ribut
klas : 1-B
Prodi: FKIP-PGSD

genot said...

Saya setuju dengan artikel tersebut.Bahwa akan mencetak generasi penerus yang berkarakter sehingga dapat membentuk bangsa yang berkarakter. Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makluk yang paling sempurna,yang diberi akal fikiran supaya dapat mengembangkan dengan baik.Untuk mengembangkan akal fikiran tersebut manusia perlu dididik sejak baru lahir sampai dewasa,supaya menjadi manusia yang berkarakter dan bisa menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang berkarakter kuat.
Dengan diadakannya Pendidikan tersebut, manusia dapat mengetahui kepribadiannya,apa karakter dia apakah seniman ataukah manusia puitis.Adapun beberapa nilai yang diharapkan membangun karakter bangsa,misal : jujur,disiplin,demokratis,adil,bertanggung jawab,cinta tanah air,kreatif.Adanya pendidikan berkarakter bangsa Indonesia alangkah makmurnya memiliki manusia yang mempunyai karakter sendiri-sendiri,sehingga manusia dapat terjun kedunia kerja sesuai karakternya.


Nama : AGUNG PRIMA VIRGANTARA
Kelas : 1G
Prodi : PGSD
No : 01
NPM : 10.1.01.10.0011

Unknown said...

Sejarah sangat bagus untuk motifasi generasi penerus bangsa.Dengan sejah kita bisa bercermin bagaimana perjuangan merewka demi membela bangsa dan negara.karna keberanian,kecerdasan,kecerdikan,kesabaran serta mampu mengandalikan emosi.Untuk membangun karakter seorang generasi bangsa yang lebih baik para pahlawan lah yang tepat buat pedoman.Bukan hanya keberanian dan kakuatan yang di miliki mereka.Namun rasa tanggung jawab dan ke jujuran mereka yang patut di acungi jempol.Maka dari itu para generasi harus di didik sedini mungkin supaya mereka memiliki dasar dan spuritual yang kuat dan berpotensi.

Dikutip dari bacaan pendidikan karakter bangsa sebenarnya pendidikan di Indonesia sudah sinergis dan para peserta didik juga sangat antusias, namun kurangnya memadai fasilitas yang dibutuhkan para peserta didik dan masih banyaknya sekolah-sekolah mahal. Sehingga menyulitkan bagi orang yang kurang mampu, padahal mereka memiliki potensi yang bagus. Seandainya pemerintah sedikit menoleh kebelakang dengan melihat perkembangan di Indonesia dan memperhatikan dengan baik serta melengkapi segala fasilitas. Dan kebutuhan peserta didik maka negara ini tidak akan tertinggal jauh dengan negara-negara yang maju saat ini.

Oleh karena itu, supaya negara ini tidak hanya melahirkan generasi yang dianggap kelas kacung , mulai saat ini sebagai pendidik harus lebih pintar memberikan pengajaran dan pengarahan. Bukan hanya kecerdasan dalam berhitung, kelincahan dalam berbicara, namun kita bangun dan tanamkan sikap kejujuran, keadilan dan kebijaksanaan dalam segala hal dan berkarakter. Tidak hanya dalam angan dan mimpi saja, mari buktikan bahwa bangsa ini mampu bersaing dengan negara-nagara maju. Dan dapat dipandang oleh semua negara di dunia.

______________________________________________

Nama : Abdul Azis
Kelas : I A
NIM : 10.1.01.10.0002
Prodi : PGSD
No : 01

Persikmania 4ever said...

Saya sangat setuju dengan artikel diatas . Karena sudah saatnya pendidikan tentang karakter bangsa ditanamkan sejak dini kepada generasi-generasi penerus bangsa ini . sudah saatnya para orang tua membangun karakter bangsa dengan cara menyampaikan pendidikan tentang karakter bangsa sejak anak-anak mereka mulai belajar mengeja suatu kata . Apabila hal tersebut ditanamkan sejak kecil , maka secara bertahap dan sedikit demi sedikit individu-individu tersebut akan memiliki modal atau semacam landasan karakter yang dapat digunakannya di masa depan .
Pada tahap selanjutnya , maka giliran lingkungan belajar nya lah yang harus mengarahkan landasan pondasi karakter yang sudah ada , agar para individu dapat mengembangkan karakter yang sudah ada denagn baik dan berjalan kea rah yang benar . Para pendidik di ingkungan belajar juga harus mengubah cara atau metode dalam mendidik nya , tidak seperti dulu contohnya sperti pada pelajaran sejarah para individu tidak hanya disuruh untuk menghafalkan tanggal,tempat,tokoh,dan peristiwa yang terjadi . Tetapi mereka seharusnya diajarkan bagaimanakah proses terjadinya suatu peristiwa , bagaimana kronologi terjadinya peristiwa tersebut ,dan apa pelajaran yang dapat mereka ambil dari peristiwa tersebut , atau dengan menggunakan metode-metode lain yang tentunya lebih kreatif . Sehingga landasan pondasi karakter yang sudah ada dapat berkembang secara maksimal .
Akan tetapi , salah satu factor yang menyebabkan kurang berkembangnya karakter pendidikan di Indonesia adalah kurikulum pendidikan di Indonesia sendiri . Kurikulum berkembang mengikuti perkembangan umum , tapi hasil yang didapatkan juga belum maksimal . Sudah saat nya para individu-individu yang sekarang sedang belajar tidak hanya membahas sesuatu mata pelajaran yang sudah ada akan tetapi mereka juga membahas tentang filosofi yang ada di dunia ini. Mencoba menggali nilai-nilai yang tersembunyi pada peristiwa masa lampau, mampu berfikir secara tepat dalam masa sekarang, serta memikirkan apa yang akan terjadi dan harus mereka persiapkan untuk masa yang akan dating. Sehingga para generassi muda di Indonesia memiliki karakter-karakter yang dapat digunakan untuk bersaing dengan dunia internasional dan digunakan sebagai landasan dalam menghadapi masa yang akan datang.
Nama : Elfandy Rizki P.
Kelas : 1 G
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0105

Unknown said...

Mungkin sederet nama yang telah mengukir sejarah bangsa merupakan manusia sejati atau manusia yang mempunyai karakter. Manusia berkarakter seperti itulah yang sangat dibutuhkan bangsa ini. Bangsa yang maju bukan semata-mata mempunyai teknologi cangih atau mempunyai kekayaan alam yang besar tetapi lebih kepada bangsa yang memiliki watak/karakter yang baik. Kitapun menyadari untuk membentuk manusia berkarakter tentunya tidak mudah, dan tidak bisa dibangun hanya dengan semalam saja. Semua perlu proses yang lama dan pengorbanan yang besar.Dalam membentuk manusi berkarakter, pendidikan yang ditempuhnya adalah faktor yang paling berpengaruh. Selain itu, lingkungan sekitar pun turut berperan dalam pembentukan karakter seseorang. Pendidikan berkarakter merupakan solusi yang tepat untuk memperbaiki kualitas bangsa ini secara keseluruhan. Dengan harapan dapat memperbaiki segala segi aspek kehidupan bangsa ini untuk menjadi lebih baik. Kebanyakan bangsa ini mengabaikan nilai-nilai luhur sehingga karakter yang sudah dimiliki kian luntur. Maka pendidikan berkarakter haruslah ditanamkan sejak usia dini. Berbagai aspek yang harus dikembangkan meliputi aspek fisik,emosi,sosial,kreatifitas,spiritual dan intelektual secara optimal. Tak cukup itu, membentuk kebiasaan dan teladan yang baik akan lebih mempermudah pencapaian tujuan yaitu mencetak manusia yang berkarakter yang mampu bersaing dikelas dunia.

NAMA : ARIN PRATIWI
PRODI : PGSD
KELAS : IA
NPM : 10.1.01.10.0042

Unknown said...

Saya sependapat bahwa seseorang dikatakan sejarahwan jika mereka memiliki karakteristik lebih di dalam diri mereka. Mereka mampu mengubah wajah peradaban sekelompok masyarakat atau dunia. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan seorang pendidik harus memahami karakteristik masing – masing peserta didiknya. Sehingga dalam proses pembelajaran pendidik mampu memilih metode yang sesuai dengan pengalaman peseta didiknya.
Karakteristik itu sendiri harus dilatih sejak dini agar dapat diketahui kelebihannya atau kemampuannya. Setelah megetahui karakteristik itu diharapkan kita dapat mengembangkan karakteristik tersebut sesuai dengan kemampuan kita. Dengan demikian kita mampu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan memanfaatkan Sumber Daya Alam ( SDA) di sekitar kita.




Nama : Elis Trianita Sari
Kelas : 1B PGSD
Absen : 36
NPM : 10.1.01.10.0107

Unknown said...

Saya sependapat dengan artikel di atas.Menurut saya,artikel di atas dapat menjadi suatu tolak ukur bagi generasi muda saat ini.Generasi muda saat ini,seharusnya mampu berkaca pada generasi muda di saat zaman penjajah yang penuh semangat.Mereka mampu membantu bangsa ini terbebas dari para penjajah,mampu menjadi pemimpin bangsa yang memiliki suatu karakter.Sama seperti devinisi karakter itu sendiri yaitu kumpulan kualitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia seperti kebijaksanaan,keberanian,keadilan,dan kesederhanaan,karakter juga mencakup intergritas moral yang baik dan terhormat diramu dengan tepat bersama kecerdasan dan kepandaian. Generasi muda yang kurang mendapatkan pendidikan karakter bangsa akan mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang dapat memecah belahkan persatuan dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun bernegara.Selain itu,untuk membentuk generasi muda yang berkarakter layaknya para pejuang, mereka harus mengenyam pendidikan yang berkarakter juga. Tetapi menurut pengetahuan saya, pendidikan Indonesia belum berkarakter. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya pemimpin di Indonesia yang tidak berkarakter layaknya para pejuang,mungkin mereka memang pintar tetapi hanya pada materi eksak,sedangkan pada nilai,kebenaran,kejujuran,keadilan,dan prima causa masih belum. Untuk itu menciptakan manusia yang berkarakter, maka mereka harus menempuh pendidikan yang berkarakter juga.
Pendidikan karakter sangat penting,karena hal tersebut juga erat sekali dan di latar belakangi oleh keinginan mewujudkan consensus nasional yang berparadigma Pancasila dan UUD 1945,serta UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.”

NAMA : FIDYAH ULFI NATASARI
NPM : 10.1.01.10.0136
KELAS : 1 – B / PGSD

yuli puji said...

Saya setuju dengan artikelnya. Kurangnya dalam artikel tersebut adalah muatan-muatan pendidikan yang dapat menghasilakn seorang manusia yang berkarakter. Tapi dalam kenyataannya, masyarakat indonesia tidak mempunyai pendirian yang teguh, hanya masyarakat indonesia meniru atau ikut-ikutan saja dan mudah terpengaruh oleh negara lain.
Sebenarnya masyarakat indonesia memiliki karakter tidak mau berusaha untuk bisa memiliki suatu karakter, karena sebenarnya suatu karakter itu ada pada diri kita sendiri dan tidak sulit untuk membuat sebuah karakter pada masyarakat Indonesia. Kita harus mulai menanamkan kejujuran, nilai di dalam diri kita masing-masing.
Semua orang pasti mempunyai dan ingin memiliki karakter dan harus memiliki kesadaran untuk menjadi manusia yang baik dan dapat bersaing di masa depan dengan baik.
Jadi orang yang berkarakter adalah orang-oarang yang dapat mengembangkan otaknya melalui pendidikan dan orang-oarang mampu memahami nilai, keadilan, dan kejujuran serta prima causa (atau yang lebih dikenal manusia berkarakter).
Ingat!! Karakter bangsa ditentukan oleh karakter anak bangsa.

Yuli Puji Astutik
PGSD/1f/10.1.01.10.0442

yuli puji said...

Saya sangat setuju dengan artikel di atas, karena artikel di atas membahas tentang perlunya pendidikan karakter di Indonesia ini. Karena menurut saya di Indonesia ini sangat kurang sekali manusia-manusia pandai yang belum mempunyai pendidikan karakter. Menurut saya, kepandaian itu kalau tidak di imbangi dengan karakter yang baik maka hasilnya pun tidak akan baik seperti yang diharapkan.
Sekarang ini membangun karakter tidak sulit sekaligus tidak mudah. Tetapi menurut pendapat saya membangun karakter yang baik pada usia yang sudah dewasa sangat sulit. Maka dari itu pendidikan karakter harus dimulai sedini mungkin.
Di Indonesia sekarang sangat kurang sekali di ajarkan pendidikan karakter, padahal pendidikan karakter tersebut sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa kita ini. Sejarah merupakan salah satu pendidikan karakter, dan pendidikan itu sudah di ajarkan tapi belum banyak yang mendalami pelajaran tersebut.
Sekarang ini banyak orang yang lebih mendalami ilmu alam, tetapi alangkah baiknya apabila hal tersebut di imbangi dengan mempelajari ilmu sosial dan pendidikan karakter. Karena 2 ilmu tersebut tidak dapat dipisahkan dan erat hubungannya. Bila hal ini diterapkan, saya yakin akan bisa menghasilkan manusia yang pandai dan berkarakter baik.
Mari kita mulai dari diri kita sendiri membangun karakter yang baik, dan berusaha membangun karakter bangsa karena sumber daya alam di negri kita ini sangat kaya, makanya harus di imbangi dengan manusia yang berkarakter baik.

Rahayu Setyoningsih
PGSD/1f/10.1.01.10.0313

putri condro dewi said...

Saya termasuk menyetujui akan karangan artikel tersebut yang mengupas akan pengadaan pendidikan karakter bangsa. Karakter bangsa ialah pendasar untuk melahirkan generasi-generasi bangsa yang penuh kualitas dan kuantitas. Dan di dalam pencetusan adanya pendidikan karakter bangsa harusnya kita lebih menyadari bahwasanya sebuah karakter tersebut tidak hanya dapat dibangun dari ilmu pengetahuan, namun akan lebih sempurna bila dibarengi dengan ilmu filosofi kearifan. Itulah yang dapat dibuat pondasi awal untuk menyongsong sebuah pembangunan pendidikan karakter bangsa.
Namun pada hakekatnya pendidikan karakter bangsa masih sangat sulit untuk dijalankan di Indonesia. Sungguh terdengar miris memang, Indonesia yang terkenal akan negri yang berbudaya, masih saja pro dan kontra dengan pendidikan karakter, sehingga Indonesia masih sangat jauh dengan sebutan bangsa yang berkarakter.
Akan tetapi ingatlah kata pepatah ”Guru Terbaik Ialah Pengalaman . . .” dengan belajar mencoba menerapkannya, yakinlah bahwa kita bangsa Indonesia sebagai generasi muda bisa dan mampu membangun sebuah negara yang mempunyai karakter sejati dan dapat mengukir sejarah yang dapat di ingat sepanjang masa sebagai sebuah negara yang berhasil berkarakter, dan tentunya kita harus mulai dari diri kita sendiri.
Semangat kawan !!...
Masa depan bangsa ini ada pada genggaman kita. Tunjukkan bahwa kita bisa menciptakan karakter bangsa!!!

Putri Condro Dewi
PGSD/1f/10.1.01.10.0308

Unknown said...

Saya setuju dengan adanya artikel di atas karena saat ini Indonesia membutuhkan manusia yang berkarakter yang mampu untuk mewujudkan bangsa yang membangun.Kurangnya pendidikan karakter dikarenakan metode-metode pendidikan yang muatannya tidak dapat menghasilkan manusia-manusia yang berkarakter.Untuk itu perlu dikenalkan terhadap Pendidikan Sejarah ,Budaya Bangsa ,meningkatkan forum diskusi , dan berorganisasi.Saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang mempunyai akhlak tinggi ,cerdas ,dan bisa memimpin bangsa ini untuk mewujudkan bangsa yang lebih baik ,lebih bermartabat dan di hargai oleh negara-negara lain.
Tenaga pendidik seperti guru berperan penting untuk membantu pembentukan karakter anak di usia dini,begitu juga dengan keluarga karena lingkunganpun akan mempengaruhi karakter ,watak ,sikap ,dan kepribadian.Tanpa mereka pendidikan karakter tidak akan sampai pada tujuan yang diharapkan.Pada zaman modern saat ini para siswa-siswi enggan mempelajari pendidikan sejarah dan budaya karena mereka berfikir sangat sulit untuk menghafal tahun ,tokoh dan peristiwa-peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah dunia padahal mempelajari sejarah bukan hanya menghafal melainkan memahami maksud dan pengertian sajarah itu apa.Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa ini harus mengenalkan kepada peserta didik kita nanti tentang pendidikan sejarah ,budaya dan tidak enggan untuk mempelajarinya.Harapan saya untuk pemerintah,lebih mengedepankan pendidikan sejarah,lebih memperbaiki pembentukan karakter bangsa ,agar bangsa ini tidak tertinggal oleh bangsa lain.

NAMA : ARYNA BUNGA K.D
KELAS : 1-A
PRODI : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0044

Unknown said...

Menurut saya mempunyai karakter tersebut harus sejak dini , agar sang anak bisa mengidentifikasi masalah dan memahami segala sesuatu. Karena usia dini,masa seorang anak bisa memiliki kemampuan yang luar biasa, dan pada masa ini akan menjadi pondasi yang baik bagi seorang anak dimasa depan.
Saat ini pendidikan di Indonesia sangat kurangnya akan muatan pendidikan , dan berkecenderungan menghasilkan manusia( kelas kacung) .Dengan materi dan metode pendidikan yang baik ,hanya sedikit yang beruntung. Karena disisi lain hanya bisa bersaing dikelas kacung saja.Seharusnya di SD harus diberi modul agar anak lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh pendidik.Dan bangsa Indonesia harus memiliki kejujuran dan keadilan agar bangsa kita lebih maju dimasa yang akan datang.Amin


NAMA : DESI MAYASARI
KELAS : 1 B
ABSEN : 07
NPM : 10.1.01.10.0066

riris said...

Menurutpendapatsayatentangartikeldiatassayaberpendapatbahwasejarahmemangsepertiitutetapitidaksemuasejarahituterciptadarisegiitusajakadangsejarahterjadidengansendiridantidakperlu di catatkarenasudahmasukdalambenakmasyarakatkitadenganadanya . Alatinformasi yang cangcingseperti TV atau Internet yang bisamudahkitaakseskapansajadantidaksepertizamandahulu yang cumamengandalkan Koran atau yang lainnya. Contoh : Orang yang menjaditrensenterbisadibilangartiskarenamerekatenardanmenjaditokohdalammasyarakatsecaratidaklangsungtetapikalaumerekaterkenakasusnarkoba, pornografidansebagainyamerekaakandikenangdanmenjadibahanpembicaraansemuakalanganmasyarakat Indonesia, secaratidaklangsungitumenjadiSejarah.
Intinyasejarahituterciptakarenapenilaianmasyarakatkitasendiri. Semuabisadiangkatmenjadisejarahbaikatauburuknya yang bisamenggemparkanmasyarakatkitasepertikasusGayus yang menggemparkanpihakkepolisiandankasustersebutbisadibilangmenjadisejarahbangsa Indonesia karenaulahnya yang tidakbiasa.
(RIRIS FITRIA ZAIN/10.1.01.10.0335/PGSD 1 F)

insipirasi heri said...

Saya sependapat dengan artikel yang berjudul ”PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA” bahwa materi dan metode pendidikan di Indonesia terasa sekali kurangnya muatan muatan pendidikan yang menghasilkan seorang manusia yang berkarakter yang dapat membentuk karakter bangsa ini. Karena itu pendidikan karakter harus digali dari landasan idiil Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka Tunggal Ika” pada lambang negara Indonesia.
Oleh karena itu kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini. Hal ini tentunya juga menuntut adanya dukungan yang kondusif dari pranata politik, sosial, dan budaya bangsa.
Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa”, adalah kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi.
Oleh karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan. pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihakan yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia.
Pesan yang saya ingin sampaikan kepada para Pemimpin, penyelenggara negara dan pemegang kekuasaan negara yang bertanggung jawab atas negara kita ini. Berikan layanan yang terbaik kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan sehingga terwujud masyarakat yang ”beradab” yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

NAMA : AHMAD EKA HERI NASHIKHUDDIN
KELAS: I-H
NPM :10.1.01.10.0017
NO ABSEN: 06

Unknown said...

Saya sependapat dengan artikel tersebut, agar bisa menciptakan sosok manusia yang tangguh, berkarakter, dan memiliki kepribadian sangat penting untuk menanamkan pendidikan sejak usia dini yaitu sejak anak mulai memahami sekelilingnya dengan cara menceritkan kisah tokoh-tokoh dengan karakter yang kuat, karena pada masa kanak-kanak masih mempunyai daya tangkap yang kuat sehingga diharapkan menjadi dasar atau pondasi karakter dari anak tersebut.
Tetapi tidak cukup dengan dasar saja. Karena pendidikan saat mereka tumbuh menjadi dewasa juga tidak kalah pentingnya. Baik pendidikan secara formal maupun informal. Terlebih lagi untuk pendidikan formalnya karena kebanyakan masyarakat Indonesia hanya menggantungkan pendidikan formal saja. Alangkah lebih baiknya apabila materi yang diajarkan idak hanya materi tentag ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga harus tentang kepribadian, kejujuran, dan norma-norma yang perlu dimiliki dalam kehidupan bermasyarakat.
Seperti kita ketahui saat ini banyak sekali pejabat yang koruptor, aparat yang menyalah gunakan jabatannya dan kekuasaan mereka hanya untuk memenuhi kepeningan pribadinya. Hal ini terjadi karena ketidak seimbangan antarailmu pengetahuan dan kepribadian. Apabila sejak usia dini anak sudah diajarkan karakter tokoh-tokoh yang baik dan pendidikan mereka juga memberikan banyak pelajaran tentang nilai kejujuran, kebenaran, dan kebijaksanaan pasti negara ini memiliki generasi yang tangguh dan kepribadian luhur.
Nama : Ajeng Fahma Sriwanoja
Prodi : PGSD/ 1.A
NIM : 10.1.01.10.0023

Unknown said...

Menurut saya, negeri yang kaya akan sumber daya alam yang berkarakter adalah negeri yang makmur dan mampu bertahan di masa yang sulit. Negeri seperti inilah yang mampu menghasilkan berbagai manfaat yang kita butuhkan, untuk itu pula dibutuhkan sumber daya manusia yang berkarakter pula. Seprti para tokoh-tokoh Hayam Wuruk, Sanjaya, Purnawarman, Mulawarman, Sultan Hasanuddin, Patiunus dan Pattimura, Mereka amat dikenal oleh masyarakat dalam sejarah bangsanya, karena masing-masing dari mereka memiliki karakter yang kuat sehingga mereka dicintai oleh sejarah.
Begitupun Negeri yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan sumber daya manusia yang berkarakter. Negeri tsb juga akan dikenal negeri lain, sehingga dapat membuat negeri itu lebih maju dan dicintai oleh masyarakat negeri tsb. Bisa jadi negeri itu juga dicintai oleh negeri lain, mungkin dengan hasil prestasinya karena karakter tsb.

