PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Oleh : Tim Wacana Nusantara
Dikutip dari Wacana Nusantara, 23 Oktober 2010
(www.wacananusantara.org/)

Apa yang kira-kira terlintas dalam benak ketika kita menyebutkan nama-nama seperti Hayam Wuruk, Sanjaya, Purnawarman, Mulawarman, Sultan Hasanuddin, Patiunus, Pattimura, atau sederet nama lain yang telah mengukirkan nama dalam sejarah bangsanya? Apa yang kemudian menjadikan pendahulu-pendahulu kita tercatat dalam ingatan dan sejarah? Lantas, apa yang akan ditulis oleh orang-orang jauh di masa depan tentang kita?
Sejarah tidak akan menulis sebuah peristiwa biasa-biasa saja, ia tidak akan merekam seorang tokoh yang biasa-biasa saja. Sejarah akan menulis peristiwa dan merekam tokoh yang luar biasa, yang mengubah wajah peradaban sekelompok masyarakat atau dunia. Bagaimana pun kiprah seorang Tan Malaka berusaha dilupakan, sejarah akan tetap menjemput dan mencatatnya, sedalam apa pun Perang Paregreg mencoba dikubur, sejarah akan tetap mengangkatnya ke permukaan.

 Sesungguhnya, manusia-manusia macam apakah mereka itu? Sehingga mereka begitu dicintai oleh sejarah? Apakah mereka adalah orang-orang yang diberi kecerdasan berlebih? Kekuatan yang mumpuni? Atau sekadar orang yang tepat di saat yang tepat? Mungkin saja! Namun satu hal yang pasti, melalui sejarah pula kita akan menemukan bahwa mereka memiliki bahan utama yang menjadi dasar seorang manusia sejati—dalam bahasa popular, saat ini apa yang mereka miliki: karakter.
  Karakter adalah kumpulan kualitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan dan kesederhanaan, karakter juga mencakup integritas, moral yang baik dan terhormat diramu dengan tepat bersama kecerdasan dan kepandaian. Berdiri di baris depan dalam sebuah pertempuran tidak selalu berarti berani, dalam kesempatan lain hal tersebut justru membahayakan diri sendiri dan orang lain, begitu pun dengan  membagi rata sesuatu hanya berdasarkan jumlah tidak selalu dapat disebut sebagai adil.
 Membangun karakter tidak sulit sekaligus juga tidak mudah. Tidak sulit karena bangsa ini memiliki banyak kearifan lokal sebagai materi; sementara tidak mudah, karena hal tersebut harus disampaikan dan dilatih sedini mungkin. Sedari dini berarti dimulai sejak sang anak mulai mengenal kata dan mengidentifikasi objek, mencoba memahami perilaku, dan bertanya tentang segala sesuatu. Mengapa? Karena usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangat luar biasa dan segala memori yang terpatri pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut di masa depan.
Apabila kita cermati materi dan metode pendidikan di Indonesia akan sangat terasa sekali kurangnya muatan-muatan pendidikan yang dapat menghasilkan seorang manusia yang berkarakter, dan materi pendidikan yang memiliki muatan pendidikan karakter salah-satunya adalah pendidikan Sejarah dan Budaya Bangsa – tolong dipahami, belajar sejarah bukan hanya mengingat tahun, tokoh dan peristiwa, dan belajar Budaya Bangsa tidak selalu mengidentifikasi sebuah seni tradisi berasal dari suku dan daerah mana.
 Di sisi lain, forum diskusi, latihan merangkai konsep dalam sebuah uraian yang terstruktur kemudian mempresentasikannya, dan berorganisasi pun saat ini di semua tingkat pendidikan sudah sangat kurang, terutama di tingkat perguruan tinggi. Bahkan di tingkat ini, berorganisasi justru dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan politik praktis, ironis.
 Saat ini pendidikan di Indonesia mencoba “sinergis” dengan pasar, apa yang sedang dan akan ramai, itu yang akan ditingkatkan. Namun pada akhirnya pendidikan yang dibangun dengan konsep ini berkecenderungan menghasilkan manusia-manusia kelas kacung. Dengan materi dan metode pendidikan yang baik, para pengajar yang ahli dan mumpuni, serta sedikit keberuntungan, sisi bidang keahlian mungkin mampu bersaing secara global, namun tetap saja, hanya mampu bersaing di kelas kacung!
 Kami kadang berimajinasi, alangkah “hidup” suasana pendidikan di negeri ini apabila celoteh-celoteh siswa tidak hanya bertanya atau membahas hukum Newton, kalkulus atau hukum probabilitas, tetapi juga berbincang tentang filosofi kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, dan prima causa, dan di sana akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter. Sungguh!
 Mari rekan-rekan, kita merenung sejenak dan berimajinasi, apa yang akan terjadi dengan sebuah negeri yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan sumber daya manusia yang berkarakter!
 Salam Nusantara!

231 comments:

«Oldest   ‹Older   201 – 231 of 231   Newer›   Newest»
Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Rino said...