Nama : Cicilia Permatasari
Prodi : PGSD
Kelas : 1A
NPM : 10.1.01.10.0058

Unknown said...

Memang benar apa yang dikatakan penulis bahwa sejarah tidak akan menulis orang yang biasa-biasa saja, tapi sejarah akan menulis tokoh-tokoh yang berkarakter. Tokoh-tokoh yang telah membela bangsa Indonesia hingga bangsa ini mencapai kemerdekaan. Tokoh-tokoh yang berkarakter itu ialah misalnya Hayam wuruk, Sanjaya, Purnawarman, dan masih banyak tokoh-tokoh lain yang ikut membela Negara kita. Mereka semua bisa dicatat dalam sejarah bangsa karena mereka semua adalah orang-orang yang memiliki karakter yang sangat kuat.
Berbeda sekali dengan calon-calon penerus bangsa saat ini. Mereka semua cenderung tidak punya karakter. Oleh karena itu agar kita bisa jadi orang yang besar dan disegani oleh semua orang di dunia, kita harus memiliki karakter. Marilah mulai dari sekarang kita belajar membangun karakter kita masing-masing, karakter sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang bisa maju dan bahkan bisa menjadi bangsa yang besar.
HIDUP INDONESIAKU!!!!!!!!!
DWI NOVITASARI (B )/1B/PGSD/10.1.01.10.0093

Unknown said...

Saya sependapat dengan artikel tersebut,karena sejarah merupakan pelajaran penting dan contoh yang sangat berperan penting bagi kita,karena terdapat pengajaran yang amat berharga bg kita.dan tokoh-tokoh didalam artikel tersebut adalah pahlawan-pahlawan yang sangat berperan penting dalam kemerdekaan bangsa ini.karena mereka mempunyai karakter yang amat baik.dan kita harus mencontoh orang-orang tersebut dengan menciptakan suatu karakter bagi penerus bangsa. karakter harus sudah terbentuk sejak usia dini maka tidak akan mudah untuk mengubah karakter seseorang, pendidikan karakter dapat membangun kepribadian bangsa.dan menurut saya karakter manusia sangat penting bagi masa depan seorang itu karena karakter adalah sikap kebenaran dalam hati yang sesungguhnya harus dijalankan karena manusia yang tidak mempunyai karakter adalah manusia yang tidak terarah,dengan demikian pembentukan pendidikin karakter sangatlah penting..
Akan tetapi Menanamkan pendidikan berkarakter tidaklah mudah, Diperlukan proses yang panjang dalam membangun karakter itu sendiri. Sebab tidak hanya menjadikan anak cerdas otak, tetapi juga cerdas watak. pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia, bisa dimaklumi, sebab selama ini dirasakan, proses pendidikan ternyata belum berhasil membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, banyak yang menyebut, pendidikan telah gagal membangun karakter. Banyak lulusan sekolah dan sarjana yang pigawai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas, tetapi mentalnya lemah, penakut, dan perilakunya tidak terpuji.adapun Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tertuang dalam Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, Untuk terciptanya pendidikan berkaraker diperlukan pendekatan pedagogis (seni, strategi, gaya pembelajaran) yang tepat kepada anak didik, tentunya tanpa mengabaikan nilai-nilai religious dan nilai dasar yaitu pintar,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Di tengah rupa-rupa perubahan yang terus terjadi saat ini dengan segala dampak yang ditimbulkannya, menghadirkan pendidikan yang berkarakter adalah pilihan mutlak. Untuk mendidik siswa menjadi manusia seutuhnya, keprihatinan dan komitmen sekolah (guru) terhadap kemanusiaan mesti menjadi perhatian utamanya. Untuk itu, nilai-nilai luhur semacam: kebenaran, keadilan, kedamaian, pengorbanan, kesabaran, kebebasan, kejujuran dan hati nurani, disiplin, harapan dan kasih, serta tanggung jawab mesti dikedepankan.karena bangsa ini memerlukan pemimpin yang berkarakter,karena pembentukan karakter jalan tercapainya kedamaian impian.
Nuruva marta ludia/1f/PGSD/10.1.01.10.0296

Unknown said...

Saya setuju,mulai sejak dini anak harus diajari segala hal seperti kebijaksanaan,keadilan,keberanian,kesederhanaan,dan sebagainya.Hal ini penting untuk membangun karakter anak agar di masa yang akan datang dia menjadi manusia yang tangguh dalam menghadapi segala sesuatu yang sifatnya global.
Misalnya tentang keberanian menghadapi resiko persaiangan global.Di Indonesia saat ini memang sudah banyak yang mampu bersaing secara global,tetapi baru di kelas rendah.Mereka belum berani ketahap yang lebih tinggi karena besarnya resiko dan banyaknya pesaing yang mungkin lebih baik dari mereka.

andaikan di Indonesia ini mulai sekarang anak diajari tentang segala hal untuk membentuk karakter,pasti Indonesia akan datang menjadi Indonesia yang sejahtera.Dengan modal sumber daya alam yang melimpah serta ditunjang sumber daya manusia yang berkarakter kita akan menuju bangsa yang sejahtera.

untuk itu marilah kita senantiasa memperluas dan membangun pengetahuan guna menghadapi persaingan global.

Nama:Niswatun Masruroh
prodi:PGSD 1F
nim:10.1.01.10.0272

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel ini,karena memang sejak dini pendidikan karakter bangsa ini harus dibentuk dan dibina. karena pada usia dini merupakan masa seseorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan bisa menjadi pondasi individu tersebut di masa depan. seseorang tidak cuma mengandalkan keberanian,keadilan, kebijaksanaan,dan kesederhanaan. Di dalam artikel ini dikemukakan bahwa pendidikan berkarakter dapat melalui materi pendidikan yang memiliki muatan pendidikan karakter seperti Sejarah, namun kenyataannya pendidikan Sejarah begitu diremehkan oleh sebagian siswa bahkan bisa disebutkan bahwa Sejarah merupakan pelajaran yang tidak penting bagi mereka . Contohnya saja, banyak sekali para pejabat-pejabat negara yang melakukan perbuatan yang seharusnya tidak mereka lakukan,hal tersebut dikarenakan kurangnya pendidikan karakter bangsa sejak dini. Andaikan mereka dididik sejak dini tentang apa itu karakter bangsa mungkin mereka tidak akan melakukan perbuatan seperti itu lagi.
Oleh karena itu, pendidikan berkarakter haruslah ditanamkan sejak usia dini. Berbagai aspek yang harus dikembangkan meliputi aspek fisik,emosi,sosial,kreatifitas,spiritual dan intelektual secara optimal. Tak cukup itu, membentuk kebiasaan dan teladan yang baik.

NAMA : AFRI ARIS SETIAWAN
NPM : 10.1.01.10.0007
KELAS : 1 A

Unknown said...

Dalam artikel yang bejudul “ PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA” sangat bagus dan saya sangat setuju. Karena dalam pembentukan sebuah karakter sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah bangsa yang kompenten dalam berbagai bidang. Pembentukan karakter sangat baik dilakukan saat usia dini, dimana daya pikir baru terbentuk. Untuk itu faktor orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang. Di dunia pendidikan saat ini pembentukan karakter pada siswa/anak didik sudah mulai berkurang bahkan nyaris hilang, karena tidak ada imbal balik antara pendidik dan yang di didik, yang ada hanya pencarian gelar, pangkat dan materi untuk pendidik dan popularitas bagi yang di didik. Untuk itu perlu adanya sebuah perubahan antara pendidik dan anak didik. Agar bisa tercipta suatu yang bisa merubah masa depan.
Coba kita cermati, artikel ini mengambil contoh sosok pahlawan. Yang mana mereka tidak akan pernah bisa dikenang sampai sekarang kalo mereka tidak melakukan sesuatu yang berguna bagi bangsa ini. Pertanyaannya apa kita bisa seperti mereka…?? Jawabannya pasti bisa. Asal ada kemauan pasti kita bisa seperti mereka. Maka dari itu jadikan mereka sebagai sumber inspirasi yang menuntun kita menjadi bangsa yang bisa menjunjung tinggi harkat dan martabat di era globalisasi.


Nama:Nita Intan Permata Sari.
Absen:3.
Kelas:1F PGSD.

Unknown said...

Dalam artikel yang bejudul “ PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA” sangat bagus dan saya sangat setuju. Karena dalam pembentukan sebuah karakter sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah bangsa yang kompenten dalam berbagai bidang. Pembentukan karakter sangat baik dilakukan saat usia dini, dimana daya pikir baru terbentuk. Untuk itu faktor orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang. Di dunia pendidikan saat ini pembentukan karakter pada siswa/anak didik sudah mulai berkurang bahkan nyaris hilang, karena tidak ada imbal balik antara pendidik dan yang di didik, yang ada hanya pencarian gelar, pangkat dan materi untuk pendidik dan popularitas bagi yang di didik. Untuk itu perlu adanya sebuah perubahan antara pendidik dan anak didik. Agar bisa tercipta suatu yang bisa merubah masa depan.
Coba kita cermati, artikel ini mengambil contoh sosok pahlawan. Yang mana mereka tidak akan pernah bisa dikenang sampai sekarang kalo mereka tidak melakukan sesuatu yang berguna bagi bangsa ini. Pertanyaannya apa kita bisa seperti mereka…?? Jawabannya pasti bisa. Asal ada kemauan pasti kita bisa seperti mereka. Maka dari itu jadikan mereka sebagai sumber inspirasi yang menuntun kita menjadi bangsa yang bisa menjunjung tinggi harkat dan martabat di era globalisasi.



Nama:Nita Intan Permata Sari.
Absen:3.
Kelas:1f PGSD.

ciesma "pandda" said...
This comment has been removed by the author.
ciesma "pandda" said...

Saya setuju dengan artikel ini, manusia mempunyai otak yang dapat berkembang. Banyaknya ide dan gagasan yang timbul dalam otak merupakan perkembangan otak. Perkembangan otak yang tidak mengenal nilai, kebenaran, serta moral akan menimbulkan dampak negatif bahkan dapat merusak dunia. Otak berperan penting bagi kemajuan bangsa, tetapi pada kenyataanya zaman sekarang banyak tingkah laku manusia menyimpang akibat otak yang sudah teracuni oleh kemajuan teknologi yang hingga akhirnya menimbulkan kejahatan. Seseorang yang dapat dikatakan cerdas adalah orang yang dapat mengembangkan otaknya melalui pendidikan dan ketrampilan. Baik buruknya karakter bangsa ditentukan oleh karakter penduduk bangsa.

NAMA : RIESMA SARASWATI
KELAS : I - H
NO.ABS : 36
NIM : 10.1.01.10.0329
PRODI : PGSD

Unknown said...

Bagi saya sejarah itu memang penting .Berbagai peristiwa tentang sebuah perjuangan dari seseorang tokoh tidak sepantasnya dilupakan begitu saja .Karena tidak hanya semangat perjuangan nya yang bisa kita contoh ,tapi sifat dan karakter positif dari pahlawan-pahlawan kita. Menurut saya karakter itu memang penting dimiliki oleh setiap manusia .Karena karakter yang dimiliki manusia itu adalah kebijaksanaan ,keberanian ,keadilan,dan kesederhanaan,integratis moral .Memang benar tentang pendapat bahwa moral yang baik dan terhormat itu diramu dengan tepat bersama kecerdasan dan kepandaian .Mudah dan sulitnya pembangunan karakter bagi saya tergantung dari dalam diri kita masing-masing .Memang semua harus dilakukan sejak kita masih belum mengerti sepenuhnya tentang kehidupan..Tapi dari itulah karakter yang kuat justru akan lebih mudah ditanamkan pada diri kita ,karena itu semuamerupakan suatu kebiasaan yang ditanamkan dan akan mendarah daging pada diri kita.Lebih mudah ditanamkan pada usia dini itu juga karena pada usia itulah masa dimana seseorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan memori yang terpaku pada masa ini akan menjadi pondasi kuat karakter seseorang individu di masa depan.

Tapi saya juga kecewa dengan pendidikan yang ada di Negara kita saat ini.Karena materi-materi dan metode yang dilaksanakan di Negara Indonesia saat ini sama sekali belum menghasilkan manusia-manusia yang berkarakter.Banyaknya system pendidikan yang ditanamkan di Negara kita dan dilakukan berganti-ganti itu justru membunuh karakter-karakter pelajar saat ini.Mereka seperti hal layaknya pemerintah yang seenaknya selalu mengubah-ubah metode pendidikan tanpa menghasilkan sesuatu yang memuaskan,tidak juga membuat mereka sadar dan berfikir bagaimana menjadikan Negara ini lebih baik dengan menggunakan sitem pendidikan yang cocok bagi bangsanya sendiri.Saya rasa berganti-gantinya metode pendidikan di Negara kita ini hanya dalih untuk memenuhi tugas mereka saja.Mereka tak pernah peduli akan hasilnya nanti akan seperti apa .Harusnya budaya-budaya yang tidak baik dalam pendidikan itu yang harus diperhatikan terlebih dahulu,seperti praktek KKN,dan kecurangan dalam UAN atau masih banyak lagi yang lainnya.Karena saya rasa sebelumsemua kebiasaan itu dihapus dengan cara sadar akan bagaimana kehidupan di masa depan nanti,Negara kita akan tetap memiliki manusia-manusia yang karaktermya seperti itu.Setelah semua bias menjadi manusia yang berkarakter dengan kelas bukan kacumg ,mungkin disaat itulah Negara kita akan bisa memanfaatkan segala sesuatu dengan berguna karena manusia-manusia di Negara kita sudah menjado manusia yang mempunyai karakter yang berkualitas.
SEMANGAT UNTUK GENERASI PENERUS BANGSA.

NAMA :RIZCHI ROMANDANI
KELAS :I-F
NO.ABSEN:36
NIM :10.1.01.10.0344
PRODI :PGSD

Unknown said...

Dari sebuah cerita-cerita masa kejayaan indonesia dulu,kita seharusnya bisa mengerti bahwa dulu indonesia adalah bangsa yang besar. Dan kejayaan tersebut di bangun dengan karakter-karakter yang sempurna, yang seharusnya karakter tersebut bisa menjadi jati diri bangsa indonesia yang sekarang. Tapi pada kenyataannya yang sekarang karakter tersebut telah hilang entah kemana, lambat laun di makan oleh jaman. Seharusnya kitalah yang mempermainkan jaman bukan jaman yang mempermainkan kita hingga kita terpuruk dalam kebutaan bahwa indonesia sebenarnya adalah negara yang besar. Hilangnya karakter bangsa itulah yang membuat kita sekarang ini merasa tersisih, terpuruk dengan masalah-masalah yang seharusnya bisa kita lewati dengan mudah dengan karakter masyarakat indonesia yang dulu ada. Mungkin kita harus belajar bagaimana membentuk karakter bangsa ini dengan menimba kembali kisah-kisah para tokoh sejarah kita dulu yang memiliki karakter yang sempurna sehingga bisa membuat namanya terukir abadi di hati para pembaca kisahnya.
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam ini seharusnya bisa menjadi negara yang besar dan kaya, tapi sumber daya manusia kita sendirilah yang membuat semua jadi seperti ini. kita harus sadar bahwa tokoh sejarah kita yang berkarakter menangis melihat keadaan kita yang sekarang tanpa karakter. Dengan karakter kita bisa membangun kembali bangsa ini seperti yang dulu sudah terjadi. Membangun untuk hidup kita yang sekarang dan untuk anak cucu kita di masa depan dan menjadikan karakter yang sempurna tokoh sejarah kita sebagai jati diri bangsa kita dimata dunia.
Dunia ini bukanlah milik kita melainkan kita meminjam dari anak cucu kita. Jadi mari kita bangun bangsa ini dengan karakter.



Ardya Rahmanda Putra,1A,pgsd,10.1.01.10.0039

lia aprilia said...

Saya sependapat dengan penulis di atas,sejarah akarn menulis sebuah peristiwa yang biasa-biasa saja,peristiwa yang tidak penting atau berguna buat orang lain,ia tidak akan merekam seorang tokoh yang biasa-biasa pula,tapi sejarah akan menulis peristiwa dan merekam tokoh yang luar biasa,yang dapat mengubah wajah peradaban sekelompok masyarakat atau dunia dan membawanya menuju kea rah yang lebih baik.sejarah sangat penting buat kehidupan kita,karena dengan sejarah kita bisa menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah gigih merebut kemerdekaan yang telah dirampas oleh bangsa penjajah.Tentu kita semua pernah mendengar cerita para pahlawan dari orang tua kita atau guru di sekolah,cerita para pahlawan seperti sultan hassanudin,patiunus,R.A kartini,dewi sartika,dan sederet nama para pahlawan lainya.
Mereka berjuang mati-matian sampai titik darah terakhir demi merebut kemerdekaan dari para sejarah,para pahlawan kita telah mengorbankan jiwa,raga,materi,untuk berjuang melawan sejarah.Sungguh besar,dan mulia sekali para pahlawan kita,maka dari itu kita sebagai penerus bangsa wajib menjaga dan mempertahankan kemerdekaan ini,kita tidak perlu harus berperang mengangkat senjata atau bambu runcing,tapi yang perlu kita lakukan adalah mempertahankannya yaitu dengan cara misalnya jika kita mempunyai bakat dalam bidang olah raga,kita bisa mengikuti olimpiade atau mungkin karya-karya ilmiah.Mungkin dengan cara seperti itu kita bisa mengharumkan bangsa dan negara kita dimata negara lain.,dengan itu juga kita bisa mengukir sejarah dengan prestasi yang telah kita capai.
Kita harus memiliki sebuah karakter,karena dengan karakter seorang manusia bisa bersikap bijaksana,berani,adil,kesederhanaan dan berkarakter juga mencakup integritas,moral yang baik dan terhormat diramu dengan tepat bersama kecerdasan dan kepandaian.Di Indonesia kurang sekali muatan-muatan pendidikan yang dapat menghasilkan seorang manusia yang berkarakter.jangankan berkarakter,berorganisasi justru dimanfaatkan untuk tujuan politik praktis,sungguh patut disayangkan semua itu.pemerintah mungkin juga sudah berusaha dalam pendidikan,tetapi yang ada berkecenderungan menghasilkan manusia-manusia kelas kacung.
Mungkin jika kita mau sedikit berusaha lebih keras lagi dan tertib,metode pendidikan yang baik,para penggajar yang ahli dan mumpuni,serta sedikit keberuntungan,mungkin akan melahirkan pemimpin bangsa yang berkarakter.Maka dari itu marilah kita berjuang supaya kita menjadi kaya akan SDM dan SDA yang berkualitas

nama:aprilia kartika sari
nim:10.1.01.10.0038
jurusan/kelas:PGSD/1A

agustina wijayanti said...

Memang benar sejarah tidak akan menulis sebuah peristiwa yang biasa-biasa saja,sejarah tidak akan merekam seorang tokoh yang biasa-biasa saja tapi sejarah akan menulis peristiwa dan merekam tokoh yang luwar biasa,yang dapat mengubah wajah peradaban sekelompok masyarakat atau bahkan dunia. Jadi kalau kita ingin seperti Hayam Wuruk,Sanjaya Purnawarman,Mulamarman dan lain-lain yang sampai sekarang masih terus di ingat oleh masyarakat kita setidaknya juga harus berusaha bagaimana kita bias mengukir nama kita dalam sejarah bangsa Indonesia misalnya,kita sebagai mahasiswa harus berusaha untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional dengan mengikuti olimpiade-olimpiade mungkin. Dengan kita mengharumkan nama bangsa kita pasti masyarakat Indonesia akan selalu mengingat kita. Kita sebagai generasi muda sebagai generasi penerus bangsa Indonesia harus memiliki karakter yang menopang kita untuk menjadi manusia sejati. Manusia yang selama sepanjang masa akan selalu di ingat bahkan di cintai oleh masyarakat. Suatu karakter harus di bangun sejak dini karena usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa kini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut di masa depan. Jadi sejak dini hendaknya seorang individu harus dilatih dalam hal mengenal kata dan mengidentifikasi objek,mencoba memahami perilaku ,bertanya tentang segala sesuatu.
Suatu karakter dapat berlangsung dimanapun kita berada baik di lingkungan formal maupun lingkungan non formal. Di lingkungan formal materi pendidikan yang memiliki muatan pendidikan karakter salah satunya adalah pendidikan sejarah tapi sayangnya minat para generasi muda untuk mempelajari sejarah sangat kecil.Sedangkan di lingkungan non formal misalnya,cara sosialisasi terhadap lingkungan masyarakat. Media yang dapat dilakukan untuk membantu dalam pembentukan karakter seperti forum-forum diskusi memang sangat kurang sekali ,karena mereka kurang tertarik dalam mengikuti forum-forum diskusi tersebut. Jadi yang harus di fikirkan bagaimana caranya agar para generasi muda lebih tertarik dalam mengikuti forum-forum diskusi tersebut. Selain itu untuk membentuk manusia yang berkarakter metode pendidikan juga harus di sesuaikan dengan keadaan sekarang ini bagaimana caranya agar metode yang dilakukan dapat membentuk manusia yang berkarakter yang dapat bersaing di kelas atas tidak di kelas kacung. Pendidikan mengenai filosofi kebenaran,nilai kejujuran,keadilan,dan prima kausa adalah salah satu metode pendidikan yang harus dilaksanakan . Dengan begitu akan terlahir calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter yang akhirnya akan menjadikan Negara kita maju tidak tertinggal dengan Negara-nagara lain. Jadi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal.


nama:Agustina wijayanti
nim:10.1.01.10.0015
jurusan/kelas:PGSD/1A

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel ini, artikel ini sangat bagus untuk meningkatkan semangat generasi muda dan lebih menghargai sejarah. Pembentukan karakter pun juga sangat berguna demi menciptakan generasi muda yang yang berkualitas. Tuhan menciptakan manusia dan telah dibekali otak yang terdiri dari berjuta-juta sel, otak manusia tersebut dapat difungsikan untuk menciptakan ide-ide atau gagasan yang cemerlang dan berkualitas yang berguna untuk memajukan bangsa.
Sangat tepat jika pembentukan karakter di sampaikan dan di latih sedini mungkin, karena usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa ini akan menjadi pondasi karakter tersebut di masa depan. Jika hal tersebut dapat terwujud oleh setiap individu maka bangsa kita ini akan lebih maju menjadi bangsa yang berkarakter. Karena bangsa di tentukan oleh karakter generasi muda calon-calon pemimpin bangsa.

NAMA: RATRI PUTRI UTAMI
KELAS: PGSD/ 1F
NPM: 10.1.01.10.0321

Unknown said...

Saya sependapat dengan wacana diatas. Pendidikan karakter memang sangat penting guna membangun karakter atau kepribadian manusia yang baik dan berbudi luhur, sehingga bisa menjadi manusia yang berkualitas dan memiliki sifat kepemimpinan yang baik, baik memimpin diri sendiri maupun orang lain. Sementara, di negeri ini masih banyak yang belum memiliki sifat itu, terbukti dengan adanya kasus-kasus pelanggaran yang ada pada negeri ini, bukan hanya rakyat, tetapi juga para petinggi bangsa ini. Hal ini dikarenakan mereka tidakmemliki sifat kepemimpinan yang baik. Moral, kejujuran, keadilan dan tanggung jawab tidak mereka tanamkan dalam diri mereka, jika terus berlanjut seperti ini, maka bangsa ini lama-lama akan hancur.
Untuk itu, pemberian pendidikan pendidikan karakter harus dimulai sejak dini, dimana usia dini merupakan awal perkembangan dan pembentukan karakter seorang anak. Pada usia ini, anak masih membutuhkan bantuan dari lingkungan internalnya, terutama orangtua. Dengan pembelajaran dari hal-ha lkecil seperti kejujuran, kedisplinan dan sikap saling tolong-menolong, anak akan menanamkan pembelajaran-pembelajaran itu dalam memorinya, dan nantinya akan membentuk sebuah karakter yang melekat dalam dirinya.
Setelah anak menginjak usia sekolah, anak akan mendapaktan stimuli dari lingkungan eksternalnya, yaitu sekolah dan masyarakat. Disini peran serta seorang pendidik dan masyarakat sangat penting. Dalam lingkungan sekolah, anak aan memperoleh pendidikan akademik berupa berbagai macam ilmu pengetahuan guna mengolah sumber daya alam yang melimpah di bumi petiwi ini. Namun, minimnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia, banyak anak-anak bangsa yang hanya pandai dalam bidang akademik, tetapi belum memiliki jiwa yang berkarakter. Seharusnya, pemberian pendidikan karakter harus diimbangi dengan pemberian pendidikan karakter, agar mencetak anak-anak bansa yang cerdas dan berkarakter. Sedang dalam lingkungan masyarakat, dengan berorganisasi dan mengikuti forum diskusi, anak akan terbantu dalan menemukan jati dinya. Namun kenyataannya, kegiatan-kegiatan tersebut malah dialihfungsikan menjadi sebuah kepentingan politik yang menguntungkan beberapa pihak.
Maka dari itu, marilah kita tingkatan pendidikan di Indonesia, baik akademik maupun pendidikan karakternya, agar generasi-generasi bangsa ini menjadi manusia yang berkualitas, berkarakter dan bisa menyeimbangkan antara kemampuan atau ilmu pengetahuan dengan moral maupun agamanya. Sehingga benar-benar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas untuk kemajuan negeri ini yang memiliki suber daya alam melimpah, dan manusia yang berarakter akan mampu mengubah peradaban masyarakat dan dunia.


Nama : AJENG KUSUMA WARDANI
Kelas/Prodi : 1A/PGSD
NPM : 10.1.01.10.0024

Unknown said...

Setelah membaca artikel Pendidikan Karakter Bangsa saya sependapat dengan isi yang tertulis didalam artikel tersebut.Bahwa manusia yang berjasa dan berhasil menemukan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi peradaban manusia lah yang akan ditulis dan direkam oleh sejarah.
Dalam menciptakan pendidikan yang berkarakter , kita harus bergotong-royong untuk mewujudkannya.Sangatlah sulit jika kita hanya mengandalkan kelambanan pemerintah saja.Untuk menghasilkan seorang manusia yang berkarakter dan materi pendidikan yang memiliki muatan pendidikan karakter salah satunya juga harus memperhatikan tenaga pendidik atau guru yang berkarakter pula.
Menurut saya,sekarang ini banyak kita jumpai guru yang justru mengajar dengan sistem yang keras.Maksudnya,para guru tidak menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tapi justru membuat takut siswanya.Masih jarang guru yang menerapkan penbelajaran mutakhir dan bersifat kritis dan demokratis.Akibatnya,otak anak-anak pun berubah menjadi otak konsumen,pemakai,penghafal,otak tumpul kreativitas.Mungkin saja negri ini akan mudah diombang-ambingkan oleh negara lain jika kita tidak segera bergotong- royong untuk mengangkat pendidikan yang berkarakter bagi bangsa ini.


NAMA : NUR ROHMAH DIANAWATI
NPM : 10.1.01.10.0287
KELAS : IB
PRODI : PGSD

Unknown said...

Setelah membaca artikel diatas,saya sangat setuju jika pendidikan karakter diberikan dan dikembangkan kepada generasi muda,agar para generasi muda sekarang ini mampu menjadi pribadi yang baik yang akan membawa bangsa kita ini menjadi lebih baik untuk kedepan.Kalau peserta didik hanya mendapat pelajaran-pelajaran tentang ilmu-ilmu yang biasa diajarkan sekarang ini,para peserta didik akan mahir hanya dalam materi itu saja yang sudah luas dan bersifat universal diajarkan tetapi dalam segi karakter akan terlihat sangat kurang sekali.
Pelajaran-pelajaran tentang pembentukan karakter seperti pelajaran sejarah yang sekarang ini sangat minim sekali diajarkan harus ditingkatkan lagi,dan para peserta didik diberikan pengertian tentang pentingnya pelajara-pelajaran tersebut,bukan hanya untuk mengejar nilai yang bagus tetapi lebih di kedepankan untuk pembentukan karakternya.Dengan begitu paling tidak para generasi muda sekarang ini dapat membuat catatan sejarah untuk masa depan,yang bias dikenang dan dibuat cerita oleh generasi muda masa depan.
Dan kita sebagai generasi muda kita harus yakin bisa menjadi manusia yang berkarakter.

Nama:Erika Septiani
Kelas :1B
Prodi:PGSD
Npm:10.1.01.10.0113

ahmad tantowi said...

Yang terlintas dalam benakku ketika membaca nama pahlawan ini, bahwa-beliau ini adalah orang yang mempunyai keberanian dan orang yang rela berkorban untuk bangsa. Selama waktu terus berputar proses belajar dan pembelajaran masih dilaksanakan nama pahlawan akan tetap dikenang dan tetap tercatat oleh sejarah. Beliau-beliau pasti dicintai sejarah karena jasanya memerangi penjajah, karena semua itu adalah karakter beliau, jadi walaupun Tan Malaka berusaha melupakan, perang Paregreg mencoba dikubur, sejarah akan tetap mengabadikannya. Kemudian apa yang akan ditulis oleh orang jauh dimasa depan untuk kita ? Ini menjadi tanda tanya ( ? ) selama ini apa yang kita lakukan untuk negera hampir tidak ada, jiwa nasionalisme kita memang tinggi, namun nasionalisme yang ada tidak di ikuti dengan pemikiran yang dewasa. Indonesia adalah negara yang besar dan luas, memiliki jumlah penduduk yang banyak namun sedikit memiliki karakter yang baik dan benar. Untuk membentuk suatu karakter yang baik dan benar dibutuhkan pendidikan yaitu pendidikan keluarga ( informal ), pendidikan sekolah ( formal ).
1.Pendidikan Keluarga ( Informal ) Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, dari anak sebelum lahir sampai setelah lahir. Dikatakan utama karena segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan berkembang dilembaga ini. Lembaga ini bersifat kodrati, karena orang tua bertanggung jawab penuh memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Keluarga adalah tempat menanam dasar pembentukan watak atau karakter anak, sehingga peranan lingkungan keluarga sangatlah penting dan menentukan karakter anak dengan optimal. Anak-anak yang biasa mengerjakan segala pekerjaan di dalam keluarga, dengan sendirinya mengalami dan mempraktekkan bermacam-macam kegiatan yang amat bermanfaat bagi pendidikan watak dan budi pekerti seperti kejujuran, keberanian, ketenangan dan sebagainya.
2.Pendidikan Sekolah ( Formal ) Pendidikan Sekolah adalah pendidikan yang sengaja dirancang pemerintah untuk melaksanakan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA bahkan sampai PT (Perguruan Tinggi ). Didalam pendidikan ini rencana pembelajaran disusun oleh Pemerintah melalui kurikulum pendidikan. PAUD, SD dan SMP berperan penting membentuk karakter seorang individu karena pembentukan karakter harus dilakukan sedini mungkin, disini peserta didik harus diperlakukan secara baik no kekerasan, agar kelak dewasa dapat ditiru. Selain menerima materi pelajaran para peserta didik alangkah baiknya juga diberi pelajaran non materi , misal pembelajaran kewirausahaan agar kelak peserta didik dapat berwirausaha dan dapat mengerti tentang kehidupan ekonomi global masa sekarang. Selanjutnya peserta didik harus diwajibkan mengikuti ektra kulikuler agar mereka dapat bersama sama melatih diri untuk bekerjasama memecahkan masalah.
Ini komentar saya untuk artikel dari Wacana Nusantara.

Nama : Ahmad Tantowi
Prodi : PGSD
Kelas : I A NPM : 10.1.01.10.0019

agungarissetiawan said...

Satu lagi sebuah artikel yang sangat bagus untuk membangun generasi bangsa kita menjadi generasi bangsa yang lebih bagus lagi. Yaitu pendidikan karakter bangsa. Sejauh mana karakter bisa merubah seseorang ataupun juga bangsanya. Selain suatu kumpulan-kumpulan kualitas terbaik yang dimiliki oleh seseorang manusia seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan dan kesejahteraan , karakter juga mencakup integritas, moral yang baik dan terhormat yang dipadukan dengan tepat bersama kecerdasan dan kepandaian.
Menurut saya pendidikan berkarakter sangat cocok dalam membentuk anak Indonesia sekarang. ini di sebabkan banyak masuknya budaya asing dari luar yang membuat karakter bangsa kita berubah. Tapi kita tidak boleh menyalahkanya juga, ini terjadi mungkin karena sejak dini anak-anak ini tidak mendapatkan pendidikan berkarakter. Untuk itu bagi para pendidik khususnya guru harus mulai memberikan pendidikan berkarakter bagi anak didiknya. Bayangkan kalau Negara kita kaya akan sumber daya alam yang dipadu dengan sumber daya manusia yang berkarakter. Pasti bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju. Dan tentu kita semua ingin menjadi bangsa yang seperti itu bukan. Oleh karena itu penanaman jiwa berkarakter bagi anak harus di berikan sejak dini, setelah mereka mengenal akan kata dan mengidentifikasikan objek, mencoba memahami prilaku, dan bertanya tentang segala sesuatu. Karena usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut di masa depan.

Nama : Agung Aris Setiawan
Kelas : 1 A
NPM : 10.1.01.10.0009
Prodi : PGSD

rifa maniess said...

saya setuju dengan artikel diatas ..
nama-nama diatas memang pantas disebut sebagai pahlawan, karena mereka memiliki karakter yang kuat, yang tak semua orang memilikinya. Memang banyak orang yang pandai, berani, dan bermoral, tetapi merek tak berkarakter.
Membangun karakter memang gampang-gampang susah, tapi kalau kita benar-benar ingin menjadi manusia yang berkarakter, kita harus belajar sejak dini. Dengan belajar sejak dini segala sesuatunya akan terbiasa dan akan menjadi kebiasaan.
Misal : Bila sejak dini anak dilatih untuk menggosok gigi sebelum tidur, maka hal tersebut akan menjadi kebiasaan yang terus dijalaninya. Begitu juga karakter, karakter ialah kumpulan kwalitas terbaik yang dimiliki oleh seseorang seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan kesederrhanaan. Bila kita memiliki sifat-sifat tersebut dan terbiasa kan hal-hal tersebut InsyaALLAH kita bisa menjadi manusia yang berkarakter.
Memang saat ini di Indonesia sangat kurang sekali muatan-muatan pendidikan yang dapat menghasilkan seorang yang berkarakter. Padahal kita tahu salah satu pendidikan yang memuat karakter manusia yaitu, pendidikan sejarah dan kebudayaan. Tetapi manusia lebih cenderung mengikuti apa yang sedang dan akan ramai, itu yang lebih diinginkan.

Nama : Roichatul Janah
Klas : IG
NPM : 10.1.01.10.0352
Prodi : PGSD

Unknown said...

Orang - orang besar yang berjasa bagi kepintangan orang banyak dan demi masa yang akandatang. Namun orang - orang yang dicintai oleh sejarah itu sudah semestinya sebab mereka yang berjuang itu pun mengorbankan sesuatu yang tidak terbatas bukan hanya berkorban waktu,harta benda bahkan nyawapun bisa di korbankan demi kepentingan dan hak umum. secara tidak langsung pun kita manusia dimasa sekarang pun kalau tidak ada tokoh - tokoh besar seperti dalam sejarah mungkin tidak ad perkembangan perubahan zaman. Selain itu paling tidak kita juga bisa menyontoh perjuangan mereka.
saat ini para generasi seharusnya mau ikut, paling tidak bisa menghargai jasa - jasa para pejuang kita juga tidak boleh melupakan jasa - jasa mereka. Tapi untuk zaman saat ini kita sudah pudar dengansejarah untuk menohiargah pahlawan itu pun sudah jarang. Padahal kalau tidak ada orang yang berjuang sebelum kita. Maka pasti kita sekarang masih dalam penderitaan. ''Suatu bangsa dikatakan bangsa yang besar bilamana bangsa tersebut mampu atau sanggup menghargai pahlawannya.''

nama : rinto
kelas : If
prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0334

ditzyukie said...

Saya setuju kalau itu harus merenungkan pembentukan karakter bangsa berasal dari tingkat pendidikan tiap individu sejak dini. Karena usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan untuk merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpati pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut di masa depan. Agar sejarah dapat mencatat kita individu-individu yang menjadi tokoh-tokoh yang tak hanya bertindak dan berbuat biasa-biasa saja, namun adaya hal-hal yang luar biasa yang harus kita perbuat untuk memajukan bangsa.
Mungkin dapat dibenarkan bahwa sekarang organisasi-organisasi ditingkat perguruan tinggi telah dirasuki oleh kepentingan-kepentingan para politikus untuk tujuan politiknya. Melalui pemberian sponsor untuk acara yang mereka buat sampai pada kebutuhan-kebutuhan harian organisasi tersebut.
Namun, saya kurang begitu setuju kalau sinergi pendidikan dengan pasar hanya menghasilkan manusia-manusia kelas kacung. Tapi sinergi itu malah menjadikan kita untuk mengikuti arus kualitas pendidikan agar mutu pendidikan bangsa kita tidak hanya berputar pada tingkat kualitas atau standar yang itu-itu saja, tapi dapat lebih ikut berperan serta aktif untuk lebih memajukan bangsa dan mengembangkan karakter bangsa yang benar. Kita bukan hanya merenung tapi juga harus bertindak.

Nama : Didit Hermanto
Kelas : 1H
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0083

cepty said...

Saya setuju,karena negeri yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkarakter,mungkin bila sumber daya alam sudah tak di ragukan lagi akan kekayaan dan kemanfaatnnya tetapi sumber daya manusianya mungkinn masih harus di kaji karena pada masa sekarang ini sudah sangat banyak manusia seperti yang di sebutkan pada wacana di atas,walaupun banyak manusia yang ber SDM tinggi tetapi banyakk manusia yg kurang sadr akan kekayaan alam tersebut.Pendidikan moral memang sangat penting di tanamkan sejak dini tetapi banyak juga orang tua yang kurang sadar akan pentingnya pendidikan moral padahal pendidikan sepertii ini wajib di tanamkan sebagai pondasii seseorang dalam pembentukan karakter seseorang.

Krakter seseorang,adalah sikap,sifat,watak yang hanya dimiliki orang tersebut yang tidak dimiliki olehh orang lain sebagai identitas diri atau cirikhas.dalam pembentukan karakter harus di dukung pondasi yang kuat seperti keluarga yang menanamkan pendidikan moral sejak dini pada anak,dari situlah dapat membentuj sumber daya manusia yang berkarakter.


Nama : Septiana Nur Rohmah
Kelas : 1G
Prodi : PGSD
NPM ; 10.1.01.10.0364

tugas said...

saya sangat setuju dengan artikel ini,karena apa banyak.Hal yang kurang terdapat pada karakter bangsa.Kita coba liat akhir" ini banyak pengangguran dikarenakan apa banyak pemuda-pemuda kita yang verfikir bahwa buat apa pendidikan sekarang ini ,dan buat apa kita belajar dan untuk apa.Lebih baik bersenanng-senang dan bermalas malasan ,itulah karakter bangsa kita yang selalu kita anut dan itulah karakter bangsa kita yang sama terhadap.Para tokoh-tokoh pejuang kita tempo dulu ,banyak pula yang bisa mempunyai kemampuan tapi tidak dapat mengembangkannya ,Dan hanya sebagai formalitas saja ,jika kita tidap dapat merubah karakter bangsa kita menjadi sebuah karakter seperti para pejuang kita maka bangsa kita akan menjadi bodoh.Kita sebagai generasi bangsa yang baek kita wajib turut mengubahnya menjadi yang lebih baik.
nama;doni evi saputro
NIM ;10.1.01.10.0090
prodi; PGSD 1A

nyoto dharmawan said...
This comment has been removed by the author.
nyoto dharmawan said...

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar karena didukung oleh sejumlah fakta positif yaitu posisi geopolitik yang sangat strategis, kekayaan alam dan keanekaragaman hayati, kemajemukan sosial budaya, dan jumlah penduduk yang besar. Oleh karena itu, bangsa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi bangsa yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat. Namun demikian, untuk mewujudkan itu semua, kita masih menghadapi berbagai masalah nasional yang kompleks, yang tidak kunjung selesai. Misalnya aspek politik, di mana masalahnya mencakup kerancuan sistem ketatanegaraan dan pemerintahan, kelembagaan Negara yang tidak efektif, sistem kepartaian yang tidak mendukung, dan berkembangnya pragmatism politik. Lalu aspek ekonomi, masalahnya meliputi paradigm ekonomi yang tidak konsisten, struktur ekonomi dualistis, kebijakan fiskal yang belum mandiri, sistem keuangan dan perbankan yang tidak memihak, dan kebijakan perdagangan dan industri yang liberal. Dan aspek sosial budaya, masalah yang terjadi saat ini adalah memudarnya rasa dan ikatan kebangsaan, disorientasi nilai keagamaan, memudarnya kohesi dan integrasi sosial, dan melemahnya mentalitas positif.
Menurut saya sbg generasi muda pendidikan sejarah yg membentuk karakter bangsa perlu dibedakan setiap jenjang agar tidak terjadi tumpang tindih materi seperti pendidikan kewarganegaraan sejak tingkat SD, SMP, SMA. Oleh karena itu perlu inovasi materi sejarah yg tepat sasaran. sebaiknya pendidikan sejarah tdk terpaku pd tahun kejadian, melainkan esensi dari kejadian itu sendiri. Pendidikan di Indonesia harus berbenah. Mata pelajaran yang digunakan terlalu banyak dan tidak menjurus pada spesifikasi. Kita harus melihat apa yang real apa tujuan sesuatu itu harus dipelajari dan apa kepentingannya bagi seseorang itu utk masa depannya. Sekarang saya tanya, fungsi matematika misalnya, yg kita pelajari, berbagai jenis rumus, rumit kurang rumit. toh didunia kerja pada akhirnya tidak digunakan, kecuali dia peneliti atau yg bergerak di bidang science. Saya aja bingung koq melihat mata pelajaran yang diberikan kepada anak bangsa sekarang ini. Dalam hati saya bertanya, ini semua fungsinya apa sih ya????
NAMA : NYOTO DHARMAWAN
PRODI : PGSD
KELAS : I.G
NPM : 10.1.01.10.0297

addie_mz said...

Dari artikel diatas yang berjudul “pandidikan karakter bangsa”, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter bangsa yang dulu sangat kuat saat ini telah mengalami kemunduran. Bangsa Indonesia saat ini didera krisis multidimensi yang berkepanjangan di berbagai aspek, seperti politik, moral, pendidikan, iptek, budaya dan agama yang disalahgunakan. Jika mengingat pada masa perjuangan dahulu, maka sangat jelas sekali perbedaan karakter yang mengalami kemunduran pada saat ini. sehingga perlu solusi yang tepat untuk membangun bangsa Indonesia lebih baik.
Menyimak dari artikel, saat ini metode pendidikan di Indonesia sangat kurang sekali muatan-muatan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang berkarakter. Salah satunya adalah sejarah dan budaya bangsa. Menurut saya hal itu sangat fatal, karena pada dasarnya sejarah merupakan cermin untuk memperbaiki derap langkah menuju masa depan yang lebih gemilang, istilahnya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Saya sangat setuju dengan wacana digalakkannya pendidikan karakter bangsa, dalam arti lain adalah membangun kembali karakter bangsa yang lebih tangguh sehingga dapat menjadi bangsa yang patut dibanggakan. Hal menajubkan ini pernah diterapkan oleh presiden pertama kita yaitu Bung Karno, pada saat itu bangsa Indonesia masih memiliki kebanggan sebagai bangsa Indonesia dengan karakternya sendiri, yaitu kesatuan seluruh wilayah dan hati bangsa Indonesia serta kepercayaan diri bangsa Indonesia yang tinggi sehingga mampu menjadi bangsa yang patut dibanggakan.
Presiden soekarno pernah mengatakan “jangan lupakan sejarah”, hal itu berarti begitu pentingnya sejarah bagi kelangsungan kehidupan masa depan. Semakin dalam dan arif pemahaman kita terhadap fakta sejarah, maka akan semakin arif dan bijaksana pula kita dalam bersikap dan bertindak. Paling sederhana kita mengerti betapa pentingnya sejarah adalah bahwasanya kita menikmati segala sesuatu saat ini merupakan hasil jerih payah keringat, darah bahkan nyawa para pejuang-pejuang kita, maka sepatutnya kita menghargai lebih pada para pejuang kita.
Pada dasarnya karakter bangsa merupakan jati diri suatu bangsa. Suatu bangsa yang mempunyai karakter bangsa yang tangguh maka negara tersebut memiliki jati diri yang tangguh pula. Sehingga membangun karakter bangsa merupakan salah satu solusi yang paling tepat untuk mengembalikan dan meningkatkan karakter bangsa Indonesia tersendiri yang patut untuk dibanggakan.

Nama : Khusnu Fuadi
Kelas : 1H
Absen : 26
NPM : 10.1.01.10.0202
Prodi : PGSD

Unknown said...

Ada catatan yang perlu dipikirkan dalam membentuk karakter bangsa. Pertama, lebih mengedepankan figur dan contoh ketimbang slogan. Masyarakat menunggu kehadiran sosok-sosok jujur, disiplin, pekerja keras, dan bertanggung jawab. Mereka dikenal atas dasar kerja dan dedikasi, bukan kata dan janji-janji.

Kedua, mengedepankan praktik, bukan teori. Maknanya, jujur adalah pekerjaan, bukan perkataan. Ketiga, berpijak pada hal realistis dan tidak membubung. Masyarakat tidak berharap hadirnya kalimat-kalimat sakral yang indah tetapi sulit dicapai. Masyarakat butuh kalimat-kalimat sederhana dari orang yang jujur dan dapat dipercaya.