Saya sangat setuju dengan artikel tersebut, memang sangat memprihatinkan jika kita membahas tentang pendidikan masyarakat Indonesia yang masih dibawah rata-rata. Seperti jelasnya tentang sejarah dan budaya bangsa. Sejarah dan budaya bangsa tidak akan terhapus selama kita bisa memberitahu kepada generasi penerus bangsa dengan cara kita memberitahukanakan seni tradisi yang masih berjalan saat ini. Memang karakter bangsa Indonesia saat ini lebih mementingkan keperluannya sendiri dari pada keperluan orang lain dan masih kurangnya pendidikan karakter bagi setiap orang. Pemikiran bangsa Indonesia sekarang ini lebih mementingkan mendapatkan uang lebih banyak tanpa memikirkan dari mana uang tersebut didapatkan.
Oleh karena itu mari kita mencoba menghapus tentang pemikiran-pemikiran seperti itu.mari kita sebagai generasi muda mulai sadar dan jangan menggantungkan diri kita kepada orang lain, saatnya kita mulai bangkit dan menghapus pemikiran tersebut dan bebaskan pola pikir kita dari hal tersebut, jadi pendidikan karakter sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia saat ini, Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan.
Salah satu hal yang perlu kita tekankan dalam proses pembangunan karakter bangsa yaitu mengajarkan kepada generasi muda tentang rasa Nasionalisme, para generasi muda harus mengerti pentingnya kebersamaan dan menghargai kelebihan dan kekurangan setiap individu, karena karakter seseorang timbul dari pengalaman masa lalu dan membuat manusia sadar kemudian membuat mereka menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Maka dari itu sejarah dan budaya bangsa tidak boleh terhapuskan karena itu semua sangatlah penting untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Rino Ratu Farisa
10.1.01.10.0333
PGSD/1-F

Rino said...

Saya sangat setuju dengan artikel tersebut, memang sangat memprihatinkan jika kita membahas tentang pendidikan masyarakat Indonesia yang masih dibawah rata-rata. Seperti jelasnya tentang sejarah dan budaya bangsa. Sejarah dan budaya bangsa tidak akan terhapus selama kita bisa memberitahu kepada generasi penerus bangsa dengan cara kita memberitahukanakan seni tradisi yang masih berjalan saat ini. Memang karakter bangsa Indonesia saat ini lebih mementingkan keperluannya sendiri dari pada keperluan orang lain dan masih kurangnya pendidikan karakter bagi setiap orang. Pemikiran bangsa Indonesia sekarang ini lebih mementingkan mendapatkan uang lebih banyak tanpa memikirkan dari mana uang tersebut didapatkan.
Oleh karena itu mari kita mencoba menghapus tentang pemikiran-pemikiran seperti itu.mari kita sebagai generasi muda mulai sadar dan jangan menggantungkan diri kita kepada orang lain, saatnya kita mulai bangkit dan menghapus pemikiran tersebut dan bebaskan pola pikir kita dari hal tersebut, jadi pendidikan karakter sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia saat ini, Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan.
Salah satu hal yang perlu kita tekankan dalam proses pembangunan karakter bangsa yaitu mengajarkan kepada generasi muda tentang rasa Nasionalisme, para generasi muda harus mengerti pentingnya kebersamaan dan menghargai kelebihan dan kekurangan setiap individu, karena karakter seseorang timbul dari pengalaman masa lalu dan membuat manusia sadar kemudian membuat mereka menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Maka dari itu sejarah dan budaya bangsa tidak boleh terhapuskan karena itu semua sangatlah penting untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Rino Ratu Farisa
10.1.01.10.0333
PGSD/1-F

Rino said...

Saya sangat setuju dengan artikel tersebut, memang sangat memprihatinkan jika kita membahas tentang pendidikan masyarakat Indonesia yang masih dibawah rata-rata. Seperti jelasnya tentang sejarah dan budaya bangsa. Sejarah dan budaya bangsa tidak akan terhapus selama kita bisa memberitahu kepada generasi penerus bangsa dengan cara kita memberitahukanakan seni tradisi yang masih berjalan saat ini. Memang karakter bangsa Indonesia saat ini lebih mementingkan keperluannya sendiri dari pada keperluan orang lain dan masih kurangnya pendidikan karakter bagi setiap orang. Pemikiran bangsa Indonesia sekarang ini lebih mementingkan mendapatkan uang lebih banyak tanpa memikirkan dari mana uang tersebut didapatkan.
Oleh karena itu mari kita mencoba menghapus tentang pemikiran-pemikiran seperti itu.mari kita sebagai generasi muda mulai sadar dan jangan menggantungkan diri kita kepada orang lain, saatnya kita mulai bangkit dan menghapus pemikiran tersebut dan bebaskan pola pikir kita dari hal tersebut, jadi pendidikan karakter sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia saat ini, Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan.
Salah satu hal yang perlu kita tekankan dalam proses pembangunan karakter bangsa yaitu mengajarkan kepada generasi muda tentang rasa Nasionalisme, para generasi muda harus mengerti pentingnya kebersamaan dan menghargai kelebihan dan kekurangan setiap individu, karena karakter seseorang timbul dari pengalaman masa lalu dan membuat manusia sadar kemudian membuat mereka menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Maka dari itu sejarah dan budaya bangsa tidak boleh terhapuskan karena itu semua sangatlah penting untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Rino Ratu Farisa
10.1.01.10.0333
PGSD/1-F

Rino said...