Hal terbesar yang dihadapi pemerintah saat hendak menggulirkan wacana baru adalah masalah kepercayaan publik. Masyarakat masih merasakan jarak yang begitu jauh antara janji dan kenyataan setelahnya. Masyarakat terlalu sering menemukan kesenjangan itu. Berita kerap menggiring pemerintah sebagai sosok adigung, yang susah disentuh, yang semakin jauh, dan makin tak mungkin bisa disentuh.
NAMA : RITA ELISABET
PRODI : PGSD
KELAS : I.G
NPM : 10.1.01.10.0339

Unknown said...

Dalam pendidikan karakter penting sekali dikembangkan nilai-nilai etika inti seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap diri dan orang lain bersama dengan nilai-nilai kinerja pendukungnya seperti ketekunan, etos kerja yang tinggi, dan kegigihan–sebagai basis karakter yang baik. Sekolah harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter peserta didik berdasarkan nilai-nilai dimaksud, mendefinisikannya dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dalam kehidupan sekolah sehari-hari, mencontohkan nilai-nilai itu, mengkaji dan mendiskusikannya, menggunakannya sebagai dasar dalam hubungan antarmanusia, dan mengapresiasi manifestasi nilai-nilai tersebut di sekolah dan masyarakat. Yang terpenting, semua komponen sekolah bertanggung jawab terhadap standar-standar perilaku yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai inti.
Karakter yang baik mencakup pengertian, kepedulian, dan tindakan berdasarkan nilai-nilai etika inti. Karenanya, pendekatan holistik dalam pendidikan karakter berupaya untuk mengembangkan keseluruhan aspek kognitif, emosional, dan perilaku dari kehidupan moral. Siswa memahami nilai-nilai inti dengan mempelajari dan mendiskusikannya, mengamati perilaku model, dan mempraktekkan pemecahan masalah yang melibatkan nilai-nilai. Siswa belajar peduli terhadap nilai-nilai inti dengan mengembangkan keterampilan empati, membentuk hubungan yang penuh perhatian, membantu menciptakan komunitas bermoral, mendengar cerita ilustratif dan inspiratif, dan merefleksikan pengalaman hidup.
NAMA : ELLA
KELAS: I.G
PRODI: PGSD
NPM : 10.1.01.10.0104

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel diatas,untuk menjadi manusia sejati harus memiliki sebuah karakter yang baik.Akan tetapi untuk membentuk sebuah karakter yang baik tidaklah mudah.Semua itu haruslah ditanamkan sejak usia dini.Jadi jika tumbuh dewasa sang anak tidak bingung siapa jati dirinya.Sebenarnya di negeri ini mempunyai SDM yang sangat baik hanya saja pendidikan yang dapat mewujudkan sebuah karakter sangatlah kurang.

Para siswa jaman sekarang mungkin memandang sejarah itu hanya dengan sebelah mata.Padahal para pahlawan yang mengukir sejarah tersebut memiliki karakter yang baik.Seharusnya para siswa dapat mengerti dan menjadikannya panutan.Tetapi yang terjadi sekarang adalah kebalikannya.Alangkah baiknya negeri ini jika memiliki SDM yang berkarakter pastilah akan menjadi negeri yang maju.


Nama; VENI RATNA SARI
Kelas; 1G
Prodi; PGSD
NPM; 10.1.01.10.0411

Unknown said...

Saya sependapat dengan artikel ini, pendidikan karakter bangsa di Indonesia sangat diperlukan. Mengingat saat ini bangsa Indonesia mulai kehilangan karakternya, jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. Pendidikan di Indonesia saat ini lebih banyak mengajarkan materi, lebih banyak melatih otak kirinya, lebih banyak mencari pengetahuan teknologis daripada pencarian tujuan filosofis yg lebih arif dan mendasar. Proses pendidikan karakter akan melibatkan peserta didik baik kognitif, konatif, afektif maupun psikomotorik sbagai suatu keutuhan dalam konteks kehidupan cultural.
Menurut saya, unyuk mengembangkan karakter bangsa, perlu adanya kerjasama antara pendidik dengan orangtua/keluarga peserta didik dalam mengajarkan nilai-nilai antara lain kejujuran, mengendalikan diri, salng menghargai, saling menghormati, tanggung jawab serta ketekunan.
Pendidikan karakter bangsa merupakan sbuah proses berkelanjutan dan tidak pernah berakhir (never ending process). Sehingga pendidikan karakter bangsa bukan semata-mata tanggung jawab guru tapi juga masyarakat serta lingkungan keluarga.
selain itu, anak bangsa dapat melaksanakn dan menjalankan nilai-nilai luhur bangsa indonesia.
Nama : RESA ROSDIANA
PRODI/Kelas: PGSD/ I.F
NIM:10.1.01.10.0324

Rohmat said...

Saya setuju dengan isi artikel tersebut .Indonesia memang belum banyak mempunyai warga negara yang memiliki karakter yang baik atau kuat. Padahal pada jaman dahulu banyak orang Indonesai yang memilkiki karakter kuat dan baik. Mengapa bisa begitu? Pada jaman sekarang orang-oarang belajar sejarah hanya menghafalkan tahun,tokoh,dan peristiwanya saja.Nilai-nilai luhur para orang dahulu tidak penah dicontohbahkan di tnggalkan,padahal kita belajar sejarah adalah untuk menjadai lebih baik dari yang dulu.SUNGGUH SANGAT DI SAYANGKAN…
Pendidikan di Indonesai masih monoton dengan pljaran hukum Newthon,Calculus dll,dan menggesampingkan pejaran tentang filosofis kebenaran,kajujuran dan keadilan.Sehingga moral dan karakter seseorang tidak bisa berkembang dengan baik.Bukan berarti ilmu-ilmu seperti Newthon,Calculus dll itu tidak baik,tapi alangkah baiknya bila di barengi denganpendidikan tentang filosofis kebenaran,kejujuran dan keadilan.Itu akan menghasilkan manusia yang memeilki karakter yang baik.Marilah kita sebagai generasi peneris berjuang untuk mewujdkan manusia yang terdidik dan berkarakter baik

Rohmat Permadi
10.1.01.10.0350
PGSD/1-F

Unknown said...

Saya setuju dengan pendidikan berkarakter. Orang-orang yang mempunyai karakter seperti nama-nama Hayam Wuruk, Sanjaya, Purnawarman, Mulawarman, Sultan Hasanudin, Patiunus, Patimura, atau sederet nama dalam sejarah bangsa mereka dikatakan berkarakter karena mempunyai kumpulan kwalitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia yang bijaksana,keberanian,keadilan,kesederhanaan yang juga mencangkup integritas,moral yang baik dan terhormat diramu dengan tepat bersama kecerdasan dan kepandaian.
Pendidikan diIndonesia harusnya tidak hanya membahas tentang hukum newton.kalkulus atau probabilitas maupun politik tetapi mencakup filosofi-filosofi kebenaran,nilai-nilai kejujuran,keadilan dan prima causa yang akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter.



ASTRINI WIJAYANTI/10.1.01.10.0045/1A

ayu wan said...

Saya setuju,kerena memeng sejarah dan perjuangan-perjuangan para pendahulu harus tetep kita kenang.Kita sebagai generasi penerus bangsa seharusnya tetap menjasi kebanggaan bangsa.
Para gerasi penerus memang seharusnya memiliki karakter yang patut di contoh dan di teladani,karakter yang baik memang harus di miliki dan dilatihsejak dini,Negara ini masih banyak membutuhkan pemuda yang berkrakter mampo membawa nama Negara ini dan untuk menunjang siswa menjadi sosok yang sopan dan bermoral.

Apalagi sekarang-sekarang ini kelakuan brutak praktis muncul dari kalangan terpelajar,perkelaihan,perusakan faeilitae public oleh demonstran-demonstran yang kirang menggunakan nilai budayanya untuk menjalani hidup dalam suasana demokrasi yang sopan dan penuh unggah ungguh,rasanya semakin banyak anak sekarang yang kehilangan identitas,ikut arusterbawa emosi dalam suasana permusuhan.
Di lingkingan pendidilakan juga masih sulit untuk membentuk siswa siswa yang berkarakter .marilah kita sebagai generasi penerus sadar untuk membangkitkan kembali negri ini dengan kebih baik.


NAMA : AYU WAN WINDRA TB
KELAS :1-G
PDODI : PGSD
NIM :10.1.01.10.0047

idha fitria said...

Menurut pendapat saya.saya sangat menghargai perjuangan oara pahlawan,jasa para pahlawan harus tetap kita kenang karena bagaimana pun juga para pahlawan telah memperjuangkan Negara kita.dan sebagai generasipenerus seharusnya memiliki karakter yang patut di teladani seperti para pahlawan terdahulu.dan membangunkarakter tidak sulit sekaligus tidak mudah.tidak sulitnya karena bangsa ini memiliki banyak kearifan local sebagai materi,sementara tidak mudahnya,karena hal tersebut harus di sampaikan dan dilatih sedini mungkin.
Apalagi sekarang-sekarang ini banyak pemuda yang melakukan aksi brutal,pergaulan semakin kacau yang mengakibatkan bangsa Indonesia mengalami keterpurukan dan kita harus menyadari bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus tetap memperjuangkan bangsa Indonesia seperti jasa para pahlawan terdahulu.


Nama : Ida fitria sari
Kelas : 1-G
Prodi : PGSD
NIM : 10.1.01.10.0169

Unknown said...

menurut saya membangun karakter anak harus dilakukan sedini mungkin, karena masa dini merupakan masa seorang individu yang memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan memori untuk mengingat sesuatu juga sangat luar biasa sehingga memori tersebut bisa menjadi pondasi karakter individu yang baik di masa mendatang, sehingga seorang yang mempunyai karakter sejak dini bisa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan jaman dan akan bertambah pengalaman2nya
Dengan ditambahnya materi pendidikan sejarah dan budaya bangsa maka seseorang tersebut akan bertambah pengetahuannya, bukan hanya mengetahui atau mengidentifikasi sebuah seni tradisi berasal dari mana melainkan mampu berfikir lebih luas dan mengembangkan memorinya tentang asal usul sejarah sehingga siswa memiliki kemampuan berpikir dan berimajinasi.

NAMA : YESSY ARIMASARI
PRODI : PGSD
KELAS : I.G
NPM : 10.1.01.10.0434

Chely Lathoria's space said...

Pada dasarnya pendidikan karakter mutlak diperlukan untuk setiap individu. Manusia yang berkarakter tidak akan terpengaruh terharap hal-hal negative yang muncul seiring dengan bertambah majunya IPTEK di era globalisasi ini. Namun pada kenyataanya pendidikan di Indonesia masih menganak tirikan pendidikan karakter. Pendidikan di sekolah-sekolah lebih mengutamakan tentang teori-teori hukum alam,ilmu pasti dsb. Dan lebih parahnya lagi kebanyakan dari peserta didik hanya mengejar nilai secara tertulis dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang terbaik. Dari sini dapat kita lihat bahwasanya ada kemungkinan pendidikan karakter di sekolah hanya menjadi materi yang harus dihafalkan untuk mendapatkan nilai formal saja bukan dijadikan acuan agar menjadi manusia yang berani,bijaksana,adil,sederhana dan bermatabat serta memilili kepribadian yang unggul dengan moral yang mulia. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang tepatnya materi dan metode pendidikan di Indonesia.
Pendidikan karakter tidak hanya bisa kita dapatkan disekolah saja. Namun dapat juga kita dapatkan di lingkungan keluarga dan masyarakat yang oleh Ki Hajar Dewantara disebut sebagai tripusat pendidikan. Dari ketiganya,saya rasa pendidikan keluarga merupakan pondasi utama untuk membentuk karakter diri.
Dapat kita bayangkan hebatnya Indonesia apabila memiliki SDM yang berilmu tinggi dan berkarakter. Akan ada inovasi-inovasi baru untuk memajukan Indonesia atau paling tidak individu tersebut dapat bersaing secara sehat dan mampu membawa dirinya menjadi manusia yang positive. Dimulai dari diri sendiri maka akan dapat berkembang secara luas sehingga SDM-SDM yang positive akan mampu menngkatkan pembangunan di Indonesia.

NAMA : CHELY LATHORIA ADAM
KELAS : IH
NO. : 11
PRODI : PGSD
NIM : 10.1.01.10.0055

tito said...
This comment has been removed by the author.
tito said...

saya sependapat dengan artikel ini sejarah akan membentuk karakter bangsa, dan itu tidak dapat di pungkiri,bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya..”Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa”, adalah kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan. pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia.
pendidikan bukan hanya soal ilmu-ilmu yang mempelajari tentang pembelajaraan materi-materi yang formal sajatetapi alahkah sempurnaya pelajaran-pelajaran moral d tambahkan negara ini butuh moral ..lihat para pemimpin negara ini yang kurang moral,...andai sistem pendidikan tetap seperti ini bukanya menghasilkan pemimpin bangsa tapi penghancur bangsa.

nama : tito rochmat imanuddin
no : 41
kelas : 1H
nim : 10.1.01.10.0405

Unknown said...

saya sangat setuju sekali dengan artikel ini.karena memang benar bangsa indonesia mempunyai banyak kearifan lokal yang bersumber dr sejarah dan budaya.tapi hal tersebut sedikit memudar dengan seiring berjalannya waktu. bahkan banyak orang yg sudah melupakan sejarah di bangsa ini. padahal pepatah mengatakan"bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah" atau "jas merah".
Pendidikan merupakan salah satu perwujudtan untuk membentuk suatu karakter bangsa dikarenakan dengan pendidikan kita bisa mempelajari banyak hal untuk menuju bangsa yang memiliki harkat dan martabat yg tinggi di mata dunia.

NAMA :HANTYO ADI L
KELAS :1G
NO :14
NIM :10.1.01.10.0153

Unknown said...

Saya sependapat dari artikel di atas, memang terdapat perbedaan pendidikan zaman sekarang dengan zaman lampau. Saat Indonesia dijajah, bangsa Indonesia dapat memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada kita. Bangsa Indonesia dapat mengumpulkan rasa persatuan yang berawal dari perbedaan dan pertentangan, yang akhirnya membawa kita pada gerbang kemeredekaan.
Akan tetapi, jika kita lihat keadaan negara saat ini, bangsa Indonesia makin kehilangan sosok teladan yang dapat memberikan kita contoh-contoh nilai dalam kehidupan. Sehingga dapat menanamkan jiwa-jiwa terpuji dan menghilangkan kebiasaan yang tidak terpuji untuk mempersiapkan generasi selanjutnya.
Untuk itu, pendidikan berkarakter sangat dibutuhkan bangsa Indonesia dalam rangka menggeser pendidikan menuju manusia yang lebih berilmu dan bermartabat, mempersiapkan pembangunan yang semakin kompleks, dan mempersiapkan pemimpin-pemimpin yang tangguh.
Pembangunan karakter tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi bisa dilakukan di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Namun pendidikan satu-satunya yang berkompetensi adalah pendidikan di sekolah. Jadi, pendidikan karakter yang dimaksud di sini lebih ditekankan pada pendidikan di sekolah.
Karakter dikembangkan merupakan bagian penting dari kompetensi. Oleh itu, kompetensi setiap tahun mengalami perubahan. Seperti perubahan sistem pendidikan, kenaikkan standar kelulusan, dsb. Hal itu merupakan perwujudan dalam mencapai karakter bangsa yang lebih baik. Diharapkan akan membentuk seperangai karakter terpuji dan teladan.
Namun, kanyataannya belum tentu begitu, pemerintah hanya terpaku pada sasaran. Tanpa tau bagaimana dampak dan penyimpangannya. Malahan membuat para pendidik pusing dibuatnya, seolah peserta didik sebagai robot yang kapan saja dan untuk apa saja diperintah, akibat sistem pendidikan yang berubah-ubah.
Sebenarnya tidak akan jadi masalah kebijakan seperti itu dicanangkan. Tetapi dari sekian tahun, kita telah merasakan perubahan sistem pendidikan yang berbeda-beda, apa yang kita dapatkan? Apakah itu menjadi lebih baik? Ternyata hal itu belum bisa dijadikan acuan.
Seharusnya pendidikan karakter bukan hanya sebuah konsep atau pedoman, tapi lebih ditekankan dalam penerapannya dan prakteknya. Semua tergantung pemerintah, yang penting pendidikan itu terprogram jelas dan berlandaskan kuat dalam membangun masyarakat yang mempunyai nilai-nilai luhur.
Ingat!!! Yang terpenting adalah moral dan etika. Tanpa paradigma yang tepat tentang hidup dan tujuannya, Undang-Undang dan sistem pun yang dibuat menjadi sia-sia.
(Riyadlus Sa’dah/1.F PGSD/0341)

Unknown said...

saya setuju dengan artikel ini. nama-nama pahlawan ataupun penguasa kerajaan pada jaman dahulu memang patut dimasukkan dalam sejarah. karena dengan adanya mereka-mereka negara kita bisa terbebas dari penjajah. maka dari itu mereka patut kita beri gelar pahlawan. semua yang terjadi pada zaman dahulu. patut dimasukkan dalam sejarah agar anak-anak jaman sekarang yang kurang tahu akan kehidupan dan sosok para pahlawan trdahulu bisa dipelajari di masa sekarang dan masa yang akan datang. kita sebagai manusia yang hidup di masa modern harus tetap mempertahankan dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah,dan memperkenalkan kepada para anak didik kita agar peninggalan sejarah ini tetap dilestarikan dan tidak dirusak. kita juga dapat menjelaskan kepada anak-anak ataupun orang dewasa tentang pentingnya mempelajari sejarah. agar mereka lebih tahu sungguh sangat berjasanya orang-orang yang hidup pada jaman dahulu. sepertitan malaka dan pahlawan-pahlawan yang lain memang pantas dimasukkan dalam sejarah karena mereka adalah orang-orang yang kuat yang pemberani dan mau membela negeri demi kelangsungan hidup rakyatnya. memang setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda dan seseorang itu harus bisa menghargai setiap karakter yang dimiliki oleh orang lain. membangun karakter memang tidak sulit. sejak dini seorang anak memang harus diajari cara-cara berperilaku dengan baik agar kelak seorang anak dapat memiliki karakter yang baik dalam masyarakat. saya akui pendidikan di indonesia memang kualitasnya masih rendah dibanding dengan negara lain . mungkin belajar sejarah harus lebih dikenalkan lagi selain menginat tahun,tokoh dan peristiwa. kita juga dapat mengunjungi museum-museum peninggalan sejarah agar kita bisa langsung memikirkan bagaimana peristiwanya dan akan selalu ingat jika kita langsung mengunjungi tempat-tempat sepoerti itu. memang benar diskusi yang dilakukan mahasiswa selama ini kurang berkualitas karena pada dasarnya anak zaman sekarang memang susah untuk diajak berpikir keras. mereka cenderung diam atau mungkin karena kurang adanya buku-buku penunjang sehingga mereka bingung apabila disuruh berdiskusi dan diberi beberapa pertanyaan. tapi kembali lagi kepada masing2 mahasiswa itu sendiri karena zaman sekarang juga banyak sekali buku2 di perpustakaan yang bisa mereka pinjam dan pelajari untuk dijadikan bahan diskusi apalaga zaman modern seperti ini terdapat fasilitas yang bernama internet. dan siapa pun dapat mengaksesnya dengan mudah dan cepat. di zaman sekarang sedikit orang yang mau bertanya atau membahas tentang ilmu-ilmu pengetahuan karena mereka lebih gampang merasa cepat bosan apabila belajar ilmu fisika dll.
(ria permata/ 1.F PGSD/ 10.1.01.10.0327)

Unknown said...

Sejarah bangsa indonesia adalah sebagai kekayaan yang harus bisa menjadi suatu pedoman bangsa yang sedang berjalan sekarang, bangsa Indonesia yang dulu pernah mengalami masa kejayaan sekarang telah kehilangan semua kejayaan yang pernah di miliki. Salah satunya adalah karakter yang di miliki oleh tokoh sejarah yang pernah mengharumkan nama bangsa indonesia. Di mana karakter tersebut telah membawa bangsa ke dalam kemakmuran dan kejayaan.
Inilah yang harus kita bangun kembali dengan semua yang telah kita miliki sekarang, membangun karakter yang dulu pernah kita miliki. Sebagai generasi penerus bangsa dan kita sebagai warga negara indonesia.
Negara yang kaya akan sumber daya alam ini seharusnya bisa menjadi bangsa yang besar di mata dunia, tapi sekarang kenyataannya tidak seperti yang ada. Bangsa kita kurang dalam segala hal, apakah ini di karenakan karakter bangsa yang hilang?. Saya rasa benar,karakter bangsa yang hilang itulah yang menyebabkan terpuruknya bangsa sekarang ini.
Hal yang harus di lakukan adalah membangun kembali karakter bangsa dengan kekayaan yang sudah kita miliki seperti budaya,SDA dan contoh karakter tokoh sejarah kita yang sempurna. Mungkin dengan inilah bangsa kita bisa meraih kembali yang pernah di miliki dulu yaitu kejayaan dan kemakmuran.

AGA HENDRA S. 1A. PGSD. 10.1.01.10.0008

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel tersebut. Karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang baik bukan sebagai makhlik individu. Satu lagi,manusia diciptakan memiliki otak yang berkembang terus menerus,tergantung kepada pemiliknya. Apakah otak itu digunakan untuk hal-hal positif yang menghasilkan ide-ide bagus,ataukah ke arah yang negatif. Sejalan dengan itu,pendidikan karakter bangsa ini perlu dikembangkan untuk mendorong perilaku-perilaku kebiasaan yang baik dan untuk menghadapi di era modern yang global ini secara universal tetapi tetap mengacu pada nilai-nilai agama dan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan yang harus diajarkan atau ditanamkan kepada bangsa Indonesia ini adalah pendidikan karakter yang mengajarkan tentang nasionalisme bangsa Indonesia dan menghargai kelebihan serta kekurangan masing-masing individu atau kelompok-kelompok bangsa ini. Karena bangsa ini memiliki suku yang beragam macamnya. Karena kemajuan bangsa ini ditentukan oleh karakter manusia yang menempati bangsa tersebut. Dan karakter ini bisa diterapkan melalui pendidikan.

Untuk menunjang hal tersebut di atas. Pendidikan tersebut diajarkan ke dalam hati dan otak anak kecil. Karena anak kecil belum mendapat pengaruh-pengaruh yang negatif. Tergantung anak itu dibesarkan,apakah dilingkungan yang baik atau lingkungan yang jelek. Karena masing-masing individu anak kecil tergantung pada cara mendidik dan lingkungan sekitarnya. Sehingga dengan pendidikan karakter bangsa yang diterapkan atau dipelajari anak ini,ketika dia sudah memasuki masa dewasa dan berperan di dalam masyarakat maka dia menerapkan apa yang telah mereka di masa kecil. Sehingga dia bisa menerapkan rasa nasionalisme dan pembentukan jati diri bangsa ini. Dan ini bisa menjadikan dorongan dan inspirasi semangat hidup di masa yang akan datang demi kemajuan bangsa ini. Sehingga melahirkan calon-calon pemimpin yang muda serta mengerti pendidikan dan karakter bangsa ini serta dapat bersaing di era yang global ini.

NAMA : ELVAN YOGI PASETYA
NPM : 10.1.01.10.0109
KELAS : 1B
PRODI : PGSD

Ratri Asmara said...

saya setuju dengan artikel ini,pada kenyataannya pendidikan ini berfungsi dan tujuan pendidikan nasional jelas bahwa pendidikan menengah pertama.Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing dan tugas kita ssebagai pemuda dalam proses regenerasi,seharusnya dapat menjadi generasi positif untuk menghasilkan karakter yang lebih maju
pendidikan karakter bangsa saya sangat setuju karena Indonesia membutuhkan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadahisebagai ppendukung utama dalam pembangunan untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

RIZKA AMALIA
10.1.01.10.0345
PGSD/I.F

Unknown said...

Saya sangat setuju dengan pendidikan karakter bangsa yang akan segera diterapkan di Indonesia ini. Dengan adanya materi pendidikan karakter bangsa, dapat menjadikan anak didik menjadi seseorang yang memiliki kualitas baik yaitu menjadi orang yang bijaksana dalam menghadapi segala hal dan permasalahan, berani dalam segala hal, adil ,sederhana serta memilki integritas tinggi, dan juga moral yang terjaga baik dan terhormat yang kesemuanya itu digabungkan dengan kepandaian dan kecerdasan anak, maka akan terlahir anak-anak bangsa yang bermoral dan berkualitas terbaik. Indonesia belum terlambat dalam melahirkan anak-anak bangsa yang berkarakter, untuk itu pendidikan karakter bangsa ini hendaknya menjadi prioritas yang harus dapat segera diterapkan dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Pendidikan karakter ini harus di mulai sejak dini karena di usia dini ini seorang anak memiliki kemampuan yang baik untuk menyimpan segala informasi apapun dan memorinya yang akan dapat menyimpannya dengan sangat kuat hal itu yang akan dapat menjadi landasan karakter seorang individu. Dan pendidikan di Indonesia ini hendaknya dapat menambah muatan-muatan pendidikan dan metode pendidikan yang dapat menghasilkan anak yang berkarakter.maka harapan untuk menghasilkan seorang calon-calon pemimpin yang beradab tidak akan sulit lagi, dan dalam pendidikan atau mendidik tidak hanya sebatas mentransfer ilmu saja, namun lebih jauh dan pengertian itu yang lebih utama adalah dapat mengubah atau membentuk karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika maupun estetika maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Namun yang terjadi di era sekarang banyak kita jumpai perilaku para anak didik kita yang kurang sopan, bahkan lebih ironis lagi sudah tidak mau menghormati kepada orang tua, baik guru maupun sesama. Dan apabila "watak" bisa terjadi karena sudah dari sananya atau bisa juga karena faktor bawaan yang sulit untuk diubah, namun apabila "watak" = penyakit, mudah disembuhkan dengan minum obat. hal ini tidak dapat terlepas adanya perkembangan atau laju ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi yang mengglobal. membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak diperlukan, tidak bisa ditunda lagi, mulai dari lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat dengan meneladani para tokoh yang memang patut untuk dicontoh. Semoga ke depan bangsa kita lebih beradab, maju, sejahtera kini, esok dan selamanya.
Sekian dan terimakasih

Ria Ayu Dewanti
PGSD/1F
10.1.01.10.0325

Ulfa's Blog said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Saya setuju dengan artikel yang disampaikan,bahwa bahan paling utama yang menjadi dasar seorang manusia sejati adalah memiliki sebuah karakter.Pembentukan karakter tidaklah sulit,juga tidak mudah.Tinggal bagaumana cara kita mengemas hal tersebut untuk diberikan sejak usia dini sesuai dengan porsi yang tepat. Agar perkembangan anak dalam pembentukan karakter sesuai dengan kemampuan anak yang akhirnya dapat mencetak SDM yang baik.Yang tidak kalah pentingnya dalam pembentukan karakter adalah pendidikan tentang sejarah dan budaya. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan mengembangkan jasa-jasa para pahlawan dan budaya bangsa.Ironisnya pendidikan di Indonesia akan hal tersebut sangatlah kurang.Bahkan para siswa menganggap pelajaran tersebut tidak penting.Dan bagi forum-forum diskusi justru dimanfaatkan untuk tujuan politik demi kepentingan diri sendiri. Sungguh alangkah indahnya negeri ini jika banyak SDM yang berkualitas dan rakyat yang melestarikan akan budaya dan menjaga karakter bangsa ini.Pasti akan menjadi bangsa yang maju,besar,dan di segani oleh bangsa lain.


NAMA:ROHTITI HANIFAH M.
KELAS:1-G
NIM:10.1.01.10.0351

Unknown said...

nama : wanda yuniarto
NPM : 10.1.01.01.0416
KLS: 1G
NO.ABSEN: 41
Prodi : Pgsd

sesungguhnya tidak hanya karakter yang bersifat baik/positifyang bisa dikenang di dalam sejarah bangsa. tetapi karakter tidak baik pun juga bisa. mungkin saja Nama Gayus Tambunan akan ditulis dalam sejarah oleh orang-orang jauh dimasa depan, karena sejarah tidak akan menulis sebuah peristiwa biasa-biasa saja.

memang benar untuk membentuk sebuah karakter tidak sulit sekaligus tidak mudah. akantetapi apabila kita membentuk kebiasaan lama-kelamaan kebiasaanlah yang akan membentuk kita, yang nantinya membentuk karakter.

bangsa indonesia memiliki banyak kearifan lokal yang bersumber dari sejarah dan budaya. tetapi kearifan tersebut seiring berjalannya waktu sedikit memudar. oleh karena itu saya sangat setuju sekali apabila pendidikan di Indonesia memberikan unsur-unsur atau memperbincangkan tentang filosofi kebenaran, nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan prima causa sedini mungkin. dengan harapan akan mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter.

Unknown said...

Seorang pendidik yang berkarakter tinggi akan menciptakan anak didik yang berkarakter bagi penerus bangsa, pendidik ini harus bisa membuka otak tengah, agar anak didik bisa berfikir luas, aktif dalam berfikir dan memiliki keahlian cakap. Dengan ilmu yang dimiliki seorang pendidik dan alat bantu untuk mendidik anak didik akan membantu mencerdaskan otak anak didik.

Bila sumber daya alam yang sudah melimpah dan digunakan oleh sumber daya manusia yang baik, maka tidak akan ada yang namanya kelaparan, krisis, dan kemiskinan. Karena mulai dari kemiskinan maka tidak akan ada pemenuhan nutrisi yang baik bagi otak manusia, mengkonsumsi hanya seadanya saja. Apabila sumber daya manusia lebih mempertimbangkan kepentingan bersama tidak akan ada lagi kemiskinan.



Nama : Ratna puspitasari H.K
kelas : If
NPM : 10.1.01.10.0319
Prodi : PGSD

Unknown said...

Menciptakan seorang individu yang luar biasa dan berkarakter , membutuhkan proses dan kerja keras. Seorang individu akan menjadi “seseorang” jika memiliki sebuah karakter yang baik. Sebuah karakter dapat di bentuk dalam diri individu sejak dini, karena pada masa itulah
seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa itu akan menjadi pondasi karakter individu tersebut di masa depan. Karakter yang telah terbentuk pada individu akan membangun seorang individu yang mampu menempatkan dirinya secara tepat. Dan dapat membantu individu untuk bersaing di dunia luar.

Kita lihat di Indonesia ini,masih banyak orang-orang yang belum bisa membentuk karakter mereka dengan baik dan tepat. Hal tersebut dapat terjadi karena metode pendidikan yang di terapkan untuk membentuk seseorang yang berkarakter sangatlah kurang. Lebih-lebih menghasilkan individu-individu kelas kacung dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Untuk itu kita sekarang sebagai penerus bangsa harus bisa membentuk karakter dan menjadi individu berkarakter,agar kita bisa membuat sebuah perubahan yang berarti pada negeri ini.

Nurmala Royani/PGSD/1A/10.1.01.10.0291

Unknown said...

Menurut saya arikel ini sangat bagus karena sejarah merupakan peristiwa masa lampau yang merekam sesuatu yang luar biasa. Karakter individu setiap orang tentunya berbeda. Karakter merupakan kumpulan kualitas pada diri setiap orang. Membangun karakter tidak mudah dan tidak sulit, tergantung dari individu masing – masing. Usia dini sangat cocok untuk membentuk karakter yang berkualitas untuk dimasa depan. Materi dan metode pendidikan di Indonesia sangat kurang muatannya. Materi pendidikan yang dimiliki muatan pendidikan karakter salah satunya adalah pendidikan sejarah dan budaya Pendidikan Indonesia mencoba untuk “sinergis” dengan pasar. Namun pendidikan tidak mendapatkan hasil yang sepadan dengan konsep “sinergis”. Oleh karena itu dalam pembentukan manusia berkarakter harus diimbangi dengan filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan dan prima klausa.

Nama: Dyah Endang P
Kelas: 1B
NIP: 10.1.01.10.0098
Prodi: FKIP/PGSD

Unknown said...

Menurut saya karakter tidak hanya kumpulan kualitas terbaikyang dimiliki manusia, karakter bisa juga dikatakan sebagai salah satu pembeda antara manusia satu dengan yang lain. Pendidikan karakter memang harus dari usia dini, lingkungan keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter masing – masing orang tersebut. Peran pengajar dalam pendidikan formal juga sangat diperlukan dalam pembentukan karakter itu. Dalam pembentukan karakter, selain materi pendidikan sejarah dan budaya, materi pendidikan keagamaan sangat diperlukan karena dalam materi pendidikan keagamaan juga mencangkup unsur – unsur yang terkandung dalam kualitas terbaik manusia dalam pembentukan karakter. Selain itu hubungan sosial dalam bermasyarakat juga bisa mendukung dalam pembentukan karakter. Dengan langsung berinteraksi dengan masyarakat sekitar karakter akan semakin terlihat dari masing – masing orang.

Nama: Dany Wahyu F.W
Kelas: 1b
NPM: 10.1.01.10.0062
Prodi: FKIP/PGSD

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel ini , memang benar sejarah tidak akan menulis sebuah peristiwa atau tokoh- tokoh yang biasa- biasa saja, melainkan mereka menulis tokoh dan peristiwa yang luar biasa. Oleh karena itu hal tersebut harus kita jadikan sebagai motifasi agar kita bisa mengukir nama kita dalam sejarah bangsa Indonesia seperti para pendahulu kita. Hal ini dapat kita wujutkan dengan kita harus bisa mengharumkan nama bangsa di kanca internasional dengan cara kita harus bisa menjuarai ifen-ifen yang bertaraf internasional. Selain itu manusia diciptakan sebagai makhluk yang mempunyai otak yang dapat berkembang secara terus menerus sampai manusia itu mati. Sehingga perkembangan otak kita diharapkan mampumelahirkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru yang berguna untuk kemajuan bangsa kita. Namun juga tidak kita pungkiri tentang kenyataan bahwa terkadang pendidikan ditujukan hanya untuk mengejar pekerjaan bukan untuk menciptakan pekerjaan baru. Mereka hanya berfikir secara sempit seandainya mereka berfikir yang lebih luas mereka akan memilih untuk menciptakan lapangan kerja yang baru sehingga berguna bagi orang banyak. Mengingat hal itu entah apa yang bisa ditulis oleh generasi penerus kita.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas sangat diperlukan pendidikan berkarakter yang digunakan untuk membentuk anak Indonesia. Hal ini sebapkan selain karena beberapa faktor di atas disebapkan juga banyak masuknya budaya- budaya asing yang masuk ke Indonesia hal ini yang menyebapkan lunturnya budaya timur yang terkenal dengan kesopanannya dan keramah tamahannya menjadi budaya barat yang bebas. Hal ini mungkin karena sejak dini anak tidak diajarkan pendidikan berkarakter. Dan karakter itu sendiri adalah kumpulan kualitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan dan kesederhanaan, karakter juga mencangkup integritas, moral yang baik dan terhormat diramu dengan tepat bersama kecerdasan dan kepandaian. Dan pendidikan berkarakter harus di sampaikan dan dilatih sedini mungkin karena usia dini merupakan masa seorang indifidu memiliki kemampuan merekam yang luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa ini akan menjadi pondasi karakter indifidu tersebut dimasa depan. Dan apa bila hal ini dilakukan niscaya bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju.

Nana : Andika Husnul khuluq
Kelas : I A
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0033

Unknown said...

Saya setuju,karena menurut saya hal tersebut bagus sekali.Karena menurut buku yang saya baca tentang visi dan misi pendidikan nasional telah dijabarkan dalam 3 kerangka,yang meliputi misi jangka pendek,jangka menengah dan jangka panjang:

1.Dalam jangka pendek untuk pendidikan yang akan datang perlu adanya pemberdayaan masyarakat,sistem pendidikan dan pengembangan pendidikan yang bermutu dan relevan.

2.Dalam jangka menengah,sistem pendidikan nasional baru ditata sehingga mampu menghasilkan induvidu dan masyarakat yang unggul dan berkarakter.

3.Sedangkan jangka panjang,sesui dengan amanat pembukaan UUD 1945"bahwa misi abadi pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang ditempuh melalui pembelajaran dan pembudayaan bagsa dan masyarakat Indonesia.Agar setiap insan Indonesia,berpendidikan,berbudaya,cerdas,berakar kuat pada moral dan budaya dan berkeadilan sosial.

*jadi bagi saya,hal ini sangat bagus karena pendidikan di negeri ini haruslah mulai dirubah suasananya,sehingga peserta didik tidak hanya mengetahui Hukum Newton,Kalkulus atau Hukum Probabilitas.Jadi pendidikan di negeri ini memang harus dirubah,dengan dimuali sejak dini yang akan menghasilkan bibit unggul yang akan membuat negeri ini tumbuh berkembang.

Nama : Wida Purnama Wijaya
Kelas : IG
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0420

Unknown said...

NOVITA APRILIA.P / 1 H / PGSD / 10.1.01.10.0280

Saya sependapat dengan artikel ini mengapa??
Karena di dalam suatu pendidikan tidak hanya mengajarkan kita bagaimana memperoleh suatu kesuksesan tetapi bagainama cara kita memperolehnya.Apabila keberhasilan di awali dengan kecurangan dan persaingan yang tidak sehat yang ahirnya menimbulkan dampak negatif yang merugikan orang lain maka sebenarnya itu kesuksesan itu tidak pantas mereka dapatkan.Tetapi tidak banyak orang yang memahami kebebanyakan orang hanya berfikir bagaimana memperkaya diri sendiri tanpa memperdulikan orang lain.

Berbeda dengan pendidikan yang dilandasi atas nilai-nilai, kejujuran , kebenaran, seperti artikel di atas. Maka seseorang pasti memepunyai pengendalian diri untuk bertindakan dan mengambil suatu keputusan yang di anggap segala hal. Apabila semua generasi memiliki karakter seperti itu maka bangsa ini tidak akan banyak mengalami kecurangan yang akhirnya meresahkan semua masyarakat Indonesia dikalangan pemimpin bangsa saat ini.

Untuk itu kita sebagai generasi bersama-sama meraih kesuksesan dengan diloandasi dengan nilai-nilai dan norma, dimana terdpaat kejujuran dan kebenaran yang gbisa membawa kita untuk bisa membedakan mana yang Baik dan mana yang buruk dalam kehidupan baik haqiqi dan tidak ada kecurangan yang merugiakan orang lain dalam mencapai keberhasilan.

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel tersebut karena sejak dulu pendidikan di negara kita tidak berkembang dengan baik.Bisa dilihat dari lomba-lomba tentang pendidikan secara Internasional,maksudnya saat negara kita bersaing dengan negara lain dalam bidang pendidikan,kita selalu mendaoat posisi dibawah.Oleh karena itu saya setuju untuk memberikan pendidikan karakter kepada sistem pendidikan di negara kita.Agar negara kita dapat bersaing dengan negara lain,dan dapat menunjukkan karakter pendidikan negara kita kepada negara lain.

Nama : Wida Cahya Gumelar
Kelas : IH
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0419

FLORENTINA SRI P. said...
This comment has been removed by the author.
FLORENTINA SRI P. said...

Menurut pendapat saya sejarah sangatlah penting untuk di pelajari,karena dengan sejarahlah bangsa ini terbentuk.Para pejuang bangsa berjuang dan berusaha untuk bangsa ini sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan seperti yang kita rasakan saat ini.Para pejuang di masa penjajahan pasti memiliki karakte yang luar biasa,memiliki keberanian, kebijaksanaa,serta rela berkorban untuk negeri tercinta.Tetapi perlu kita ingat belajar sejarah bukan hanya mengingat tahun,tokoh,dan peristiwanya saja tetapi yang perlu kita pelajari adalah makna serta hikmah yang terkandung dalam setiap peristiwa sejarah tersebut.Dengan meneladani para pejuang yang berkarakter luar biasa ,kita sebagai bangsa yang baik harus bisa menciptakan karakter itu.Pendidikan karakter akan lebih baik jika diberikan sejak dini,karena usia dini adalah usia dimana seorang individu mampu mengelola setiap ilmu yang diperoleh.Jika pendidikan karakter diberikan sejak dini akan sangat bermanfaat bagi perkembangan daya pikir seorang individu,semakin dia beranjak dewasa maka akan semakin bagus pula karakter yang dimilikinya.Sehingga bangsa ini bisa melahirkan pribadi yang berkarakter luar biasa untuk mempertahankan kemerdekan Indonesia.

NAMA : FLORENTINA SRI PURWANTI
PRODI : PGSD
KELAS : I-H
NPM : 10.1.01.10.0140

Unknown said...

Saya setuju dengan wacan tersebut,karena dengan diadakannya pendidikan karakter bangsa,masyarakat akan lebih bisa berbuat,menghargai&berpikir secara lebih baik lagi.masyarakat indonesia umumnya sudah bisa menempatkan diri sebagai warga negara yang berkewajiban untuk menjaga,melestarikan serta memajukan negri ini,namun pelaksanaanya saja yang kurang maximal.ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang tidak menyadari tentang pentingnya kepribadian bangsa ini.
Dan dengan adanya pendidikan karakter ini diharapkan bias membantu menyadarkan warga Negara tentang pentingnya kepribadian bagi suatu bangsa.kita bayangkan saja seandainya warga Indonesia mempunyai sifat karakter bangsa yang kuat,bias dipastikan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih baik,karena terbebas dari mental korup&teroris,sebaliknya Indonesia akan menjadi Negara yang terkenal dengan semboyannya CINTA DAMAI & KEBERSAMAAN.Apalagi Indonesia terkenal dengan kekayaanalam nya yang sangat melimpah,kalau warga bias memanfaatkan itu sebagai lahan unuk memajukan Indonesia,pasti Indonesia akan jauh leih baik dari sekarang,saying warga kita tidak sadar akan itu.Dan perlu kita ingat bahwa perubahan tidak akan terjadi tanpa adanya usaha&kemauan untuk jadi leih lagi.

Nama : Eka Zuliana
Kelas : 1B/33
NPM : 10.1.01.10.0102
Prodi : PGSD

Unknown said...

Saya sependapat dengan artikel yang ada di atas. Bahwa pembentukan karakter bangsa Indonesia sangatlah kurang dalam pendidikannya.Dalam pendidikan yang perlu di kembangkan adalah tentang pemahaman budaya dan sejarah bangsa.Sedangkan anak zaman sekarang banyak yang tidak faham tentang sejarah dan budya bangsa Indonesia.Padahal hal tersebut sangatlah penting untuk membentuk karakter bangsa.
Yang tidak kalah pentingnya dalam pembentukan karakter bangsa yaitu tentang pendidikan sejarah dan budaya.Ironisnya pendidikan di Indonesia akan hal ini sangatlah kurang.Bahkan para siswa banyak ynag menganggap pelajaran tersebut tidaklah penting.
Sungguh alangkah baiknya negeri ini apabila banyak SDM yang berkualitas,dan rakyat mau menjaga budaya bangsa ini dengan baik,pasti bangsa ini jadi bangsa yang maju dan disegani oleh bangsa-bangsa lainnya.


NAMA:FRINDA WIDYANINGSARI
PRODI : PGSD
KELAS:1-G
NIM:10.1.01.10.0143

Unknown said...

Menurut saya karakter dalam diri se2org memang sangat di butuhkan untuk menghadapi kemajuan zaman saat ini,krn dg adanya karakter, se2org akan dpt mengolah kemampuan n potensi dlm dirinya mnju ke arah yg postif . selain itu dg moral n kpribadian yg baik, se2org dpt memanfaatkn kcerdasan n potensi drinya agr dpt bermanfaat bg drinya n orang lain.
Ditanamkan pendi2kan karakter sjak dini memang sangatlah pnting. Karena dg bertambahnya pengalaman2 yg dmliki se2orang maka akan berkembang pula karakter yg dmliki selain itu denga n disampaikan dan dilatih sejak dini maka akna dapat menjadi pondasi yang kuat bagi perkembangan karakter seseorang. Dengan demikian maka akan lahir calon_2 penerus bangsa yang berkarakter yang dapat membuat kemajuan-kemajuan ke arah positif. Oleh sebab itu pendidikan karakter bangsa haruslah dapat diwujudkan agar setiap orang dapat memiliki kualitas terbaik dalam dirinya dan memiliki moral yangt baik.
NAMA : NUR IKA DEWI
PRODI : PGSD
KELAS : I.G
NPM : 10.1.01.10.0285

Unknown said...