Saya sangat setuju dengan artikel tersebut, memang sangat memprihatinkan jika kita membahas tentang pendidikan masyarakat Indonesia yang masih dibawah rata-rata. Seperti jelasnya tentang sejarah dan budaya bangsa. Sejarah dan budaya bangsa tidak akan terhapus selama kita bisa memberitahu kepada generasi penerus bangsa dengan cara kita memberitahukanakan seni tradisi yang masih berjalan saat ini. Memang karakter bangsa Indonesia saat ini lebih mementingkan keperluannya sendiri dari pada keperluan orang lain dan masih kurangnya pendidikan karakter bagi setiap orang. Pemikiran bangsa Indonesia sekarang ini lebih mementingkan mendapatkan uang lebih banyak tanpa memikirkan dari mana uang tersebut didapatkan.
Oleh karena itu mari kita mencoba menghapus tentang pemikiran-pemikiran seperti itu.mari kita sebagai generasi muda mulai sadar dan jangan menggantungkan diri kita kepada orang lain, saatnya kita mulai bangkit dan menghapus pemikiran tersebut dan bebaskan pola pikir kita dari hal tersebut, jadi pendidikan karakter sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia saat ini, Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan.
Salah satu hal yang perlu kita tekankan dalam proses pembangunan karakter bangsa yaitu mengajarkan kepada generasi muda tentang rasa Nasionalisme, para generasi muda harus mengerti pentingnya kebersamaan dan menghargai kelebihan dan kekurangan setiap individu, karena karakter seseorang timbul dari pengalaman masa lalu dan membuat manusia sadar kemudian membuat mereka menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Maka dari itu sejarah dan budaya bangsa tidak boleh terhapuskan karena itu semua sangatlah penting untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Rino Ratu Farisa
10.1.01.10.0333
PGSD/1-F

Unknown said...

Pendapat saya tentang:
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Karakter Bangsa adalah Cerminan Bangsa

Apapun yang dilakukan Bangsa ya itulah yang terlihat, maka dari itu demi membentuk Karakter Bangsa yang baik kita harus benar-benar memiliki semangat dan cara mendidik yang sangat bermutu. Seperti apa yang tertulis di atas bahwa "kekuatan otak sangat Luar Biasa", saya sangat setuju sekali. Maka Sangat disayangkan jika kita tidak mengoptimalkannya dengan semaksimal mungkin. "Kemampuan berfikir Otak sangat mendominasi semuanya" jadi benar sekali diusia dini lebih mudah menerima informasi dan dapat terekam dengan baik. Kapan lagi kita harus membentuk karakter bangsa? ya... di "usia dini" ini kita harus benar-benar cermat membentuk Karakter Bangsa.

Untuk mendapat karakter yang di inginkan, kita harus meningkatkan metode pendidikan di Indonesia karena menurut saya Pendidikan di Indonesia ini masih sangat kurang, jangan sekedar membahas Bidang Study tetapi juga harus Membahas Filosofi pemimpin Bangsa yang Berkarakter. Saya yakin bahwa Pendidikan di Indonesia Pasti dapat Berkembang dengan Baik dan dapat Bersaing dengan sempurna karena Sumber Daya Manusia di Indonesia sebetulnya tidak kalah, hanya kurang
di Maksimalkan dengan Baik dan Harus bisa membentuk Mentalitas yang Berkualitas.
Hidup Manusia Berkarakter dan SUKSESKAN Pendidikan di Indonesia

Nama : RIZQI WULAN MAYANGSARI, CH
Prodi : PGSD/1F
NPM : 10.1.01.10.0347

Unknown said...

Saya setuju sekali dengan artikel di atas, karena menurut saya bangsa ini tidak mau berusaha untuk menggali potensi budaya yang dimiliki bangsa sendiri. sehingga peristiwa yang dianggap sebagai sejarah yang diukir oleh para pahlawan kita hanyalah sia-sia.
karakter seseorang dapat terbentuk dari peristiwa masa lampau atau sejarah. dengan adanya sejarah seseorang mampu berfikir untuk berusaha menggali potensi diri yng sebelumnya belum dimengerti dan menjadikan seseorang lebih baik




Nama : DITA AYU ROSALINA
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0088

Unknown said...

Saya setuju sekali dengan artikel di atas, karena menurut saya bangsa ini tidak mau berusaha untuk menggali potensi budaya yang dimiliki bangsa sendiri. sehingga peristiwa yang dianggap sebagai sejarah yang diukir oleh para pahlawan kita hanyalah sia-sia.
karakter seseorang dapat terbentuk dari peristiwa masa lampau atau sejarah. dengan adanya sejarah seseorang mampu berfikir untuk berusaha menggali potensi diri yng sebelumnya belum dimengerti dan menjadikan seseorang lebih baik




Nama : DITA AYU ROSALINA
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0088

Unknown said...

Saya setuju sekali dengan artikel di atas, karena menurut saya bangsa ini tidak mau berusaha untuk menggali potensi budaya yang dimiliki bangsa sendiri. sehingga peristiwa yang dianggap sebagai sejarah yang diukir oleh para pahlawan kita hanyalah sia-sia.
karakter seseorang dapat terbentuk dari peristiwa masa lampau atau sejarah. dengan adanya sejarah seseorang mampu berfikir untuk berusaha menggali potensi diri yng sebelumnya belum dimengerti dan menjadikan seseorang lebih baik




Nama : DITA AYU ROSALINA
Prodi : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0088

Ratri Asmara said...

Saya setuju dengan artikel ini karena setiap manusia diciptakan mempunyai akal dan karakter.Karakter sendiri bisa berarti sebagai gambaran perilaku yang didasarkan pada nilai benar atau salah,baik buruk.Pendidikan karakter ini juga mempunyai dampak positif yang berkurangnya atau kecil resiko kehancuran,selain memperkecil resiko kehancuran,karakter juga menjadi modal utama untuk bersaing dan bekerja sama secara tangguh dan terhormat ditengah-tengah bangsa lain.
Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan berhasil mengantarkan Indonesia pada kemerdekaan.Pendidikan karakter berfungsi mengembangkan kemampuan yang membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia agar menjadi manusia yang beriman,bertakwa kepada Tuhan YME,berakhlak mulia,berilmu,kreatif,mandiri dan menjadi warga yang demokrasi serta bertanggung jawab dan telah terdapat potensi manusia yang implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan karakter.Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya pelaksaan pendidikan karakter

RISMA DHEWY FRADINNA
PGSD / I.F
10.1.01.10.0337

Ratri Asmara said...

Saya setuju dengan artikel ini,karena manusia diciptakan mempunyai akal dan karakter.Karakter sendiri karakter sendiri bisa berarti menjadi gambaran perilaku yang didasarkan pada sifat benar-salah ,baik-buruk.Pendidikan karakter ini juga mempunyai dampak positif yaitu berkurangnya atau kecil resiko kehancuran.Selain memperkecil resiko kehancuran,karakter juga menjadi modal utama untuk bersaing dan bekerjasama secara tangguh dan terhormat ditengah-tengah bangsa ini.
Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan berhasil mengantar Indonesia pada kemerdekaan.Pendidikan karakter berfungsi mengembangkan kemampuan yang membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia agar menjadi manusia yang beriman,bertakwa kepada Tuhan YME,berakhlak mulia,berilmu,kreatif,mandiri dan menjadi warga yang demokrasi serta bertanggung jawab dan telah terdapat potensi manusia yang implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan karakter.Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter.

RISMA DHEWY FRADINNA
PGSD / IF
10.1.01.10.0337

Unknown said...

Saya sependapat dengan artikel ini untuk menuju kemerdekaan membutuhkan waktu panjang serta usaha yang tak kenal waktu. Namun di jaman sekarang kita juga belum terbebas dari penjajahan yaitu kebodohan dan kemiskinan.
Dewasa ini banyak sekali didirikan sekolah-sekolah yang berstatus bertaraf internasional yang banyaksekali menggunakan uang untuk menunjang Kenyamanan sekolah.Padahal seharusnya kita hanya membutuhkan sekolah yang bisa membangun karakter serta dapat berguna untuk di masyarakat. Sangat kasihan sekali bila kita dikaruniai oleh Tuhan otak yang cerdas tapi terkendala hanya dalam urusan biaya sekolah.
Sehingga nasip Indonesia di masa yang akan datang akan lebih baik.

NAMA: DEWI NOVITA LARAS P.
KELAS: 1B
NO ABS: 9
PRODI : PGSD
NIM : 10.1.01.10.0069

Unknown said...

saya sependapat dengan artikel ini karena sejarah memeberikan pelajaran yang amat berharga karena merupakan cikal bakal terbentuknya suatu negara beserta aturan aturan yang bertujuan mensejahterakan kehidupan manusia.
tapi yang paling penting dalam pendidikan sejarah tidak terletak pada rentetan peristiwa dalam sejarah melainkan nilai yang bisa di teladani oleh anak bangsa.
watak adalah sifat bagi manusia yang mempengaruhi segenap fikiran dan tingkah laku,budi pekerti,tabiat.
karakter adalah sifat- sifat kejiwaan akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
menurut saya, pendidikan karakter harus disesuaikan dengan lingkungan karena karakter sendiri dibentuk oleh watak seseorang yang sangat sulit untuk dirubah bahkan digoyahkan. sedangkan watak sendiri telah dibawa seseorang sejak lahir dan terasah oleh lingkungan dimana orang tersebut biasa tinggal. maka dari itu dalam memberikan pendidikan karakter harus berorientasi pada lingkungan agar tidak terjadi ketimpangan sehingga terwujudmasyarakat Indonesia yang MADANI.
Pendidikan karakter tidak akan mencapai hasil yang maksimal bila kesejahtaraan hidup masyarakat masih sangat jauh dari sempurna contohnya bangsa kita. karena mayoritas penduduk Indonesia dituntut untuk mencukupi kebutuhan hidup yang akhirnya mengesampingkan karakter pribadi.
PENDIDIKAN KARAKTER HARUS DIAWALI DARI PERWUJUDAN KEHIDUPAN BANGSA YANG SEJAHTERA ADIL DAN MAKMUR SEHINGGA TERWUJUD MASYARAKAT INDONESIA YANG MADANI.


NAMA : PUJI WINDRASWATI
PRODI: PGSD
KELAS: I F
N.P.M: 10.1.01.100305

Unknown said...

saya sependapat dengan artikel ini karena sejarah memeberikan pelajaran yang amat berharga karena merupakan cikal bakal terbentuknya suatu negara beserta aturan aturan yang bertujuan mensejahterakan kehidupan manusia.
tapi yang paling penting dalam pendidikan sejarah tidak terletak pada rentetan peristiwa dalam sejarah melainkan nilai yang bisa di teladani oleh anak bangsa.
watak adalah sifat bagi manusia yang mempengaruhi segenap fikiran dan tingkah laku,budi pekerti,tabiat.
karakter adalah sifat- sifat kejiwaan akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
menurut saya, pendidikan karakter harus disesuaikan dengan lingkungan karena karakter sendiri dibentuk oleh watak seseorang yang sangat sulit untuk dirubah bahkan digoyahkan. sedangkan watak sendiri telah dibawa seseorang sejak lahir dan terasah oleh lingkungan dimana orang tersebut biasa tinggal. maka dari itu dalam memberikan pendidikan karakter harus berorientasi pada lingkungan agar tidak terjadi ketimpangan sehingga terwujudmasyarakat Indonesia yang MADANI.
Pendidikan karakter tidak akan mencapai hasil yang maksimal bila kesejahtaraan hidup masyarakat masih sangat jauh dari sempurna contohnya bangsa kita. karena mayoritas penduduk Indonesia dituntut untuk mencukupi kebutuhan hidup yang akhirnya mengesampingkan karakter pribadi.
PENDIDIKAN KARAKTER HARUS DIAWALI DARI PERWUJUDAN KEHIDUPAN BANGSA YANG SEJAHTERA ADIL DAN MAKMUR SEHINGGA TERWUJUD MASYARAKAT INDONESIA YANG MADANI.