Pendidikan merupakan hal mutlak yang harus di penuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.
Oleh sebab itu, pendidikan di Negara kita haruslah mengarah pada pendidikan nasional ( pendidikan yang sudah kita pakai sejak dulu hingga sekarang ). Tetapi pendidikan nasional yang di maksud adalah suatu pendidikan yang berdasarkan atas kebudayaan kita sendiri, pendidikan budaya yang dapat menjadikan manusia – manusia yang berkarakter, pendidikan yang memelihara guna mengembangkan benih turunan dari bangsa itu agar dapat berkembang dengan sehat lahir dan batin, serta pendidikan yang mengarah pada perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.
Sesuai pendidikan nasional pendidikan kemanusiaan dan pendidikan kebudayaan, maka bahan yang diberikan untuk dimiliki dan dikembangkan harus berhubungan dan berguna untuk itu. Karena itu, bahan pengajaran harus menunjukan sifat cultural nasional. Tiap – tiap pelajaran yang diberikan sebagai bagian dari peradapan bangsa. Dimana perlu juga harus memperbaiki segala syarat keadaan untuk di sesuaikan dengan zaman. Pemuda tidak boleh terkekang oleh tradisi konvensi – konvensi yang menghambat saatnya kemajuan bangsa.
Segala bahan pelajaran harus dapat membangkitkan perasaan cinta kepada tanah air dan bangsa. Seperti halnya, mengajarkan nyanyian – nyanyian nasional, cerita pahlawan bangsa, dan dapat pula kita mengenalkan tentang keindahan alam tanah air dengan jalan darmawisata, dan sebagainya. Jadi seorang pendidik tidak hanya mengajarkan pendidikan kecedasan saja, tetapi seorang pendidik juga mengajarkan pendidikan penjagaan dan latihan kesusilaan, serta pendidikan kebudayaan yang bersifat kebangsaan dan juga pendidikan budaya yang dapat membangkitkan karakter bangsa.
Menanamkan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini sangat sulit sekali, apa lagi sekarang banyak factor yang dapat menghambat terwujudnya pendidikan ini. Anak – anak sekarang lebih suka dengan hal yang baru, sedangkan hal yang lama di anggap kedaluarsa. Seperti halnya, pelajaran bahasa jawa ( di Jawa Timur ). Padahal kita ini adalah orang jawa tetapi mengapa kita mempelajari bahasa kita sendiri ogah – ogahan dan faktanya kita ini orang jawa tetapi mengapa kita tidak bisa berbahasa jawa dengan baik ( kromo inggil ), dan tidak mengerti adat istiadatnya. Bisa saja di kata “Uwong Jawa Lali Karo Jawane”, maksudnya ialah orang jawa lupa akan adat istiadatnya, lupa akan bahasa daerahnya dan lupa akan kebudayaannya. Selain bahasa daerah, mereka juga menggunakan Bahasa Indonesia dengan tidak benar ( tidak baku maksudnya ). Mereka lebih suka dengan bahasa asing dan kebudayaan asing. Memang belajar bahasa asing di bolehkan karena dapat menambah pengetahuan (juga berguna untuk menambah perbubungan dengan luar negeri ) tetapi alangkah baiknya jika kita dapat menguasai seluruhnya dan yang baik saja yang di contoh jangan seluruhnya, maksudnya jangan mencontoh hal – hal yang negatif.
Sehingga membangun pendidikan budaya dan karakter bangsa haruslah di ajarkan sejak anak usia dini. Karena pada usia dini, seorang anak lebih mudah merekam sesuatu yang di katakan oleh pendidik, dan segala memori yang di terapkan pada anak akan terpatri pada dirinya, sehingga kelak memori – memori yang diberikan itu dapat digunakan sebagai pondasi karakter individu.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa ini haruslah di masukkan melalui penguatan kurikulum, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Yang fungsinya sebagai bagian dari penguatan sistem pendidikan nasional.
Adapun nilai – nilai yang perlu di masukkan ke dalam kurikulum, meliputi : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat / komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social, dan tanggung jawab.


Nama : Willing Rahayu
Kelas : IH
Studi : Filsafat Pendidikan
NPM : 10.1.01.10.0422

dwi widya ningsih said...

saya setuju dengan artikel tersebut bahwa pendidikan karakter bangsa harus diberikan pada peserta didik. apalagi pelajran di sekolah sekolah kurang sekali akan materi budaya dan karakter bangsa. sehingga hanya menhasilkan lulusan yang belum berkarakter penuh. banyak kita jumpai para peserta didik melakukan tindakan yang tidak bermoral seperti tawuran para pelajar, kasar dalam berbicara, dan kurang menghormati orang yang lebih tua. padahal kita adalah orang timur yang menjunjung tunggi sikap halus dalam bertindak tanduk......
pendidikan karakter harus diberikan kepada semua anak usia dini, agar nantinya ia menjadi sosok yang berkarakter tinggi, mampu mengerti akan apa itu pendidikan, sejarah maupun hal hal yang menunjang kepribadiannya esok dengan sebenar benarnya..dan harus kita ketahui,pendidikan tidak hanya kita terima dan kita berikan pada lingkungan sekolah, tetapi juga lingkungan keluarga maupun masyarakat dengan meneladani tokoh tokoh sejarah yang memang pantas untuk kita jadikan pedoman dalam memutuskan sesuatu yang baik dan buruk.
Dan semoga bangsa ini lebih bermartabat di kalangan bangsa bangsa lain di dunia.

NAMA : DWI WIDYA NINGSIH
NPM : 10.1.01.10.0097
PRODI : PGSD

Unknown said...

saya setuju dengan artikel diatas, seharusnyakita lebih belajar dari toko2 sejarah diatas.selain mereka pandai/cerdas mereka juga mempunyai karakter.yaitu karakter kepribadian bijaksana,keadilan,kejujuran dan kesederhanaan.
indonesia memerlukan SDM dalam jumlah dan mutu yang memadai.untuk memenuhi SDM tersebut PENDIDIKAN BERPERAN PENTING.
Pendidikan tidak hanya diberikan disekolah saja tetapi di lingkungan keluarga,masyarakat,dan pemerintah.
seharusnya karakter itu dibentuk sejak dini agar kelak dapat menjadi pondasi dalam kehidupan kita.
banyak generasi muda di Indonesia yang berprestasi tetapi kurangnya perhatian dari pemerintah saat ini menjadikan negara kita di cap sebagai "kelas kacung"
gimana mau peduli? sedangkan mereka saja lagi sibuk memikirkan bagaimana jabatan bisa naik dan mengumpulkan harta sebanyak mungkin.
banyak cara yang bisa membentuk karakter.salah satunya yaitu di sekolah bisa menyelenggarakan ekskul dan peningkatan mutu akademik. dengan ekskul diharapkan bisa membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan potensi,bakat,dan minat. selaini itu juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial serta potensi dan prestasi pesera didik.
mengamalkan ajaran agama sesuai kenyakinan juga bisa mempengaruhi perkembangan peserta didik. masih banyak lagi cara yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter.
harapan saya, AYOLAH GENERASI MUDA INDONESIA JANGAN MAU DI CAP SEBAGAI KELAS KACUNG. CINTAI NEGERI SENDIRI DENGAN KEJUJURAN,MENGHARGAI SATU SAMA LAIN,KEADILAN.JADILAH MASYARAKAT YANG CERDAS DAN BERMARTABAT.UNTUK PEMERINTAH,ORANG TUA, MASYARAKAT JADILAH PANUTAN BAGI KITA GENERASI MUDA.CINTAI JUGA BUDAYA KITA.
"HIDUP GENERASI MUDA,DAN HIDUP UNTUK INDONESIA"


NAMA: NOVIE NOR ARLITASARI
KELAS:PGSD/IF
NO:4

Unknown said...

pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu dikuatkan kembali pada saat budaya, moral, dan karakter bangsa Indonesia tengah terpuruk saat ini. Hal itu terlihat dari maraknya pelaku tindakan korupsi, tak sungkan lagi melakukan pembohongan publik,kurangnya sikap hormat terhadap orangtua, dan kendurnya daya juang anak bangsa.

Ketika ditanyakan apa bentuk evaluasi terhadap penilaian pendidikan budaya dan karakter bangsa, budaya dan karakter bangsa tidak bisa dihitung dengan angka-angka. Pendidikan itu terlihat dari perubahan sikap dari anak didik.
NAMA : PUPUT YUWANITA
PRODI : PGSD
KELAS : I.G
NPM : 10.1.01.10.0306

Unknown said...

Kalau menurut saya,pendidikan yang sekarang ini masih banyak sekali kekuranagan baik dari sisi pendidikan sendiri dan peserta didik serta masih banyak sekali vaktor lainnya namun dengan adanya kekurangan inilah kita bisa mengetahui seberapa kualitas pendidikan di negeri kita dan merencanakan usaha untuk memperbaikinya .
Saya setuju dengan pendidikan karakter tersebut.Karena dalam pendidikan tersebut,seseorang akan diarahkan menuju pendidikan dan pekerjaan yang benar-benar dia inginkan dan sesuai dengan kemampuannya.Selain itu,pendidikan karakter ini juga memberikan pendididkan terhadap aklak seseorang,sehingga diharaokan seseorang tersebut mendapatkan kualitas yang baik dan tidak timbul permasalahan-permasalahan aklak seperti gayus.

Nama :Silka Agustina
Kelas :IG
Prodi :PGSD
NPM :10.1.01.10.0372

Unknown said...

Saya setuju dengan apa yang dibicarakan pada hal yang ditulis oleh sejarah.Sejarah itu tidak akan merekam seorang tokoh yang biasa-biasa saja, melainkan sejarah merekam dan menulis peristiwa-peristiwa yang luar biasa yang diberikan atau telah ditemukan oleh tokoh-tokoh sejarah. Mereka itu adalah manusia-manusia yang mempunyai karakter yaitu kumpulan kualitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia, seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan dan kesederhanaan.Karakter juga mencakup integritas moral baik dan terhormat diramu dengan tempat bersama kecerdasan dan kepandaian. Membangun karakteritu tidak sulit dan tidak mudah. Mudah apabila karakter tersebut itu dibangun dengan sedini mungkin sejak anak itu mengenal angka.
Jika dicermati materi dan metode pendidikan di Indonesia akan terasa kurangnya muatan-muatan pendidikan yang dapat menghasilkan manusia-manusia yang berkarakter dan kegiatan berkarakter adalah pendidikan sejarah dan budaya bangsa. Pada saat ini pendidikan di Indonesia mencoba”Sinergis” dengan pasar, apa yang sedang dan akan ramai itu yang akan ditingkatkan. Namun kenyataannya pendidikan yang dibangun saat ini konsep yang cenderung menghasilkan manusia-manusia kelas kucing. Seharusnya pendidikan yang semacam ini harus dirubah dengan baik supaya tidak menghasilkan manusia-manusia kelas kucing seperti manusia-manusia sekarang ini. Apabila manusia-manusia yang berada di negeri yang kaya akan SDA dan kaya akan SDM yang mempunyai karakter yang bermacam-macam. Mungkin karakter tersebut dikembangkan akan jadi manusia-manusia yang baik dan bisa menjadi sejarah yang akan diingat oleh orang, namun apabila peristiwa-peristiwa yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja itu bukanlah sejarah.

Nama : Erik kurniawati
Kelas : PGSD/1B
NPM : 10.1.01.10.0112

David said...

saya setuju dengan pendapat tersebut karena tanpa adanya karakter pada suatu pendidikan, akan menjadikan bangsa kita ini terus menenus statis dan tidak akan maju pada dunia pendidikannya.dan hanya akan menjadikan lulusan dari indonesia ini lulusan kelas kacung,

manusia di ciptakan dengan dikaruniai sebuah akal dan pikiran. jika kita tidak bisa menata semua itu pada jalur yang benar maka akan menghancurkan diri sendiri atau bahkan lingkungan kita, coba bayangkan andai kemampuan yang mumpuni itu digunakan untuk kejahatan atau melanggar undang - undang. akan jadi apa bangsa ini
maka dari itu pendidikan sekarang sebaiknya jangan hanya mengejar kemajuan zaman, tapi juga harus menanamkan sifat kebijaksanaan, keberanian, keadilan dan kesederhanaan,integritas, moral yang baik dan terhormat diramu dengan tepat,bersama kecerdasan dan kepandaian agar bangsa ini tidak dia cap sebagai lulusan kelas kacung

nama : DIAN MARDIKAWATI
kelas : I G
NIM : 10.1.01.10.0076

Ulfa's Blog said...

pembentukan karakter sejak dini memang sangat dibutuhkan untuk mencetak anak bangsa yang berkarakter sesuai pribadi Bangsa Indonesia sendiri. Saya sangat setuju dengan adanya program pemerintah untuk memasukkan “ Pendidikan Karakter Bangsa ” dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
Indonesia memang sangat membutuhkan pribadi – pribadi yang mumpuni, dalam arti jujur, cerdas, berbudaya, dan berkarakter sesuai pribadi Indonesia.
Menurut saya….selain pendidikan Karakter Bangsa dalam instansi – instansi pendidikan formal “Pendidikan Pesantren” juga sangat berperan dalam membentuk karakter peserta didik, terutama dalam hal pembentukan akhlak. Coba bayangkan jika anak bangsa memperoleh pendidikan karakter serta pendidikan pesantren sebagai pemantab pembentukan akhlak. Pasti Indonesia mampu melahirkan pemimpin – pemimpin yang handal tidak hanya dalam kancah dunia..
lalu….kenapa tokoh – tokoh dalam sejarah sangat fenomenal?? Sangat jelas dunia hanya akan merekam sesuatu yang “ LUAR BIASA ” saja dan cenderung mengabaikan hal – hal yang biasa
oleh karena itu…. “karya – karya individu anak bangsa yang luar biasalah yang akan di lihat oleh dunia” now……

nama : ulfatuni`mah
kelas : I - H
no. abs : 42
nim : 10.1.01.10.0409

dyah'blogg said...

menurut saya…semuai ini kebanyakan pelajar cenderung menyelehkan masalah “ tapi tidak semua pelajar…
saya setuju kalau pendidikan di Negeri ini tidak hanya bertanya atau membahas tentang hokum newton, kalkulus, atau hokum probabilitas, tetapi juga memperbincangkan dan mempelajari tentang filosofi kebenaran, nilai, kejujuran keadilan dan prima causa.
Karena bidang tersebut sangat baik dan sangat memberi peluang untuk melatih kejujuran dan kebenaran di semua kalangan. Dan nantinya kalau kita menjadi seorang pejabat atau pimpinan di negeri ini di jamin….!!tidak akan ada korupsi atau membuat Negara ini geram akan kepemimpinan.
Karena apa???kita sebelumnya sudah belajar tentang filosofi kebenaran, kejujuran dan keadilan, setidaknya kita sudah mempelajari itu dan menerepkan dalam kehidupan sehari – hari.
Dan kita tidak hanya mempelajari hokum newton, kalkulus dan sebagainya, Karena apa? Biar pengetahuan yang dimiliki oleh pelajar di negeri ini tidak itu – itu saja. Di Negara ini harus memiliki seorang pemikir dan tanggung jawab. Dan memiliki perilaku adil, jujur dan benar. Kalau itu ada di negeri ini pastilah negri kita akan maju dan lebih meningkatkan kualitas. Gunakanlah sumber daya alam dan sumber daya manusia sebaik mungkin dan sebenar – benar mungkin.

nama : dyah ayu palupi
kelas : I - H
nim : 10.1.01.10.0089
prodi : PGSD

tama said...

saya sangat setuju dengan artikel diatas, sekarang ini pendidikan menentukan karakter bangsa banyak sekali program pemerintah untuk memasukkan semua kurikulum baik formal maupun non formal serta pendidikan agam semua dimuati pendidikan moral.
usia dini merupakan masa seseorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut dimasa depan.
pendidikan di Indonesia akan sangat terasa sekali kurangnya muatan - muatan pendidikan karakter salah satunya adalah pendidikan sejarah dan budaya bangsa. dengan materi dan metode pendidikan yang baik para pelajar yang ahli dan mumpuni serta sedikit keberuntungan di segi bedang keahlian mungkin mampu bersaing secara global.

nama : yoga utama
kelas : I - H
no.abs : 47
nim : 10.1.01.10.0436
prodi : PGSD

Anonymous said...

Setuju, kita ketahui negeri kita kaya akan sumber daya alam manusia yang berkarakter tapi mereka tidak memiliki karakter bangsa karena pada dasarnya mereka tidak terlalu memperhatikan betapa pentingnya karakter bangsa. Mereka tidak peduli tentang asal-usul sejarah bangsa bahkan belajar sejarah pun sangat membosankan . mereka tidak pernah peduli terhadap para pejuang bagi m,erka sudah masa lalu . kalau saja mereka tahu betapa pejuang kita rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk negri ini maka para masyarakat indonesia akan seperti para pejuang kita mempunyai karakter bangsa . oleh sebab itu mari kita para generasi tanankam karakter bangsa sejakk usia dini.
Karena karakter bangsa itu perlu sekali buat pondasi untuk masyarakat negri kita . kita harus mempelajari sejarah bangsa Indonesia supaya kita bisa menghargai para pejuang kita . kita bisa memjukan Negara kita agar lebih makmur dan sejahtera . kita ketahui negri kita kaya akan SDA tapi tidak bisa memanfaatkan. Pentingnya pendidikan karakter bangssa selain memperkecil resiko kehancuran karakter juga menjadi modal yang sangat kuat sangat penting untuk bersaing dan bekerjasama secara tangguh dan terhormat ditengah-tengah bangsa lain,.

Nama : Ragil triwijayanti
NPM : 10.1.01.10.0312
Prodi : PGSD
Kelas : IF

Unknown said...

Setelah membaca dan memahami artikel tersebut,saya setuju jika pendidikan sekarang juga menggunakan pendidikan karakter.sebab bangsa indonesia merupakan negara yang banyak memiliki nilai sejarah yang tinggi.banyak bangsa lain yang belajar budaya dan sejarah bangsa indonesia.sedangkan bangsa indonesia sendiri belum tentu memahaminya dengan baik dan benar,sebaiknya negara kita mengutamakan pendidikan yang terkait nilai sejarah bangsa kita,seperti pendidikan yang mengutamakan sebuah karakter bangsa sendiri.
Dengan adanya pendidikan karakter yang memungkinkan peserta didik atau generasi penerus dapat memahami karakter bangsa sendiri dan menjadikan sebuah calon pemimpin yang mengerti karakte suatu bangsa yang memiliki nilai nilai sejarah yang bisa menjadi panutan.
Pelajaran karakter terhadap peserta didik atau calon generasi penerus akan membawa dampak terhadap bangsa.dengan adanya pendidikan tersebut maka calon-calon generasi dapat membawa bangsa menjadi lebih maju.karena kita bisa menunjukkan bahwa generasi penerus kita bisa dan memiliki pengetahuan yang luas tentang karakter bangsanya,dan pengetahuan yang lain.


NAMA : Rizke Mahmudha
Kelas : 1F
NPM : 10.101.10.0346
FKIP/PGSD

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel ini.isi artikel ini tentang bagaimana cara untuk menciptakan generasi muda atau pemimpin yang berkarakter.dan untuk membangun karakter yang baik harus di mulai sejak anak mengenal kata.karena usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dan manusia dapat menghasilkan suatu ide idea tau kesimpulan yang berguna untuk bangsa.
Pendidikan sangat di perlukan untuk membangun seorang pemimpin yang berkarakter.sebab karakter kerupakan kumpulan kualitas terbaik yang mungkiun dimiliki seorang manusia seperti kesederhanaan,kebijakan,serta keberanian yang dikembangkan dengan kepandaian setiap individu masing masing.
Agar terciptanya generasi muda yang berkarakter,pendidikan sangat diperlukan untuk melahirkan pemimpin berkarakter yang dapat memajukan Negara.karena kemajuan Negara dan keamanan bangsa kita di tentukan oleh calon calon pemimpin bangsa.


Nama: Dwi Sulis Setyorini
klas: 1B
prodi: FKIP/PGSD
NPM: 10.1.O1.10.0094

Unknown said...

Menurut pendapat saya.saya sangat menghargai perjuangan oara pahlawan,jasa para pahlawan harus tetap kita kenang karena bagaimana pun juga para pahlawan telah memperjuangkan Negara kita.dan sebagai generasipenerus seharusnya memiliki karakter yang patut di teladani seperti para pahlawan terdahulu.dan membangunkarakter tidak sulit sekaligus tidak mudah.tidak sulitnya karena bangsa ini memiliki banyak kearifan local sebagai materi,sementara tidak mudahnya,karena hal tersebut harus di sampaikan dan dilatih sedini mungkin.
Apalagi sekarang-sekarang ini banyak pemuda yang melakukan aksi brutal,pergaulan semakin kacau yang mengakibatkan bangsa Indonesia mengalami keterpurukan dan kita harus menyadari bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus tetap memperjuangkan bangsa Indonesia seperti jasa para pahlawan terdahulu.


Nama : Eko Suci Susanti
Kelas : 1-B
Prodi : PGSD/FKIP
NIM : 10.1.01.10.0103

Unknown said...

Sejarah merupakan suatu ilmu yang mencatat / menyimpan tentang kejadian di masa lalu. Di dalamnya termasuk juga pendidikan dan karakter-karakter tokoh di masa lampau.
Pada umumnya setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda tinggal bagaimana cara kita untuk menggalinya. Karakter sangatlah perlu untuk digali dengan potensi-potensi yang kita miliki. Memang sulit untuk membentuk suatu karakter. Tapi tidak ada kata tidak mungkin untuk membentuk sebuah karakter. Karena karakter itu membentuk kepribadian setiap individu. Seperti halnya para pahlawan yang telah kita ketahui. Dengan berbeda-beda karakter,berbiau-bilau mampu mengatasi penjajah dengan cara-cara yang berbeda-beda. Sehingga mereka begitu mudah terlintas dalam pikiran kita walau berusaha dilupakan , mereka akan tetap tercatat dalam dlam sejarah dan akan tetap abadi di benak kita.
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mendapat seorang manusia yang berkarakter. Dengan pendidikan manusia akan lebih berkarakter dan potensi-potensi yang ada dapat tergali. Sedangkan ilmu pendidikan yang memiliki muatan karakter salah satunya adalah ilmu sejarah. Mungkin di mata beberapa orang,pendidikan sangatlah membosankan. Karena membahas masa lalu atau mengingat yang lalu-lalu. Tapi di luar itu semua pendidikan sejarah adalah muatan materi yang menjadikan manusia sebagai manusia yang berkarakter,berkepribadian menarik dan memiliki kualitas yang baik.
Namun,jika lebih kita cermati,pendidikan di indonesia memangglah sangat kurang dan sangat ketinggalan,terutama muatan-muatan/materi-materi pendidikan yang berisi tentang pendalaman mengenai karakter dan membentuk kepribadian setiap individu. Ini di dapat karena kurang mendapat perhatian terutama di Indonesia ini. Mengapa bisa terjadi? Kita lihat,bahkan pada sat di perguruan tinggi jarang ada organisasi politik dan anarki, bagaimana bangsa ini bisa maju,kalau manusia-mannusia di dalamnya seperti ini sedari dulu, seharusnya pendidikan karakter ditanam sejak kecil/sedari dini, yaitu sejak anak mulai mengenal objek,kata,dan mencoba memahami sesuatu. Jika inibisa kita lakukan,maka secara alamiah atau sengaja tidak sengaja akan muncul calon-calon pemimpin bangsa yang berkualitas dan berkarakter dan negara ini akan kaya dengan sumber manusia yang berkualitas tinggi dan berkarakter.
Nama: dwi indrawan
Kelas: 1B
Prodi: FKIP/PGSD
NPM: 10.1.01.10.0091

Unknown said...