PUJI WINDRASWATI
PGSD
I F
10.1.01.10.0305

Unknown said...

Saya sangat setuju dengan artikel tersebut. Memang benar bahwa hidup di jaman globalisasi seperti ini, kita di tuntut untuk selalu mengikuti perkembangan jaman. Setiap apa yang kita lakukan harus sesuai dengan perkembangan jaman. Namun sebagai masyarakat kita juga harus memiliki karakter. Karena sepandai apapun kita, itu akan percuma jika kita tidak berkarakter yang baik. Kita bisa menjadikan Dr.Ashari sebagai contoh, dia sangat pandai namun karena tidak memiliki karakter dia menyalahgunakan kepandaiaannya, dia memusnahkan ribuan nyawa tanpa rasa berdosa. Oleh karena itu,didalam pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal, selain mengajarkan kita tentang pengetahuan, kita juga harus mengutamakan pendidikan berkarakter agar bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa Indonesia yang berkarakter dan di kenang dalam catatan sejarah karena karakter yang dimilikinya.

Nama: Della Rusmala Dewi
Kelas: 1B
Prodi: FKIP/PGSD
NPM: 10.1.01.10.0063

Unknown said...

Saya sangat setuju dengan artikel tersebut. Memang benar bahwa hidup di jaman globalisasi seperti ini, kita di tuntut untuk selalu mengikuti perkembangan jaman. Setiap apa yang kita lakukan harus sesuai dengan perkembangan jaman. Namun sebagai masyarakat kita juga harus memiliki karakter. Karena sepandai apapun kita, itu akan percuma jika kita tidak berkarakter yang baik. Kita bisa menjadikan Dr.Ashari sebagai contoh, dia sangat pandai namun karena tidak memiliki karakter dia menyalahgunakan kepandaiaannya, dia memusnahkan ribuan nyawa tanpa rasa berdosa. Oleh karena itu,didalam pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal, selain mengajarkan kita tentang pengetahuan, kita juga harus mengutamakan pendidikan berkarakter agar bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa Indonesia yang berkarakter dan di kenang dalam catatan sejarah karena karakter yang dimilikinya.
Nama: Della Rusmala Dewi
Kelas: 1B
Prodi: FKIP/PGSD
NPM: 10.1.01.10.0063

Unknown said...

Saya setuju atas artikel tersebut bahwa pendidikan itu berfungsi untuk membentuk karakter bangsa.Menurut saya memang pembentukan karakter tersebut harus dimulai sejak anak di usia dini,saat anak mengenal dunia dan mengetahui objek tertentu. Hal itu dikarenakan anak usia dini sangat peka sekali dalam menerima rangsangan dari luar baik rangsangan yang baik maupun buruk,dan sebisa mungkin kita berikan yang terbaik untuk anak- anak kita.
Dan menurut saya, pendidikan yang utama itu bagaimana membentuk karakteristik seorang anak agar berguna di kehidupan nantinya. Bagaimana anak tersebut benar benar mengaplikasi nilai-nilai dalam kehidupan yang nyata dan menjadi sosok yang berkarakter pastinya.
Dan orang-orang yang bersejarah adalah orang yang semasa hidupnya memiliki perjuangan yang hebat, yang bertoleran tinggi dengan orang satu sama lain.


NAMA : DWI WELLYA VITRIANI
KELAS : IB
PRODI : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0096

Unknown said...

Saya setuju atas artikel tersebut bahwa pendidikan itu berfungsi untuk membentuk karakter bangsa.Menurut saya memang pembentukan karakter tersebut harus dimulai sejak anak di usia dini,saat anak mengenal dunia dan mengetahui objek tertentu. Hal itu dikarenakan anak usia dini sangat peka sekali dalam menerima rangsangan dari luar baik rangsangan yang baik maupun buruk,dan sebisa mungkin kita berikan yang terbaik untuk anak- anak kita.
Dan menurut saya, pendidikan yang utama itu bagaimana membentuk karakteristik seorang anak agar berguna di kehidupan nantinya. Bagaimana anak tersebut benar benar mengaplikasi nilai-nilai dalam kehidupan yang nyata dan menjadi sosok yang berkarakter pastinya.
Dan orang-orang yang bersejarah adalah orang yang semasa hidupnya memiliki perjuangan yang hebat, yang bertoleran tinggi dengan orang satu sama lain.


NAMA : DWI WELLYA VITRIANI
KELAS : IB
PRODI : PGSD
NPM : 10.1.01.10.0096

Unknown said...

saya setuju dengan artikel tersebut memang menyakitkan mengetahui kenyataan yang seperti ini pendidikan ditujukan hanya untuk mengejar pekerjaan bukan untuk menciptakan sebuah pekerjaan baru tapi inilah bangsa Indonesia mereka lebih mementingkan untuk mengejar pekerjaan ,mereka hanya berfikir secara sempit jika mereka mau berfikir lebih luas maka mereka akan lebih memilih untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru karena hal tersebut akan lebih berguna bagi banyak orang ,karena jumlah pekerjaan yang disediakan tidak terlalu banyak tetapi peminatnya begitu banyak .
Mengingat kenyataan diatas entah apa yang bisa ditulis oleh generasi penerus kita tentang kita ,Apakah hanya cerita tentang sebuah generasi bangsa yang manja dan malas untuk berfikir tentang masa depan ? ,Apakah kita mau seperti itu ? Tentu kita tidak akan mau seperti itu ,oleh karena itu mari kita mencoba untuk menghapus pendapat seperti itu dengan tidak membatasi kreatifitas dan imajinasi yang kita miliki.Mari generasi Nusantara jangan terbelenggu dengan belenggu manja dan menggantungkan diri kini saatnya kita mulai beraksi ,menghancurkan belenggu tersebut dan bebaskan pola fikir kita dari hal tersebut.
Mengenai pendidikan karakter saya sangat setuju karena Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

Nama: Ahmad Yusuf

Kelas: I-A

Prodi: PGSD

N.P.M: 10.1.01.10.0020

rulikh dian said...

menurut saya era saat ini bangsa Indonesia telah mengalami era dimana benar-benar menurunnya karakter, di mana banyak orang tidak memikirkan kebijaksanaan,kurang mempedulikan sesama serta hannya memikirkan kekayaan yang melimpah tanpa mempedulikan dari mana itu,, pernnyataan artikel ini benar,bahwa berusaha menjadi manusia berkarakter itu sulit,namun dengan kesungguhan hati tuk berusaha,pasti semua akan ada hasilnya,, yang lebih penting kita pasti akan bermanfaat untuk orang lain,, dan akan di kenang nantinnya,,

Unknown said...

Jika bangsa indonesia bisa memanfaatkan SDA yg baik dan memiliki SDM yg brkarkter maka bangsa indonesia akan menjadi bangsa yang di segani bangsa lain.seperti:yang kita tahu apabila SDM kita mempunyai karakter yang kuat,maka masyarakat kita tidak mudah di bodohi atau di pengaruhi oleh bangsa bangsa lain yang bersifat menjajah.
Maka dari itu respon pemerintah sangat lah penting dalam hal ini,karena pendidikan karakrter itu kelak juga akan membawa nama baik pemerintah bangsa dan harga diri bangsa indonesia

NAMA:BOBY YEHUDA PERMANA
NPM :10.1.01.10.0052
PRODI:PGSD
KLS :1A

Unknown said...

Jika bangsa indonesia bisa memanfaatkan SDA yg baik dan memiliki SDM yg brkarkter maka bangsa indonesia akan menjadi bangsa yang di segani bangsa lain.seperti:yang kita tahu apabila SDM kita mempunyai karakter yang kuat,maka masyarakat kita tidak mudah di bodohi atau di pengaruhi oleh bangsa bangsa lain yang bersifat menjajah.
Maka dari itu respon pemerintah sangat lah penting dalam hal ini,karena pendidikan karakrter itu kelak juga akan membawa nama baik pemerintah bangsa dan harga diri bangsa indonesia

NAMA:BOBY YEHUDA PERMANA
NPM :10.1.01.10.0052
PRODI:PGSD
KLS :1A

Ratri Asmara said...

Saya setuju dengan artikel ini,karena manusia diciptakan mempunyai akal dan karakter.Karakter sendiri karakter sendiri bisa berarti menjadi gambaran perilaku yang didasarkan pada sifat benar-salah ,baik-buruk.Pendidikan karakter ini juga mempunyai dampak positif yaitu berkurangnya atau kecil resiko kehancuran.Selain memperkecil resiko kehancuran,karakter juga menjadi modal utama untuk bersaing dan bekerjasama secara tangguh dan terhormat ditengah-tengah bangsa ini.
Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan berhasil mengantar Indonesia pada kemerdekaan.Pendidikan karakter berfungsi mengembangkan kemampuan yang membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia agar menjadi manusia yang beriman,bertakwa kepada Tuhan YME,berakhlak mulia,berilmu,kreatif,mandiri dan menjadi warga yang demokrasi serta bertanggung jawab dan telah terdapat potensi manusia yang implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan karakter.Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter.

RISMA DHEWY FRADINNA
PGSD / IF
10.1.01.10.0337

Ratri said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Saya sependapat dengan artikel tersebut, Membangun suatu karakter memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Walaupun pada dasarnya untuk membangun suatu karakter tidak sulit sekaligus tidak mudah. Dari pengertian awal karakter adalah kumpulan kualitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia . Alangkah maju negri ini jika semua sebagian penduduknya adalah manusia yang berkarakter. Terlepas dari imajenasi perwujudan manusia perwujudan yang berkarakter , dan mengenalkan apa itu karakter dan manusia yang berkarakter adalah suatu titik tumpu untuk menuju masyarakat Indonesia yang berkarakter . Karakter tidak hanya dimiliki “orang – orang terdahulu” yang masih dikenang sampai sekarang karena “Karakternya”. Siapapun bias menjadi manusia yang berkarakter.