NAMA : DIANA ANDRIANI
KELAS : 1B
NPM : 10.1.01.10.0082
PRODI : PGSD


Menurut pendapat saya tentang artikel Pendidikan Karakter Bangsa,saya sependapat dengan isi artikel tersebut.Karena dengan adanya artikel tersebut manusia atau masyarakat bisa lebih mengerti tentang apa itu pendidikan karakter bangsa.Didalam penelitian sejarah manusia yang berjasa dan menemukan penelitian-penelitian lah yang akan ditulis oleh para sejarah.
Dalam mewujudkan seorang yang berkarakter harus memiliki keberanian,keadilan,kebijaksanaan dan juga karakter yang integritas.Di era globalisasi sekarang ini banyak kita jumpai tenaga pendidikan yang cara mengajarnya dengan cara yang tidak sewajarmya,yaitu para pendidik tidak menciptakan sistem pembelajaran yang tenang dan menyenangkan tetapi malah dengan cara-cara yang tiidak diinginkan semua siswa.Jadi dalam menciptakan karakter bangsa yang baik,kita harus menciptakan sikap yang baik,terhormat,serta bermoral.

Unknown said...

Saya setuju debgan artikel ini karena Indonesia kurang sekali orang yang memiliki karakter. Dizaman sekarang orang lebih memilih membeli daripada membuat sendiri, jadi orang tidak berusaha terlebih dahulu untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Oleh karena itu juga negeri ini tidak berkembang seperti negara lain dikarenakan otak manusia di negeri ini tidak digunakan sebaik-baiknya dan lebih menyukai hal yang instant. Mungkin jika manusia mau mengembangkan otaknya maka negeri ini bisa berkembang karena sebenarnya dinegeri ini banyak SDM yang belum dikembangkan.
Jika SDM dan SDA yang ada dinegeri ini, bisa dikembangkan maka negeri ini bisa menjadi negara yang maju apabila SDM dan SDA dinegeri ini sangatlah banyak sekali. Tetapi terlebih dulu kita harus mengembangkan SDM karena itu adalah pangkal dari berkembangnya suatu negara.

Nama: Putri Kiana
Kelas: 1 F
Prodi: PGSD
NPM: 10.1.01.10.0307

Unknown said...

saya setuju dengan artikel ini,
karena manusia adalah makhluk yang berkembang dan di dalam setiap dirimanusia memiliki karakter-karakter yang berbeda. membangun karakter tidak sulit juga tidak mudah, tidak sulit karena bangsa kita memiliki banyak kearifan lokal sebagai materi tidak mudah, karena hal tersebut harus disampaikan dan dilatih sedini mungkin. dimulai dari masih kecil. agar bisa membentuk karakter diri yang baik.

pevinda ayu cahyo s.
PGSD,
IH,

Unknown said...

Setelah membaca artikel ini , saya sangat setuju dengan artikel ini , menurut saya pendidikan di Indonesia sangatlah kurang.Terbukti dengan masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda kurangnya mengingat pendidikan tentang sejarah dan budaya-budaya bangsa.Pendidikan tentang sejarah dan budaya bangsa sangatlah penting bagi bangsa Indonesia.Tanpa adanya sejarah,kita tidak dapat memiliki budaya-budaya yang kita miliki sekarang.
Pada era globalisasi sekarang ini tidak mudah menghasilkan manusia yang berkarakter,contohnya saja banyak kita menjumpai tenaga pendidik yaitu para guru mendidik anak didik dengan cara keras.Akibatnya anak didik tidak malah menjadi cerdas berfikir justru menjadi tertekan.Selain itu banyak seperti mahasiswa yang anarkis,contohnya saja melakukan demo-demo yang tidak jelas layaknya mereka tidak pantas disebut mahasiswa sebagai mahasiswa seharusnya.
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk dapat menghasilkan seorang manusia yang berkarakter.dengan pendidukan manusia lebih berkarakter dan tergali potensi-potensi yang dimiliki.Sedangkan materi materi pendidikan yang memiliki muatan karakter adalah salah satunya pendidikan sejarah.Sejarah bukanlah pelajartan yang membosankan.Mungkin bagi beberapa orang , pendidikan sejarah itu sangat menyebalkan,karena hanya mengingat tahun,tokoh dan juga peristiwa.Tapi diluar itu semua pendidikan sejarah adalah muatan materi yang menjadikan manusia sebagai manusia yang berkarakter, berkepribadian menarik dan memiliki kualitas terbaik .



NAMA : DIAN KUSUMA RINI
KELAS : IB
NPM : 10.1.01.10.0075
PRODI : PGSD

Unknown said...

Assalamualaikum wr.wb

Saya sependapat dengan artikel yang ada di atas,bahwa pada umumnya setiap manusia pasti mempunyai sebuah karakter yang berbeda beda.Tinggal bagaimana cara kita untuk menggalinya . Karakter sangatlah perlu digali dengan potensi-potensi yang kita miliki. Mungkin untuk membentuk sebuah karakter pada diri seseorang itu tidaklah mudah dan sulit. Karena karakter itu membentuk kepribadian setiap individu.Seperti halnya para pahlawan yang sudah kita kenal.Dengan segala macam karakter yang mereka miliki,mereka bisa melawan para penjajah.Sehingga mereka begitu mudah terlintas dalam benak kita.Walau berusaha dilupakan mereka akan tetap tercatat dalam sejarah,sedalam apapun kita coba untuk mengubur,mereka akan tetap selalu muncul dalam permukaan .
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk dapat menghasilkan seorang manusia yang berkarakter.dengan pendidukan manusia lebih berkarakter dan tergali potensi-potensi yang dimiliki.Sedangkan materi materi pendidikan yang memiliki muatan karakter adalah salah satunya pendidikan sejarah.Sejarah bukanlah pelajartan yang membosankan.Mungkin bagi beberapa orang , pendidikan sejarah itu sangat menyebalkan,karena hanya mengingat tahun,tokoh dan juga peristiwa.Tapi diluar itu semua pendidikan sejarah adalah muatan materi yang menjadikan manusia sebagai manusia yang berkarakter, berkepribadian menarik dan memiliki kualitas terbaik .
Namun jika lebih kita cermati ,pendidikan di indonesia memang sangatlah kurang dalam mengadakan muatan muatan atau materi materipendidikan yang berisi tentang pendalaman mengenai karakter dan membentuk kepribadian individu.Pendidikan karakter masih kurang mendapat perhatian yang lebih terutama di indonesia.Mengapa ini bisa terjadi ????? bahkan saat di perguruan tinggi jarang ada organisasi yang bersiofat demokratis,mereka lebih cenderung mengarah ke organisasi yang bertujuan politik dan anarkis. BAgaimana bangsa kita akan bangun , jika keadaan negri kita tetap anarkis dan tidak mempunyai karakter kepribadian bangsa. Seharusnya penmdididkan karakter ditanam kan sedari dini,yaitu dimulai sejak anak mulai mengenal kata dan mengidentifikasikan objek,mencoba memahami perilaku,dan bertanya tentang segala sesuatu .Jika ini semua bisa kita lakukan ,maka secara alamiah akan muncul calon calon pemimipin bangsa yang berkarakter.Tentunya negri ini akan kaya dengan sumber daya alam dan sumber daya m anusia yang berkarakter.

(DAILY MAYASITA DEVEGA / 1B/PGSD/ 10.1.01.10.0061)

Unknown said...

Saya setuju,
Pendidikan sejak dulu telah ada di Indonesia.Terbukti dengan adanya tokoh-tokoh pahlawan bangsa yang mencetak sejarah nasional.Tanpa pendidikan mereka mungkin akan susah meraih kemerdekaan.Walaupun pada masa itu pendidikan sangatlah minim bagi bangsa Indonesia.Contohnya hanya anak bangsawan atau golongan priyayi yang boleh bersekolah.Maka dari itu kebanyakan perlawanan di pelopori oleh para priyayi atau bangsawan.
Pendidikan sangat penting bagi anak,yang di awali pada anak usia dini sebagai sarana pembentuk karakter awal bagi anak.Tidak lupa peran pendidik sangatlah penting dalam hal ini.Kenyamanan,ketentraman,keamanan dalam kelas merupakan tanggung jawab pendidik.Dengan adanya suasana tersebut akan tercipta semangat belajar di dalam kelas.Sudah seharusnya pendidikan di Indonesia lebih dimajukan bukan hanya dalam hal intelektual saja,tetapi juga dalam hal emosional dan spiritual.Agar dapat melahirkan generasi bangsa yang bisa membawa nama baik bangsa Indonesia.Penanaman nilai-nilai dalam kehidupan juga hal yang perlu di ajarkan dalam sekolah,sebagai bekal menjalani kehidupan dalam keluarga,masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nama : Dinin Wulansari
Kelas : 1B
NPM : 10.1.01.10.0087

shetia hati said...

menurut saya hal tersebut perlu di lakukan untuk memajukan bangsa kita ini,bangsa yang baik adalah bangsa yang dapat membentuk karakter bangsa itu sendiri coba kita liahat di negara kita ini banyak sekali masalah yang melanda seperti ketata negaraan yang tidak dapat berjalan sesuai dengan fungsunya unruk membentuk karakter bangsa untuk menjadi bangsa yang setidaknya dapat di hormati oleh bangsa-bangsa lain sebagai contoh negara malasya y6ang berulang-ulang kali memprovokasi negara kita hal ini cukup membuktikan bahwa negara kita ini belum dapat menjadi bangsa yang yang baik d mata dunia . oleh sebab itu saya setuju dengan artikel ini perlu adanya perubahan nyata yang sangggup mengubah para masyarakat kita ini menjadi masyaralat yang mempunyai karakter kuat yang tentu saja dapat memajukan bangsa kita tercinta ini

Nama : aan dian andi c
Kelas : 1H
NPM : 10.1.01.10.0001

Ratri Asmara said...

Pada dasarnya sejarah adalah peristiwa yang sudah terjadi,dan pahlawan adalah bagian dari sejarah itu.Menurut sejarah memang sepantasnya masuk dalam kategori sejarah karena jasa-jasa mereka tidak sedikit bagi bangsa,orang sekitar,dan bagi generasi penerus karena berkat jasanya pun paling tidak kita bisa merasakan kemudahan dalam bermasyarakat sehari-hari.
Dan karena jasa-jasa orang-orang besar yang tertulis dalam sejarah kita juga bisa meniru jiwa patriotisme.Maka dari dari itu sebaiknya generasi penerus bangsa mau menghargai perjuangan dan pengorbanan beliau-beliau paling tidak kalau perlu kita harus meniru jiwa besar mereka.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai pahlawannya"


RIFA'ATUL RAHMA
10.1.01.10.0330
PGSD/ I.F

krisma said...

bangsa yang di katakan swebagai bangsa maju, juga harus berkarakter.
bangsa yang berkarakter tidak hanya di lihat dari SDA yang melimpah juga kaya adat istiadatnya, tetapi SDMnya juga harus berkualitas.
kualitas SDM di penagruhi tingkat pola pikir yang kritis, juga di barengi moral yang mulia.
pola pikir yang kritis akan mengantarkan seorang menjadi pemimpin yang berwibawa

nama : sukrisma bupa wijaya
kelas : 1H
NMP : 10.1.01.10.0388

Ratri Asmara said...

Saya setuju dengan artikel ini . Dengan menengok dan mempelajari kembali sejarah , kita akan mendapatkan pelajaran berharga yang dapat kita gunuakan untuk menghadapi masa depan dengan penuh rasa percaya diri dan tidak ragu2Jaman semakin maju dan tekhologi yg semakin canggih telah membawa berubahan pada bangsa Indonesia baik sikap maupun perilakunya.Saat ini Indonesia , bak perahu tanpa nahkoda , kita semakin kehilangan tokoh2 yg dapat menjadi panutan yang menuntun kita kearah yang benar.Karena itu pendidikan berkarakter perlu diajarkan ,dilaksanaka dan dikembangkan ,yg diharapkan dapat memunculkan perilaku dan sikap yang sesuai dengan nilai2 yang diharapkan masyrakat maupun bangsanya.Sehingga diharapkan dapat melahirkan jiwa2 kepemimpinan yg memiliki tanggung jawab, jujur dan adil yang saat ini dibutuhkan bangsa Indonesia. Tidak perlu disangsikan lagi, bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pihak baik rumah tangga dan keluarga, sekolah dan lingkungan sekolah, masyarakat luas. Pembentukan dan pendidikan karakter tersebut, tidak akan berhasil selama antar lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan keharmonisan. Dengan demikian, rumah tangga dan keluarga sebagai lingkungan pembentukan dan pendidikan karakter pertama dan utama harus lebih diberdayakan. Di samping itu tidak kalah pentingnya pendidikan di masyarakat. Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi terhadap karakter dan watak seseorang. Lingkungan masyarakat luas sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk pembentukan karakter. Oleh karena itu, membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak diperlukan, bahkan tidak bisa ditunda, mulai dari lingklingan rumah tangga, sekolah dan masyarakat dengan meneladani para tokoh yang memang patut untuk dicontoh. Semoga ke depan bangsa kita lebih beradab, maju, sejahtera kini, esok dan selamanya.Harapkan siswa akan lebih mampu memecahkan masalah sosial yang dihadapinya, karena bukan hanya memiliki kemampuan teknis-akademis (hard skill) melainkan juga memiliki kemampuan interaksi sosial (soft skill)


PRAMADHITA RESTININGRUM
10.1.01.10.0303
PGSD/ I.F

Unknown said...

Nama: Elitsasesmi vitrastuti
Kelas : 1G
Prodi : PGSD
Npm : 10.1.01.10.0108



Sejarah suatu pelaran yg membawa kita atau menuntun kita kembali ke masa lampau,sejarah menceritakan kehidupan tentang dimasa lalu salah satunya tentang jiwa kepahlawanan bangsa yg rela berjuang demi negaranya.
Pahlawan berjuang melawan penjajah tanpa mengharapkan imbalan atau hanya ingin mengejar kepopuleran semata,tetapi mereka berjuang demi kesejahterahan bangsa dan negara juga anak cucunya supaya dikemudian hari tidak terulang lagi hingga saat ini.
Karna itu kita sebagai generasi penerus bangsa wajib mengenang dan mengharumkan nama bangsa dan para pahlawan kita yg telah gugur dimedan perang.
Pelajar di indonesia perlu dan harus mengerti perjuangan para pahlawan sejak usia dini,bahkan para pelajar juga seharusnya mengerti tentang berorganisasi terutama di perguruan tinggi yg menurut saya memang sangat kurang,seharusnya itu semua dilakukan sejak dini,sejak kita semua mulai mengenal bangku sekolah sehingga dapat menciptakan pelajar yg dapat dipertanggung jawab kan kepandaiannya dan kwalitasnya.
Sehingga bisa membangun dan mengembangkan kemampuan bangsa dalam bidang apapun dengan sumber daya negara yg sudah tersedia.

chia windriantika said...

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu budaya (Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai Ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.
Artikel diatas menyinggung pembahasan mengenai pentingnya Sumber Daya Manusia yang berkarakter untuk membangun negeri. Saya setuju dengan statement tersebut karena hal tersebut menunjukkan bahwa kita memiliki sesuatu yang lain dari pada yang lain atau bisa dikatakan juga kita memiliki kekhasan tersendiri, pembeda dengan negara lain atas adanya karakter tersebut.
Pembentukan karakter memang harus kita tanamkan sedini mungkin. Akan tetapi disini kita harus memperhatikan lingkungan dalam pembentukan karakter tersebut. Kita ambil beberapa sampel diantaranya, pertama dan terdekat adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah faktor yang terdekat guna membentuk karakter seseorang sejak dini. Karena didalam keluarga tersebut ada perhatian khusus terhadap pembentukan karakter seseorang yaitu dari hubungan antara ayah, ibu, anak dan sanak saudara.
Sampel yang kedua adalah Lingkungan sosial (masyarakat. Lingkungan sosial adalah salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dibanding lingkungan keluarga dalam pembentukan karakter seseorang. Misalnya salah satu contoh dari lingkungan sosial tersebut dalam hubungan pertemanan dan interaksi sosial. Kedua contoh tertsebut malah akan riskan sekali membentuk karakter seseorang. Di sini perlu adanya balance atau nkeseimbangan antara lingkungan keluarga dan lingkungan sosial guna menghindari dampak negatif dari suatu pembentukan karakter yang negatif baik dari lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosial. Sebab ada juga dari lingkungan keluarga yang mendidik karakter seseorang menjadi negatif selain lingkungan sosial kebanyakan.
Sampel yang ketiga adalah dari Lingkungan pendidikan. Disini sengaja saya sendirikan antara Lingkungan sosial dan Lingkungan pendidikan karena titik pembahasan terdapat di Lingkungan pendidikan ini jika disangkut pautkan dengan artikel diatas. Sedikit menyinggung mengenai dunia pendidikan yang ada di Indonesia, bahwa dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini sngatlah bobrok baik dari segi kualitas pendidikan maupun para mahasiswa-mahasiswinya. Selain itu karena dampak kapitalisme dunia pendidikan bisa dipolitisi, diperjual belikan dan diprivatisasi. Disini berdampak pada kaum bawah yang hampir semua tidak bisa mengecap dunia pendidikan di Indonesia Raya ini yang kaya akan SDA dan SDM yang berkualitas "sebenarnya". Dari segi kualitas pendidikan memang benar di Indonesia dewasa ini mendidik seseorang yang pada akhirnya menjadi seorang kacung. Ada kaitannya dengan hal tersebut bahwa dunia pendidikan di Indonesia sudah mengikis sedikit demi sedikit materi menegenai karakter seseorang dan saya tegaskan disini dalam dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sangatlah cenderung menganak tirikan materi mengenai agama. Padahal melalui materi agama tersebut sangatlah mempengaruhi pembentukan karakter seseorang yang lebih baik. Jika kita sebagai seorang muslim, maka pendidikan agama islam sangatlah penting baik dari TK sampai Perguruan Tinggi dan sampai mati sekalipun. Dampaknya kepada mahasiswa dan mahasiswinya yang kebanyakan sekarang ini cenderung banyak yang berbuat hal-hal negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.


Saya setuju dengan statement, alangkah “hidup” suasana pendidikan di negeri ini apabila celoteh-celoteh siswa tidak hanya bertanya atau membahas hukum Newton, kalkulus atau hukum probabilitas, tetapi juga berbincang tentang filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima causa, dan di sana akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter. Sungguh! Akan tetapi bila semua filosofi tersebut distandarisasi dengan norma-norma agama bila kita muslim sudah pastilah harus sesuai dengan aturan islam, maka saya akan tambah setuju sekali.


Nama : Chia Windriantika
Kelas : 1-H
Prodi : PGSD
NIM : 10.1.01.10.0056

kartika agnestia melina said...

saya setuju dengan artiket ini.karena sebuah bangsa tidak luput dari sejarah bangsa tersebut.karena sejarah sangat berperan penting dalam bangsa itu sendiri.sejarah tidak hanya dipandang dari tingkat kecerdasan SDMnya.tetapi juga kesempatan,dan pemanfaatan kesempatan itu sendiri.jika kita memiliki sumber daya yang bagus,tapi kita tidak bisa memanfaatkannya,hasilnya sama saja.tetapi jika kita dapat memanfaatkan kesempatan yang ada,kita akan mempunyai jati diri yang berkarakter. tidak memandang tingkat pendidikan pahlawan kita,atau kemajuan teknologi bangsa itu,tetapi juga harus melihat dari sisi kesempatanya. apa bedanya negara kita dulu dan sekarang,toh.. kita sama-sama dijajah.bedanya bangsa kitalah yang menjajah bangsanya sendiri. tetapi dengan cara yang lebih halus. untuk apa sekolah tinggi-tinggi,kalo hanya untuk korupsi. apakah gelar yang sulit kita dapatkan hanya untuk menggerogoti uang rakyat. mungkin dulu kita lebih unggul dari negara serumpun kita.mereka mencari ilmu dari bangsa kita.tetapi anda bisa melihat,bagaimana????negara kita seperti diinjak-injak,diperbudak.negara serumpun bukan berarti mengakui apa yang bukan hak nya.tentunya bangsa ini bisa memperbaiki diri,negara yang sudah memiliki SDA yang sangat berlimpah.tentunya diiringi dengan SDM yang bagus juga.bukan ilmu untuk korup uang rakyat.dan menjual SDA kita dengan mentah.kita harus belajar mengolah SDA kita yang berlimpah ini.kita harus mencari ilmu yang bermanfaat,bukan mencari nilai.itu salah satu wujud kecintaan kita untuk bangsa.ilmu tidak hanya kita dapat di tempat formal.tapi dimana saja.ilmu tidak memandang umur,tempat,ataupun yang lain.kita harus merombak bangsa yang telah lama tertidur diatas puing-puing penderitaan bangsa sendiri.kita harus mewujudkan bangsa yang berkarakteristik demi terwujudnya bangsa dan negara yang kita impikan
nama :kartika agnestia melina
kelas:1-g
prodi:pgsd
npm :10.1.01.10.0200

Scrib said...

Nama : Ahmad bintoro

Kelas : 1H

Prodi : PGSD

NPM : 10.1.01.10.00016


Kita melihat dan menilai seseorang karena dia memiliki suatu nilai dan karakteristik yang tinggi.Oleh karena iti manusia dikatakan punya sejarah dalam bidang apapun tidak harus dia kaya harta,punya ilmu dan pengalaman.Namun orang itu dikatakan bersejarah bila orang tersebut dapat menorehkan apa yang dia punyai dan tidak dapat dilupakan oleh orang kapanpun juga.
Akhir akhir ini persaigan didunia global terutama didunia pendidikan sangatlah ketat.Oleh sebab itu kita harus tanggap membaca situasi dan kondisi negara kita saat ini.Janganlah kita menjadi budak dinegara kita sendiri dengan sumber daya alam yang melimpah ruah.Jadilah orang seperti para pejuang kita terdahulu.saya setuju biarpun mereka hanya modal hanya bermodal berani mati tapi mereka rela mati demi kebebasan Negara kita.Sebagai generasi penerus bangsa mari kita membuat hal yang bersejarah disebuah bidang yang sangat kita tekuni.Dengan ketekunan kita akan lebih berguna nantinya dan kedepannya kita akan diingat bahkan bersejarah untuk anak cucu kita kelak.
Namun pendidikan dinegara kita masih sangat rendah.Untuk itu pemerintah harus ikut andil dalam mengatasi masalah ini.Dan kita sebagai orang berpendidikan harus siap dan semangat menghadapi kemajuan zaman yang semakin kompleks

Ada pepatah bilang “ CARAILAH ILMU KE NEGERI CINA “ selagi kamu mampu

Oleh sebab itu pendidikan sangat lah penting agar kemugkinan kedepanya kita akan diingat oleh generasi dimasa yang akan datang

Unknown said...

Assalamualaikum.wr.wb
Saya sangat setuju dengan artikel ini sebab dijelaskan untuk menjadi manusia yang berkarakter yang cerdas. penanaman karakter pada manusia harus dimulai sejak dini. karena pendidikan diusia dini sangat mudah karena pada usia dini itu merupakan masa-masa seorang individu memiliki kemampuan menangkap sesuatau yang sangat luar biasa dan bisa menjadi pondasi dimasa hidupnya kelak. memori yang terpatri saat ini akan membentuk karakter individu,SDA dapat dikembangkan meelalui berbagai berbagai cara dengan ini SDA sangat melimpah dan harus seimbang dengan SDM. manusia diciptakan untuk menjadu kholifah dan manusia dibekali otak-otak yang terdiri dari sejuta-juta sel otak dan menghasilkan ide-ide dan gagasan yang cemerlang untuk bangsa dan negara.
Artikel ini juga bisa menjadi tolak ukur untuk generasi muda sekarang,seharusnya generasi muda sekarag bercermin dengan generasi masa zaman penjajahan.yang penuh semangat mereka membantu bangsa ini dari penjajahan.kebijaksanan,kejujuran,keadilan,kecerasan jua mencangkup intergritas sosial moral yang baik.jadilah orang yang berkarakter yaitu orang yang mampu mengebangkan melalui pendidikan dan mampu memahami nilai-nilai keadilan,kejujuran. bila hal ini diterapkan saya yakin bisa menghasilkan manusia yang berkarakter baik.

Nama : Luluk ifatur Rohmah
NPM : 10.1.01.10.0223
Kls : I-B
Prodi : PGSD

nurulfatimah said...

Memang benar,Saya sependapat dengan artikel tersebut. Pendidikan kita selama ini, sepertinya lebih banyak menghasilkan generasi yang ikut-ikutan, pandai mengeluh, dan mengambil jalan pintas. Selain yang dicontohkan dari artikel tersebut, di sekolah misalnya, banyak anak yang ikut ujian nasional dibantu oleh gurunya atau pihak lainnya karena mengejar target kelulusan.
Sangat disayangkan. Kondisi yang seperti itu menunjukkan bahwa bangsa indonesia telah mengabaikan prinsip dasar pedagogi pendidikan berupa kedisiplinan sosial yang mampu mengarahkan dan membentuk pribadi anak didik.
Untuk menaggulangi hal tersbut bisa kita gunakan teori dari Lickona (2007) yang menyatakan: terdapat 11 prinsip agar pendidikan karakter dapat berjalan efektif: (1) kembangkan nilai-nilai etika inti dan nilai-nilai kinerja pendukungnya sebagai fondasi, (2) definisikan "karakter" secara komprehensif yang mencakup pikiran, perasaan, dan perilaku, (3) gunakan pendekatan yang komprehensif, disengaja, dan proaktif, (4) ciptakan komunitas sekolah yang penuh perhatian, (5) beri siswa kesempatan untuk melakukan tindakan moral. Berikutnya, (6) buat kurikulum akademik yang bermakna dan menantang yang menghormati semua peserta didik, mengembangkan karakter, dan membantu siswa untuk berhasil. (7) Usahakan mendorong motivasi diri siswa, (8) libatkan staf sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan moral, (9) tumbuhkan kebersamaan dalam kepemimpinan moral, (10) libatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra, dan (11) evaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai pendidik karakter, dan sejauh mana siswa memanifestasikan karakter yang baik.

Agar dapat berjalan efektif, pendidikan karakter dapat dilakukan melalui tiga desain, yakni; (1) Desain berbasis kelas, yang berbasis pada relasi guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pembelajar, (2) Desain berbasis kultur sekolah, yang berusaha membangun kultur sekolah yang mampu membentuk karakter anak didik dengan bantuan pranata sosial sekolah agar nilai tertentu terbentuk dan terbatinkan dalam diri siswa, dan (3) Desain berbasis komunitas. (http://metronews.fajar.co.id/read/91257/19)

Dalam mendidik sekolah tidak berjuang sendirian. Masyarakat di luar lembaga pendidikan seperti keluarga, masyarakat umum, dan negara, juga memiliki tanggung jawab moral untuk mengintegrasikan pembentukan karakter dalam kehidupan mereka.
Dengan demikian, pendidikan karakter akan senantiasa hidup dalam setiap generasi. Sejak anak lahir atau bahkan masih dalam kandungan, ketika berada di lingkungan sekolah, kembali ke rumah, dan bergaul dalam lingkungan sosial masyarakatnya, akan selalu menjadi tempat bagi anak-anak untuk belajar, mencontoh, dan mengaktualisasikan nilai-nilainya yang dipelajari dan dilihatnya itu. Semoga keadaan yang mengharukan ini bisa segera terobati dengan adanya kesadaran untuk berubah menjadi yang terbaik.amin

Nurul Fatimah
33/1H/PGSD/10.1.01.10.0294

Alifia said...

Menurut saya artikel ini sangat bagus karena artikel ini bisa membantu kita untuk menoleh kebelakang melihat sejarah yang dulu. Kita tahu bahwa manusia diciptakan sebagai mahluk yang memilki otak yang dapat berkembang secara terus-menerus hingga manusia meninggal. Membangun karakter bangsa tidak sulit tapi juga tidak mudah sebab tidak sulit dikarenakan bangsa ini memilki banyak materi sedangkan tidak mudah karena hal tersebut dilatih di masa usia dini. di usia dini merupakan masa seorang dapat merekam semua hal yang akan menjadi pondasi karakter individu di masa depan.
selain itu artikel ini didukung dengan adanya tolak ukur untuk generasi muda yang akan menghasilkan suatu ide/gagasan bagus yang berguna untuk kemajuan bangsa. tapijika tidak pernah menyentuh filosofis kejujuran,kebenaran,nilai,dan keadilan maka akan merusak dunia menjadi hancur.
Apabila kita cermati pendidikan di indonesia ini akan sangat terasa kurang muatan-muatan pendidikan yang dapat menghasilkan generasi muda/manusia yang berkarakter dan yang memilki pendidikankarakter salah satunya yaitu pendidikan sejarah. tapi saat ini generasi sekarang malahy kurag memerhatikannya mereka hanya bisa meniru budaya-budaya lain yang berdampak negatif pada dirinya sendiri!
Dengan demikian,pendidikan karakter akan senantiasa hidup dalam setiap generasi. pada waktu masih dalam kandungan/sudah lahir, ketika berada di lingkungan masyarakat,sekolah bahkan rumah akan selalu menjadi tempat bagi seorang anak untuk belajar dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang dipelajari.
dan kita tahu karakter bangsa ditentukan oleh karakter anak bangsa.

Nama : Dewi ratnasari
kelas/prodi : 1H/PGSD
N I M : 10.1.01.10.0070

riadwiastuti said...

Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan sumber daya manusia yang berkarakter akan menjadi bangsa yang maju. Dalam hal ini dikatakan bangsa yang maju adalah bangsa yang dapat bersaing secara sehat dengan Negara – Negara yang maju lainnya. Tetapi untuk mewujudkannya diperlukan sumber daya manusia yang berkarakter. Yaitu manusia yang memiliki kumpulan kwalitas terbaik yang mungkin dimiliki manusia. Yang bisa mejadikankan sumber daya alam menjadi lebih berharga dibandingkan sebelumnya.
Memang benar, membangun karakter sumber daya manusia tidak sulit sekaligus juga tidak mudah,seperti yang dikatakan beliau. Apalagi membangun karakter bangsa yang terlebih dulu harus membangun karakter manusianya. Dan karakter seorang manusia itu harus disampaikan dan dilatih sedini mungkin.
Menurut saya, sedini mungkin ini tidak hanya dimulai sejak sang anak mulai mengenal kata dan mengidentifikasi objek, mencoba memahami perilaku, dan bertanya tentang segala sesuatu. Tetapi sedini mungkin ini bisa dikatakan sejak seseorang masih menjadi anak. Karena perilaku kita di masa muda sedikit banyak akan menurun pada anak-anak kita di masa depan.
Tetapi kita juga jangan mengabaikan pendidikan anak di usia dini. Karena pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut di masa depan. Jadi, kita harus memperhatikan materi dan metode pendidikan yang bisa membentuk dan menghasilkan seorang manusia yang berkarakter. Yang nantinya bisa membentuk karakter bangsa kita, dan juga membawa bangsa kita ke arah yang lebih maju.

RIA DWI ASTUTI
PGSD/1F
10.1.01.10.0326

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel tersebut karena jika negeri kita kaya dengan SDA dan SDM berkarakter maka negeri ini akan maju dan mempunyai moral yang baik. Mungkin banyak orang yang tidak menyadarinya karena mereka hanya membahas hal-hal yang tersurat saja dan mengesampingkan hal-hal yang tersirat. Padahal dengan mempelajari hal-hal tersirat itulah akan terlahir calon-calon pemimpin yang berkarakter yang dapat dijadikan teladan bagi bangsa.

Jika hal tersebut terjadi maka mungkin para koruptor tidak akan merajalela di negeri ini. Bahkan tidak mustahil jika negeri kita dapat berprestasi dalam berbagai bidang karena sudah mempelajari filosofi kebenaran,nilai kejujuran,keadilan dan prima causa yang dapat membuat kita lebih mengerti dan mempunyai karakter.

NAMA : IKA PUTNIA SARI
KELAS : 1-G
PRODI : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0177

Unknown said...

Menurut pendapat saya pendidikan karakter bangsa Indonesia pada zaman sekarang memang sangat kurang,karena manusia zaman sekarang baru memiliki beberapa kemampuan lebih sudah sombong dan bersikap arogan.Dalam membangun karakter itu sendiri juga tidak sulit sekaligus juga tidak mudah.Tidak sulit karena bangsa ini memiliki banyak kearifan lokal sebagai materi,sementara tidak mudah karena hal tersebut harus di sampaikan dan di latih sedini mungkin.Karena di usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut di masa depan.
Metode pandidikan juga berpengaruh dalam menghasikan seorang manusia yang berkarakter.Karena pada zaman sekarang metode pendidikan hanya sebataskan mengingat,mengetahui dan melihat,seharusnya dalam menerima materi juga harus di mengerti dan di pahami.Di sisi lain forum diskusi juga sangat kurang,bahkan berorganisasi justru di manfaatkan untuk tujuan-tujuan politik praktis,saat ini pandidikan di Indonesia mencoba “sinergis” dengan pasar,namun pada akhirnya pendidikan yang di bangun dengan konsep ini berkecenderungan menghasilkan manusia-manusia kelas kacung (hanya bersaing dangan orang-orang itu saja).

Nama : epi eka sari
Kelas : 1.B
Prodi : pgsd
Npm : 10.1.01.10.0111

Unknown said...

Ya saya setuju,karena mereka adalah nama-nama tokoh dalam sejarah dan menciptakan kebudayaan Indonesia serta membawa perdamaian di masyarakat dan dunia.mungkin yang akan di tulis oleh orang-orang masa yang lalu sungguh ironis melihat zaman sekarang yang banyak kemajuan dalam IPTEK sehingga tidak di imbangi dengan karakter,sebab zaman sekarang sejak dari kecil tidak di ajari karakter tetapi ke zaman modern.
Seharusnya sejak usia dini harus di ajari karakter karena usia dini merupakan masa seorang manusia memiliki kemampuan merekam yang luar biasa.Sehingga manusia yang berkarakter sedikit,bahkan sekarang di pendidikan jarang di ajar tentang sejarah tokoh-tokoh zaman dahulu bahkan sering di lupakan dan kebudayaannya juga semakin hilang sebab orang-orang sekarang cenderung ke zaman modern dan terpengaruh oleh budaya asing.Maka,mulai sekarang mari kita tingkatkan dan mengingat tokoh-tokoh zaman sejarah kita dulu yang membawa perdamaian di masyarakat dan di dunia.

Nama : elis sukariana
Kelas : 1.B
Prodi : pgsd
no absent : 35

Unknown said...

Saya sangat setuju dengan artikel diatas,karena dalam dunia pendidikan sekarang masih banyak kalangan pendidik yang mengatakan bahwa keberhasilan pendidikan hanya diukur dari nilai akademisnya saja,belum ada yang berfikir bagaimana proses pembelajaran bisa membawa para siswanya untuk tidak hanya sekedar mendapat pengetahuan tetapi juga memiliki moral yang mencerminkan bangsa Indonesia.pendidikan di Indonesia seperti halnya permainan.jika sedang ramai dibicarakan maka itu akan banyak yang mempelajari.
Membangun karakter dan watak bangsa Indonesia melalui pendidikan berkarakter mutlak diperlukan dengan cara meneladani tokoh-tokoh sejarah yang patut dicontoh,agar kedepannya bisa lebih baik.pendidikan karakter memang sangta penting karena dengan pendidikan karakter kita dapat membentuk manusia yang adil,jujur,cerdas serta bijaksana,disamping itu karakter sangat penting untuk kemajuan bansa Indonesia di masa depan,karena tanpa karakter Indonesia akan kalah bersaing dengan bangsa lain dimasa depan mengingat kemajuan yang sangat pesat.

Nama : Alfa shabrina
Kelas : 1-A
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0026

Unknown said...

Saya setuju dengan artikel tersebut, karena sejarah merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk seseorang dan sejarah telah membentuk manusia menjadi seseorang yang berkarakter, karena sejatinya karakter seseorang dipengaruhi oleh peristiwa yang mereka alami sebelumnya yang disadari atau tanpa disadari sekali pun akan memberikan motivasi untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Oleh karena itu pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini karena pikiran anak masih bersih dan kemampuan anak untuk menyerap informasi masih sangat baik sehingga pada masa itu anak diharapkan mendapat pendidikan dan pembelajaran baik sehingga mampu membentuk manusia menjadi manusia yang berkarakter, sehingga di masa depan para generasi muda mampu bersaing dengan baik, jadi selaku generasi muda kita dapat berperan sebagai trend center, tidak hanya bangga karena mampu berperan sebagai follower, karena sejatinya bangsa Indonesia memiliki karakter dan kepribadian yang sangat luar biasa, hanya saja pemikiran yang selama ini berkembang yang menjadikan masyarakat lebih cenderung meniru yang sedang populer dari pada menciptakan yang mungkin akan menjadi populer.

Nama : Dyan Rahayu Trisnadita
NPM : 10.1.01.10.0099
Prodi : PGSD
Kelas : 1-B

kikiadjalah said...
This comment has been removed by the author.
kikiadjalah said...

Setelah membaca artikel bapak,saya merasa setuju dengan yang bapak tulis.
Karena menurut saya,untuk maju kedepan itu kita juga perlu melihat sejarah bangsa kita.
Karena dengan sejarah kita dapat melihat semangat-semangat para pahlawan kita dahulu.
Kita sebagai generasi muda wajib mempunyai semangat yang tinggi,untuk bisa lebih memajukan bangsa kita ini.
Selain semangat yang tinggi,pendidikan karakter juga bisa diberikan untuk pendidikan di Indonesia.
Supaya pendidikan di Indonesia bisa lebih maju,seperti negara-negara lain.
Untuk dapat bersaing dengan negara lain,kita harus berbenah diri.Kita harus lebih memperhatikan dan mempelajari lagi tentang pendidikan karakter bangsa.


Nama : Kiki Amelia Kristi
Npm : 10.1.01.10.0205
Kelas : 1h

Unknown said...

Menurut saya , penanaman karakter pada seseorang itu harus di mulai sejak sang anak mulai mengenal kata dan mengidentifikasi objek dan mampu bertanya segala sesuatu.karna membangun karakter tidak sulit , bila penanaman karakter di lakukan sejak dini . Karena pada usia dini (golden age) merupakan masa seseorang individu memiliki kemampuan mengingat yang sangat luar biasa dan bisa menjadi pondasi individu tersebut di masa depan . Karena seseorang tidak cuma mengandalkan keberanian , keadilan , kebijaksanaan , dan kesederhanaan , itu tidak cukup . Contohnya : Kalau kita berdiri di baris depan dalam sebuah peperangan tidak selalu berani , dalam kesempatan lain hal itu bisa membahayakan diri senadiri maupun orang lain . Karena karakter selain untuk membedakan dirinya dengan orang lain juga untuk menjadikan manusia mampu bersaing secara global . Pendidikan karakterdapat kita peroleh melalui materi pendidikan yang memiliki muatan Pendidikan karakter yaitu Pendidikan Sejarah dan Budaya . Tapi kenyataannya sekarang Pendidikan Sejarah begitu di remehkan oleh sebagian orang bahkan di kalangan pelajar Pendidikan Sejarah di anggap tidak penting . Padahal belajar Pendidikan sejarah dan Budayatidak hanya mengingat tahun,tokohdan peristiwa . Dan belajar Budaya tidak selalu mengidentifikasi sebuah seni tradisiberasal dan daerah mana . Karena sekarang budaya sudah banyak yang di modifikasi.
Saya sangat setuju artikel tersebut yang dapat memberi gambaran kepada kita bahwa memang Pendidikan karakter bagi penerus-penerus bangsa sangatlah penting dan bisa menjadi acuan bagi mereka-mereka.

Nama : Aditya Wisudawan
Npm : 10.1.01.10.0205
Kelas : 1H

Unknown said...

Saya sangat setuju dengan artikel ini,karena pendidikan karakter bangsa sangatlah penting bagi kita selaku generasi penerus bangsa.Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna,memiliki otak yang dapat berkembang secara terus menerus hingga manusia itu mati.Dan dengan otak maka manusia dapat menghasilkan ide-ide / gagasan -gagasan cemerlang yang yang berguna bagi kemajuan bangsa.Kecerdasan dan kepandaian manusia tidak akan ada gunanya jika tidak disertai dengan karakter,atau bisa disebut kumpulan kualitas terbaik seperti kebijaksanaan,keberanian,keadilan dan kesederhanaan.Kecerdasan dan kepandaianjika tidak disertai karakter bisa jadi kecerdasan dan kepandaian yang dimiliki manusia akan digunakan untuk kejahatan.Banyak contoh di bangsa kita ini yang tidak perlu saya sebutkan.Kita bisa membayangkan apa jadinya jika itu sampai terjadi!!Maka Hancurlah bangsa ini.
Penerapan pendidikan karakter bangsa harus dilakukan oleh semua komponen,pendidik pada khususnya,keluarga dan masyarakat pada umumnya.Dan demi melahirkan calon pemimpin bangsa yang berkarakter,maka dalam pendidikan memang diperlukan pemahaman tentang filosofi kebenaran,nilai,kejujuran,keadilan, dan prima causa.
INGAT : PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA berperan penting dan berpengaruh besar pada kemajuan bangsa demi mencapai kesejahteraan suatu bangsa.

WISNU YUSDIYANTORO
1H
PGSD
10.1.01.10.1426

Unknown said...

Assalamualaikum wr.wb

Saya sangat setuju dengan artikel ini, mengapa? Seperti yang kita tahu dengan mempelajari sejarah atau kejadian di masa lalu, di harapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menjalani kehidupan sekarang ini, kejadian yang terjadi di masa lampau dijadikan acuan dalam menentukan agar apa yang buruk dimasa lalu tidak terulang lagi di masa kini serta memperbaiki semua apa yang masih kurang di masa lalu di sempurnakan di masa kini atau di masa yang akan datang.
Jika mengingat sejarah perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan, tentu melalui proses yang sangat panjang. Dengan usaha, persatuan dan hadiah dari tuhan yang maha esa bangsa indonesia bisa mencapai kemerdekaan tsb. Di dalam sejarah ada yang disebut pahlawan yang slalu di kenang, namun di zaman sekarang ini masih banyak juga yang bisa di sebut pahlawan walau nama - nama mereka tidak tertulis di dalam buku sejarah. Dan siapa yang bisa di sebut pahlawan???
hati kita masing - masing pasti bisa tahu, jadi orang yang di katakan pahlawan bukan hanya mereka yang namanya di tulis di dalam buku sejarah.
Dengan adanya artikel ini, kita diharapkan untuk berfikir dan merenungkan sesuatu atas pertanyaan “ Mengapa mereka bisa disebut pahlawan dan bisa di kenang walauppun mereka bisa dikenal karena kejahatan yangdi mulikinya?”
Jawabanya adalah karena mereka memiliki karakter, memiliki kepribadian di mana kepribadian tersebut menjadi ciri khas dari maasing- masing individu.
Dengan adanya pendidikan berkarakter ini diharapkan anak-anak bisa memiliki kepribadian yang unik dari masing-masing individu, seperti bertanggung jawab, jujur, disiplin. Dan itu semua harus dibiasakan sejak usia dini, dimana pada usia ini dapat mudah di kontrol, dikendalikan dan dibina denan baik. Dewasa ini, pendidikan masih kurang menghasilkan seorang manusia yang berkarakter. Secara teori , dengan kearifan yang dimiliki bangsa saat ini seharusnya mampu bersaing secara global. Tapi dalam praktek, pendidikan kita saat ini hanya mampu menghasilkan seorang dengan karakter selalu pasiv, sehingga sulit menjadikannya untuk berkembang. Maka kita harus bisa mengajarkan sedikit demi sedikit tentang kebenaran, kejujuran, keadilan agar kelak pada usia dewasa anak tersebut sudah mempunyai karakter.Karena percuma kita pandai, genius tapi kita tak punya karakter, tidak punya keunikkan, tanggung jawab bahkan moral. Dalam sistem pendidikan, karakter akan menjadi tolak ukur suatu keberhasilan. Jadi membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak diperlukan dengan meneladani para tokoh yang pantas dicontoh baik dalam menguasai pengetahuan yang dimiliki serta karakter dari pahlawan tersebut. Ingat karakter bangsa akan muncul apabila anak bangsa tersebut juga mempunyai karakter.

Nama : Moh. Riski Miswana
Prodi : PGSD
Kelas : 1- H
NPM :10.1.011.00253
No. Absen : 26

cepty said...

Pendapat saya tentang:
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Setelah saya mengamati dan mengulas dari kutipan wacana tersebut, maka dapat saya bayangkan apabila suatu Negara memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi bias di pastikan Negara itu akan menjadi Negara kaya dan makmur. Dan untuk menjadi Negara yang kaya dan makmur itu juga tidak mudah kalau tidak di dukung dengan dua faktor tadi, yaitu SDA dan SDM. Dan kedua faktor itu harus saling berkaitan erat dan tidak boleh dipisahkan.
Memang untuk membentuk SDM yang bermutu semuanya di landasi dari pendidikan dan rasa cinta negeri. Karena pendidikan sangat penting bagi kecerdasan suatu bangsa atau negara. Bahkan dengan pendidikan itu pula yang nantinya akan membawa perubahan-perubahan dari suatu bangsa tersebut. Sebagai contoh SDA dapat di olah dengan sungguh-sungguh tanpa campur tangan dari negara lain, dan dari pendidikan itu pula yang akan membawa SDM menjadi cerdas, yang berguna untuk masa depan seseorang dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan memiliki kecerdasan dan kapandaian dari segala bidang maka manusia akan bisa mengolah SDA dengan baik, agar mampu membawa suatu negara yang maju dan kaya. Karena hasil olahan SDA dapat di gunakan untuk negara itu sendiri ataupun di eksport ke luar negri.
Jadi bisa di bayangkan jika negara memiliki SDA yang melimpah dan didukung SDM yang cerdas maka negara itu akan menjadi negara yang kaya dan sukses.


Nama : RERI PAMUNGKAS
Prodi : PGSD/1F
NPM : 10.1.01.10.0323

«Oldest ‹Older   1 – 200 of 231   Newer› Newest»

Post a Comment