Perwujudan manusia yang berkarakter memang harus diawali sejak dini. Seperti yang dijabarkan bahwa usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangluar biasa dan segala memori yang terpatu pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut dimasa depan. Dari sinilah alangkah baiknya jika disampaikan dan dilatih sedini mungkin. Disisi lain metode pendidikan di Indonesia memang kurang muatan pendidikan yang menghasilkan manusia yang berkarakter. Sebenarnya walaupun hanya dimuat dalam sejarah dan budaya bagsa namun apabila digunakan dengan sebaiknya – baiknya akan sangat berperan dalam pembentukan karakter bangsa. Selain itu upaya melalui forum diskusi dan semacamnya juga memang sangat kurang, bahkan da yang dimanfaatkan, untuk tujuan “Politik Praktis” Pendidikan di Indonesia yang hanya melahirkan manusia kelas “kacung” harus segera dihapuskan. Tak hanya dari pengajar namun di semua aspek seharusnya pendidikan harus mampu menciptakan manusia – manusia yang mampu bersaing secara global dan berkarakter

Nama : Dian Mayasari
NPM : 10.1.01.10.0077
Kelas : 1B / PGSD
abs : 14

Unknown said...

Saya sependapat dengan artikel tersebut, Membangun suatu karakter memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Walaupun pada dasarnya untuk membangun suatu karakter tidak sulit sekaligus tidak mudah. Dari pengertian awal karakter adalah kumpulan kualitas terbaik yang mungkin dimiliki seorang manusia . Alangkah maju negri ini jika semua sebagian penduduknya adalah manusia yang berkarakter. Terlepas dari imajenasi perwujudan manusia perwujudan yang berkarakter , dan mengenalkan apa itu karakter dan manusia yang berkarakter adalah suatu titik tumpu untuk menuju masyarakat Indonesia yang berkarakter . Karakter tidak hanya dimiliki “orang – orang terdahulu” yang masih dikenang sampai sekarang karena “Karakternya”. Siapapun bias menjadi manusia yang berkarakter.

Perwujudan manusia yang berkarakter memang harus diawali sejak dini. Seperti yang dijabarkan bahwa usia dini merupakan masa seorang individu memiliki kemampuan merekam yang sangluar biasa dan segala memori yang terpatu pada masa ini akan menjadi pondasi karakter individu tersebut dimasa depan. Dari sinilah alangkah baiknya jika disampaikan dan dilatih sedini mungkin. Disisi lain metode pendidikan di Indonesia memang kurang muatan pendidikan yang menghasilkan manusia yang berkarakter. Sebenarnya walaupun hanya dimuat dalam sejarah dan budaya bagsa namun apabila digunakan dengan sebaiknya – baiknya akan sangat berperan dalam pembentukan karakter bangsa. Selain itu upaya melalui forum diskusi dan semacamnya juga memang sangat kurang, bahkan da yang dimanfaatkan, untuk tujuan “Politik Praktis” Pendidikan di Indonesia yang hanya melahirkan manusia kelas “kacung” harus segera dihapuskan. Tak hanya dari pengajar namun di semua aspek seharusnya pendidikan harus mampu menciptakan manusia – manusia yang mampu bersaing secara global dan berkarakter

nama : dian mayasari
npm : 10.1.01.10.0077
kelas : 1B PGSD

yuvie lupphy said...

menurut saya memank sekarang indonesia sedang mengalami dehumanisasi.parahnya masalah pendidikan,pendidikan sekarang terkesan mengejar pada "kelulusan" sehingga praktik2 manipulasi hasil ujian sangat lumrah.dari sini saja kita dapat melihat betapa parah nya karakter bangsa.
dengan kondisi yang ada saat ini pendidikan karakter tengah digodok menjadi program nasional oleh kementrian pendidikan nasional.pendidikan karakter bukan hanya menjadi tanggung jawab dari mata pelajaran sejarah dan budaya saja tetapi seharusnya semua guru dibidang studi mempunyai tugas mengembangkan karakter
pembangunan karakter bangsa saat ini mempunyai nilai yang sangat penting.olerh sebab itu pembangunan karakter bangsa setidaknya diarahkan pada tataran besar untuk menjaga jati diri bangsa menjaga keutuhan nkri serta membentuk nbangsa yang maju dan bermartabat.mungkin untuk menggerakkan karakter tidak hanya dilakukan disekolah saja tetapi di lingkungan keluarga,masyarakat,dan pemerintahan.
apabila keempat lingkup tsb dapat berjalan sesuai fungsinya maka secara bertahap kita dapat berhasil dalam pembangunan karakter bangsa
untuk pendidikan formal seperti sekolah harus melihat pendidikan karakter sbg bagian dari proses penguatan dan peningkatan mutu.kurikulum bukan sekedar rumusan tertulis harusnya kurikulum bisa membentuk sikap keteladanan/panutan yang bisa diikuti oleh peserta didik dalam pengembangan karakter bangsa itu sendiri baik di lingkungan sekolah ,masyarakat termasuk juga lingkungan keluarga.



intan juwita sari/if/pgsd

intertaiment said...

Saya sangat setuju dengan tulisan diatas,menurut saya pendidikan karakter pada anak usia dini sangat diperlukan,karena kalau saya cermati sungguh sungguh output pendidikan di Indonesia masih kurang (mungkin juga minim) berkualitas.
Meskipun pendidikan di Indonesia saat ini mencoba bangkit dari keterpurukan dengan memperbaiki metode /materi pendidikan,tenaga ahli di bidang ilmunya.namun tetap saja tidak ada perubahan yang signifikan.hal ini disebabkan karena di Indonesia sangat kurang muatan-muatan pendidikan yang dapat menjadikan manusia berkarakter.
Selain itu kurang sadarnya orang tua bahwa pendidikan karakter untuk dijadikan acuan/landasan pada anaknya waktu mereka masih kecil juga bisa menjadi faktor utama kurangnya manusia berkarakter.banyak orang tua hanya menjejali anaknya ilmu pelajaran tanpa di kenalkan tentang pendidikan karakter.

Nama Rizalul arifin
Klas 1F
NIM 10.1.01.10.0343

Unknown said...

Assalamu’alaikum wr.wb
Saya setuju dengan adanya artikel ini,karena dengan adanya artikel ini saya rasa sangat membangun untuk generasi penerus bangsa. Karena isi wacana dalam artikel ini bagus untuk mencetak, menciptakan, serta membentuk generasi muda calon-calon penerus dan pemimpin bangsa yang berkarakter. Saat ini pendidikan diIndonesia sudah banyak diwarnai dengan berbagai tindak kriminalitas serta tindak anarkis yang dilakukan oleh pelajar serta mahasiswa. Saya rasa, ini semua timbul karena kurangnya muatan materi pendidikan yang dapat menghasilkan manusia yang berkarakter. Sehingga para pelajar serta mahasiswa merasa bebas dalam cara mengekspresikan aspirasi mereka. Sedangkan, materi yang memiliki muatan pendidikan karakter kurang diminati oleh pelajar salah satunya ialah pendidikan sejarah. Disisi lain, untuk menciptakan generasi muda yang berkarakter itu tidaklah sulit namun juga tidaklah mudah. Oleh karena itu, penanaman serta pemahaman tentang pendidikan karakter harus disampaikan dan dilatih sedini mungkin. Manusia itu diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) dan telah dibekali dengan otak. Otak manusia itu terdiri dari berjut-juta sel yang dapat menghasilkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang cemerlang serta berguna untuk memajukan bangsa dan negara. Untuk menciptakan pemikiran yang cemerlang pada generasi muda , perlu adanya pendidikan yang membahas tentang filosofis kebenaran, nilai, kejujuran, keadilan, serta prima kausa.
Pemahaman karakter itu sendiri ialah kumpulan kualitas yang dimiliki oleh manusia seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan kesederhanaan, karakter juga mencakup integritas, moral yang baik dan terhormat dengan kecerdasan dan kepandaian. Pendidikan itu sangat diperlukan untuk melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter. Bawasannya agar membentuk sumber daya manusia yang berkarakter dan dapat memajukan negara serta mampu bersaing secara global. Jadi, karakter dari seseorang itu tidak akan tumbuh begitu saja tanpa adanya pendidikan. Dan,karena karakter suatu bangsa dan negara itu di tentukan oleh karakter generasi muda calon-calon pemimpin bangsa.

Unknown said...

Sekelumit Pemikiran tentang Karakter
Artikel yang dikemukakan sangat mengena pada diri kita semua sebagai anak bangsa. Dalam pandangan saya, apa yang kita tuai hari ini adalah buah dari apa yang kita tanam 20 atau 30 tahun yang lalu. Para penyelenggara negara yang hari ini mencapai puncak prestasi yakni "terkorup di Asia Tenggara" merupakan buah dari dihapuskannya pendidikan budi pekerti dalam pendidikan kita 20 atau 30 tahun yang lalu. Dari pendidikan dihasilkan banyak orang pintar tetapi tidak benar.
Nilai-nial karakter yang akan kita bangun kembali, yakni jujur, cerdas, tangguh, dan peduli, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan keniscayaan bagi kita sebagai bangsa, untuk menciptakan kehidupan yang kita dambakan.
Sesungguhnya kejujuran adalah mata uang yang laku dimana saja. Saya pikir sesama maling sekalipun butuh kejujuran ini. Kecerdasan diperlukan dalam rangka menghadapi dan mencari solusi dari setiap problem yang dihadapi. Kita perlu berpikir cerdas, bertindak cerdas. Ketangguhan pribadi perlu dibangun, karena setiap diri akan menghadapi berbagai tantangan yang cukup berat dalam kehidupan ini. Kepedulian, juga merupakan hal yang perlu ditanamkan kepada setiap anak bangsa. Kemajemukan bangsa ini menuntut kepedulian terhadap sesama.
Semua nilai-nilai karakter tersebut akan menjadi paripurna ketika pribadi anak bangsa itu terdiri dari orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kaitan ini adalah suatu hal yang absurd ketika dikatakan bahwa seseorang jujur, cerdas, tangguh, dan peduli kalau dia tidak berada dalam ketaatan terhadap ajaran agama yang diyakininya. Adalah suatu kebohongan besar seseorang dikatakan jujur kalau dia tidak beriman atau bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kata kunci dari orang yang berkarakter itu adalah adanya iman dan taqwa itu di hatinya. Orang yang beriman dan bertaqwa pastilah orang yang jujur, cerdas, tangguh, dan peduli. Atau tegasnya: "Tidak ada iman bagi orang yang tidak jujur, tidak cerdas, tidak tangguh, atau tidak peduli".

Unknown said...

Thanks gan udah share , blog ini sangat bermanfaat .............................



bisnistiket.co.id

«Oldest ‹Older   201 – 231 of 231   Newer› Newest»

Post a Comment